Homegrown Player dan Dampaknya bagi Sepak Bola Inggris

Aturan yang bikin pemain Inggris overrated?

Pada era sepak bola modern, tiap federasi sepak bola berlomba-lomba meningkatkan kualitas kompetisinya masing-masing. Alasannya pun cukup beragam, mulai dari peningkatan ekonomi, kualitas permainan, hingga prestasi di tingkat tim nasional.

English Premier League (EPL), sebagai salah satu liga tersohor di dunia, juga melakukan berbagai upaya. Apalagi Liga Inggris kadung dikenal publik karena kualitas pemain asingnya, bukan pemain lokalnya.

FA, sebagai asosiasi tertinggi sepak bola Inggris, lantas melakukan terobosan dengan menerapkan beberapa aturan. Salah satunya ialah aturan homegrown player.

1. Aturan homegrown player

Homegrown Player dan Dampaknya bagi Sepak Bola InggrisNick Pope (skysports.com)

Homegrown player merupakan sebuah aturan yang diterapkan penyelenggara Premier League untuk meningkatkan kualitas pesepak bola lokal sejak usia muda. Aturan ini baru diberlakukan pada 2015 berdasarkan usulan mantan ketua FA, Greg Dyke.

Target utamanya ialah membantu timnas Inggris untuk menjadi juara Piala Dunia dengan ketersediaan pemain berkualitas. Dalam penerapannya, tiap klub harus memiliki 8 pemain homegrown dari kuota 25 pemain yang bisa didaftarkan.

Klub Premier League bisa saja tidak mendaftarkan delapan pemain homegrown. Akan tetapi, klub tersebut tidak boleh mendaftarkan total 25 pemain sebagai bentuk konsekuensi.

Misalkan, klub Premier League hanya memiliki 5 pemain homegrown, maka klub tersebut hanya boleh mendaftarkan 22 pemain. Tiap klub Premier League hanya boleh mendaftarkan tujuh belas pemain asing.

2. Persyaratan pemain dalam aturan ini

Homegrown Player dan Dampaknya bagi Sepak Bola InggrisEric Dier ketika berseragam Sporting Lisbon (dreamteamfc.com)

Pemain homegrown tidak hanya terikat kepada kewarganegaraan. Tidak semua pesepak bola berkebangsaan Inggris, Wales, dan Irlandia Utara termasuk dalam golongan pemain homegrown.

Pasalnya, syarat pemain homegrown ialah pemain yang menghabiskan lebih dari 3 tahun di klub Inggris sebelum usianya menginjak 21 tahun. Salah satu contoh nyata dari kasus ini ialah Eric Dier.

Bek timnas Inggris, yang sekarang membela Tottenham Hotspur ini, memulai karier sepak bolanya di Sporting Club Portugal. Ia hanya setahun di akademi Everton. Oleh karena itu, Eric Dier tidak termasuk pemain homegrown.

Kasus yang berlawanan terjadi kepada beberapa pemain besar, seperti Cesc Fabregas, Hector Bellerin, Paul Pogba, dan Romelu Lukaku. Pemain-pemain tersebut bukanlah pemain berkebangsaan Inggris.

Meski begitu, keempat nama tersebut pernah berada di klub Inggris selama lebih dari 3 tahun sebelum usianya menginjak 21 tahun. Oleh karena itu, mereka digolongkan sebagai pemain homegrown.

Baca Juga: 7 Teknik Mengontrol Bola dalam Sepak Bola, Gas Kuasai Semua!

3. Dampak positif aturan homegrown bagi pemain

Homegrown Player dan Dampaknya bagi Sepak Bola InggrisHarry Kane (skysports.com)

Pemberlakuan homegrown player ini jelas memberikan banyak sekali dampak, baik dipandang sebagai dampak yang positif maupun negatif. Keberadaan kuota pemain homegrown seolah-olah memberikan kesempatan kepada para pemain lokal untuk berkembang.

Harry Kane, Trent-Alexander Arnold, Reece James, Mason Mount, dan Phil Foden adalah beberapa pemain yang mampu berkembang karena aturan ini. Tak hanya untuk pemain muda, aturan ini juga cukup menguntungkan bagi beberapa pemain lokal berusia veteran.

Pasalnya, klub-klub Premier League sering kali mengakali aturan dengan mendatangkan pemain homegrown  berusia tua hanya untuk mengisi kuota. Lee Grant dan Tom Heaton di Manchester United adalah contohnya. Jika dilihat secara statistik, posisi kiper Manchester United hampir pasti milik David De Gea dan Dean Henderson.

4. Dampak negatif aturan homegrown bagi pemain

Homegrown Player dan Dampaknya bagi Sepak Bola InggrisHarry Maguire (skysports.com)

Aturan ini membuat pemain berlabel homegrown tampak eksklusif. Karena jumlah pemain homegrown cukup terbatas, ini membuat harga pasar pemain homegrown berkualitas menjadi sangat mahal.

Pembelian Harry Maguire dari Leicester pada 2019 adalah contohnya. Berkat hal tersebut, kini Harry Maguire memegang rekor sebagai bek termahal dunia dengan angka 87 juta euro atau setara dengan Rp1,37 triliun.

Harganya cukup membanggakan bagi kapten Manchester United ini. Namun, di sisi lain, hal tersebut menjadi beban tersendiri bagi Maguire, yang selalu dituntut bermain hebat di tiap penampilannya sesuai dengan harga yang dibayarkan.

5. Aturan homegrown untuk tim nasional

Homegrown Player dan Dampaknya bagi Sepak Bola InggrisTimnas Inggris melakukan selebrasi ketika menghadapi Ukraina di Euro 2020. (skysports.com)

Jika dilihat dari dampak bagi tim nasional, aturan homegrown player memang sangat menguntungkan. Pemain-pemain top akhirnya lahir dari pemberlakuan aturan ini.

Hal tersebut cukup berdampak kepada kualitas tim nasional Inggris dalam beberapa tahun terakhir. Inggris mampu menembus semifinal Piala Dunia 2018 dan menjadi finalis Euro 2020.

Aturan homegrown player tampak membuat kualitas pemain Inggris makin matang di tengah persaingan pemain asing Premier League dengan kualitas jempolan. Pertanyaannya, mampukah usulan Greg Dyke ini membawa timnas Inggris mencapai tujuan mereka untuk menjadi juara Piala Dunia 2022?

Baca Juga: 5 Pemain Sepak Bola dengan Gol Terbanyak dalam Satu Pertandingan

Mufqi Fajrurrahman Photo Verified Writer Mufqi Fajrurrahman

Lagi seneng tidur

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya