11 Nama Pesepakbola Dunia yang Inisial Nama Depan dan Belakangnya Sama

Salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Barcelona adalah Victor Valdes. Di bawah mistar El Barca, pria Spanyol kelahiran 14 Januari 1982 ini adalah tembok kokoh yang sulit ditembus striker-striker lawan. Kecekatan dan kecepatannya dalam menebak arah bola membuat gawangnya minim kebobolan. 

Bersama Barcelona, Valdes berhasil mengoleksi berbagai trofi juara, antara lain enam titel La Liga, tiga gelar Liga Champions, dan satu trofi Piala Dunia Antarklub. Sayangnya di level timnas Spanyol sinar kebintangannya agak meredup. Dia kalah bersaing dan hanya menjadi cadangan Iker Casillas, kiper Real Madrid. 

Dengan postur tubuh kekar dan tinggi menjulang (193 cm), Materrazi merupakan bek tangguh yang sulit dilewati lawan. Selain tangguh menjaga area pertahanan, Materrazi juga sangat berbahaya di kotak penalti lawan. Posturnya yang tinggi membuat Materrazi sangat jago dalam duel bola-bola atas dan sering mencetak gol lewat sundulan kepalanya. 

Prestasi terbaiknya adalah membawa Italia menjuarai Piala Dunia 2006. Timnas Italia dan klub Inter Milan sangat beruntung pernah memilikinya.

Pria kelahiran Maroko 10 Februari 1970 adalah mantan bek tengah andalan timnas Maroko. Salah satu pemain Afrika paling bersinar di liga-liga elit Eropa pada rentang waktu 1996--2006. 

Deportivo La Coruna (Spanyol) adalah klub elit Eropa yang pernah memakai jasanya. Begitu juga Tottenham Hotspur (Inggris).

Mantan bek kiri handal timnas Georgia. Ketangguhannya menjaga setiap jengkal area pertahanan membuat frustrasi lawan-lawannya. Banyak klub elit Eropa yang kepincut ingin memilikinya. Dinamo Kiev (Ukraina) dan AC Milan (Italia) adalah dua klub elit Eropa yang pernah dibelanya. 

Bersama Dinamo Kiev Kaladze mempersembahkan tiga trofi Liga Ukraina. Saat bermain untuk AC Milan ia mempersembahkan satu trofi Liga Serie-A, dua trofi Liga Champions, satu Piala UEFA, dan satu trofi Piala Dunia Antarklub.

Pria Italia kelahiran 9 Januari 1978 ini bernama lengkap Gennaro Ivan Gattuso. Gelandang bertahan timnas Italia era 2000-an. Sebagai gelandang pekerja keras, Gattuso dijuluki 'Si Badak' karena fisik dan staminanya memang benar-benar luar biasa. Di masa jayanya dulu, bersama kompatriotnya Andrea Pirlo, mereka adalah pemain tak tergantikan baik di klubnya AC Milan maupun di timnas Italia. Mereka adalah dua gelandang yang saling melengkapi. Gattuso pekerja keras dan Pirlo kreator serangan sekaligus algojo tendangan bebas. 

Prestasi terbaik Gattuso bersama timnas Italia adalah membawa pulang gelar juara Piala Dunia 2006 setelah di final menyingkirkan Prancis dengan Zidane- nya lewat drama adu tendangan penalti. Di level klub, prestasinya pun tak kalah mengkilap. Bersama AC Milan ia mempersembahkan berbagai gelar juara baik domestik maupun internasional. Antara lain dua trofi Serie-A, dua trofi Piala Champions, dua trofi Piala UEFA, dan satu trofi Piala Dunia Antarklub.

Gelandang enerjik timnas Prancis era 1990-an. Kharismatik dan mempunyai jiwa pemimpin. Kariernya sebagai pemain sangat mengesankan. Deschamps adalah kapten timnas Prancis saat merebut gelar juara Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000. 

Sebagai pelatih kariernya pun tak kalah mentereng. Bersama anak didiknya ia berhasil mempersembahkan gelar juara untuk kedua kalinya bagi Prancis pada perhelatan Piala Dunia 2018.

Sampai saat ini, dialah satu-satunya pesepakbola yang sanggup mengikuti jejak Mario Zagalo dan Franz Beckenbauer yang sukses mengangkat trofi piala dunia baik sebagai pemain maupun pelatih.

Inilah playmaker terbaik yang pernah dimiliki timnas Prancis. Jenderal lapangan tengah yang menjadi kreator permainan. Zidane adalah jembatan antar lini dalam membangun serangan maupun dalam mengorganisir pertahanan. Kontribusinya di timnas Prancis sangat besar. Ia jadi pemain kunci yang membawa negara tersebut menjuarai Piala Dunia 1998 untuk pertama kalinya dan Piala Eropa yang kedua tahun 2000.

