Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi fakta menarik Manchester United yang kurang dikenal. (Pinterest/Quang Anh)
Ilustrasi fakta menarik Manchester United yang kurang dikenal. (Pinterest/Quang Anh)

Intinya sih...

  • Manchester United kembali menelan kekalahan, kali ini dari West Ham United dengan skor 0-2.
  • Pelatih MU, Ruben Amorim meragukan dirinya sendiri dan menyebut mentalitas sebagai masalah utama klub.
  • MU berada di peringkat 16 klasemen Premier League 2024/25, dan Amorim merasa malu dengan posisi timnya yang memalukan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Manchester United kembali menelan kekalahan. MU tumbang dari West Ham United dengan skor 0-2 dalam laga lanjutan Premier League 2024/2025.

Ini menjadi kekalahan ke-17 Setan Merah musim ini. Jumlah tersebut memecahkan rekor minor klub yang mencatatkan kekalahan terbanyak terdegradasi pada 1974. 

Kini, Pelatih MU, Ruben Amorim mulai meragukan dirinya sendiri. Dia merasa, dirinya mungkin bukan sosok pelatih yang akan membalikkan kondisi Manchester United saat ini.

Bukan hanya pernyataan emosional, ini menjadi cerminan tekanan besar yang Amorim rasakan sejak memimpin tim. Keraguan Amorim muncul dari kondisi tim yang dia nilai tidak menunjukkan semangat bertanding.

1. Mulai meragukan dirinya sendiri

Bagi Amorim, masalah utama Manchester United bukan hanya soal taktik atau formasi. Dia menyiratkan, para pemainnya tidak peduli jika MU kalah di Premier League.

Menurut dia, kondisi ini adalah masalah budaya di dalam klub. Amorim merasa perlu ada perubahan besar di akhir musim, bukan hanya dari sisi teknis, tapi juga dari pola pikir seluruh tim.

“Semua orang harus berpikir serius tentang banyak hal di sini. Kita harus mengubah banyak hal di akhir musim. Saya berbicara tentang diri saya sendiri, saya berbicara tentang budaya di klub dan budaya di tim,” kata Amorim dikutip Mirror.

2. Budaya buruk tim yang harus diubah

MU akan menjalani laga final Liga Europa melawan Tottenham Hotspurs. Namun, Amorim bahkan tak yakin kemenangan itu menjadi opsi baik yang harus diraih MU.

Amorim mengaku tidak yakin apakah menang dan lolos ke Liga Champions akan menjadi hal terbaik bagi klub. Bagi Amorim, MU belum pantas berada di sana dengan fondasi yang terkesan masih rapuh.

“Saya tidak tahu apa yang terbaik. Apakah itu bermain di Liga Champions atau tidak. Kita perlu merasa bahwa ini adalah akhir dari dunia ketika kita tidak memenangkan permainan,” kata Amorim.

Bagi Amorim, mentalitas ini menjadi masalah terbesar MU saat ini.

"Ini adalah masalah besar karena ini masalah mental. Kami tidak takut kalah dalam permainan. Kami tidak memiliki ketakutan itu lagi. Dan itu adalah hal paling berbahaya yang dapat dimiliki klub besar,” kata Amorim.

3. Haruskah United menang di lawan Tottenham?

Sejauh ini, MU berada di peringkat 16 klasemen Premier League 2024/25 dengan koleksi 39 poin, hasil dari 10 kemenangan, sembilan imbang, dan 17 keok. Hal itu dianggap memalukan oleh Amorim. 

“Sebagai pelatih Manchester United, saya merasa malu tim saya berada di posisi ini dan itu sulit diterima,” ujar Amorim, dalam konferensi pers usai pertandingan MU melawan West Ham.

Selanjutnya, MU bakal menghadapai dua laga berat untuk menutup Premier League musim ini. Mereka bakal bersua Chelsea dan Aston Villa, dua tim yang notabene berada di papan atas. Jika keok lawan dua tim itu, Manchester United bisa saja finis di posisi 17 pada akhir musim.

Editorial Team