Jakarta, IDN Times - PSSI hanya bisa pasrah soal Nathan Tjoe-A-On yang harus pulang lebih cepat dari skuad Timnas Indonesia U-23. PSSI dan SC Heerenveen sudah memiliki kesepakatan terkait hal itu.
Heerenveen hanya bersedia melepas Nathan membela Garuda Muda di fase grup. Restu itu diberikan, mengingat Eredivise ada jeda yang cukup lama.
Awalnya, Heerenveen tak berkenan melepas bek 22 tahun tersebut, mengingat Piala Asia U-23 bukan agenda resmi FIFA. Terlebih, turnamen ini juga berbenturan dengan jadwal kompetisi.
Namun, komunikasi dan negosiasi yang dibangun PSSI dan Heerenveen berjalan mulus. Nathan diperbolehkan membantu misi Shin Tae Yong membawa tim Merah Putih ke fase gugur Piala Asia U-23.
"Mereka awalnya berat betul untuk melepas Nathan. Pak Ketum (Erick Thohir) meminta izin langsung, ya minimal sampai lolos delapan besar, karena target awal kita kan di sana," kata Arya dalam keterangannya.
Nathan yang hampir batal bergabung pada akhirnya menyusul ke Qatar usai membantu Heerenveen menang atas Heracles dengan skor 2-0, pada 14 April 2024. Pemain serba bisa itu bergabung dengan skuad beberapa jam sebelum kick-off.
Kini, Nathan harus kembali karena tenaganya dibutuhkan klub. Heerenveen memberikannya izin, karena Eredivisie pekan 31 baru bergulir pada 24 April 2024.
"Sebelumnya mereka enggak mau melepas karena bukan agenda FIFA. Tapi, akhirnya dikasih lepas. Kami minta sampai delapan besar atau lolos dari grup. Kesepakatan yang kita buat seperti itu," ujar Arya.
Perginya Nathan tentu menjadi pukulan buat armada Shin Tae Yong. Itu karena kehadiran pemain serba bisa itu begitu vital dalam permainan Timnas U-23.
Nathan mampu menjaga keseimbangan tim, meski bermain di luar posisinya. Bek kelahiran Rotterdam itu juga sudah menyumbang satu assist, saat Timnas U-23 menekuk Australia di matchday 2.
Pemain pinjaman dari Swansea City itu juga punya jiwa kepemimpinan yang tinggi. Beberapa kali, Nathan memberikan masukan untuk kepada rekan-rekannya di atas lapangan.