Kariernya di level klub juga sangat mengesankan. Dua gelar Serie-A dan satu piala UEFA adalah prestasi yang ditorehkannya bersama Juventus. Sedangkan bersama Real Madrid ia mempersembahkan satu trofi La Liga dan satu Liga Champions. 

Setelah gantung sepatu, ia memutuskan beralih profesi jadi pelatih. Dunia sepakbola memang benar-benar dunianya Zidane. Sukses sebagai pemain ternyata berimbas positif pada karier kepelatihannya. Ia sukses mengantarkan Real Madrid menjuarai Liga Champions tiga kali berturut-turut.

Pemain timnas Rusia kelahiran 29 Mei 1981 di Saint Petersburg Rusia. Beroperasi di sayap kiri namun sewaktu-waktu bisa menjadi striker. Pergerakannya yang gesit dan lincah seringkali membawa petaka di lini pertahanan lawan. 

Zenit Saint Petersburg adalah klub yang membesarkan namanya sebelum ia hengkang dan merumput selama empat musim bersama Arsenal tahun 2009 hingga 2013.

Aksi sensasionalnya bersama Arsenal adalah tatkala ia memberondong gawang Liverpool empat gol dalam satu pertandingan. 

Salah satu talenta muda yang menjadi bagian dari skuad Prancis saat merengkuh trofi Piala Dunia 2018. Gelandang serang bertenaga kuda yang jago mengeksekusi bola-bola mati. Keterampilannya dalam mengolah si kulit bundar membuat banyak klub besar Eropa yang memburu tanda tangannya. 

Juventus dan Manchester United adalah dua klub elit yang pernah disinggahinya. Bersama Juventus Pogba mempersembahkan empat trofi Serie-A, dua Coppa Italia dan satu kali runner-up Liga Champions. 

Musim 2016 hingga sekarang Pogba masih aktif bermain bersama Manchester United. Sejauh ini belum banyak prestasi yang ditorehkannya bersama Setan Merah.

Striker haus gol timnas Kroasia yang lahir pada tanggal 21 Mei 1986. Dengan postur tubuh yang tinggi (190 cm), Mandzukic menjelma menjadi striker komplit yang tidak hanya memiliki tendangan geledek tapi juga sundulan maut yang membuat terperangah kiper lawan. 

Berkat ketajamannya sebagai seorang striker, bersama rekan-rekannya ia berhasil membawa Kroasia ke final Piala Dunia 2018. Sayang di final Kroasia takluk di tangan Prancis yang akhirnya menjadi juara. 

Karena kepiawaiannya dalam mencetak gol, banyak klub-klub besar Eropa yang mengincarnya. Ia sempat bermain bersama Bayern Munich, Atletico Madrid, Juventus dan AC Milan. 

Bomber timnas Pantai Gading kelahiran 11 Maret 1978. Predator kotak penalti yang ditakuti kiper-kiper lawan. Kiprah sensasionalnya bersama timnas Pantai Gading membuahkan penghargaan pemain terbaik Afrika 2006 dan 2009.

Dengan perawakan kekar dan fisik yang kuat tidak mudah bagi lawan untuk merebut bola apalagi menjatuhkannya. Diapun sangat jago berduel di udara. Sundulan kerasnya acapkali membuat lemas kiper lawan. 

Chelsea adalah klub elit Inggris yang pernah dibawanya merajai Liga Premier. Catatan prestasinya bersama Chelsea antara lain mempersembahkan empat gelar Liga Premier Inggris dan satu trofi Liga Champions. Ketajamannya membobol gawang lawan membawanya menjadi top skor Liga Inggris musim 2006-2007 dan 2009-2010.

Dari nama para pemain di atas, Italia menyumbang enam nama pemain yakni, Marco Materrazi, Gennaro Gattuso, Marco Motta, Alessandro Altobelli, Geovanni Galli dan Carlo Cudicini. Disusul Prancis dengan tiga pemain, Didier Deschamps, Zinedine Zidane dan Paul Pogba. 

Spanyol, Maroko, Georgia, Jerman, Rusia, Kroasia, Pantai Gading, Rumania, Irlandia dan Indonesia masing-masing menyumbang satu pemain. Selain Drogba dan kawan-kawan, masih ada Carlo Cudicini, Geovanni Galli, Marco Motta, Alessandro Altobelli, Jens Jeremies, Christian Chivu, Damien Duff, dan Hamka Hamzah yang punya inisial kembar.

Seiring berjalannya waktu pasti akan muncul nama-nama baru yang akan menambah koleksi yang sudah ada. Menarik untuk ditunggu.