Jakarta, IDN Times - Ada niat jelek yang dikobarkan fans Manchester City jelang final Liga Champions melawan Chelsea, Minggu (30/5/2021) dini hari WIB. Mereka hendak mengejek lagu sakral yang selama ini didengungkan di setiap laga Liga Champions.
Fans ManCity ingin menyoraki lagu tersebut. Mereka bahkan mau menuliskan kata "Boo" untuk dipamerkan ke kamera saat lagu itu diputar.
Kok begitu?
Ada alasan mengapa fans ManCity melakukan aksi ini. Mereka merasa UEFA sudah terlalu jahat kepada tim kesayangannya.
Sebenarnya, ManCity beruntung bisa main di Liga Champions musim ini. Sebab, 12 bulan lalu, UEFA telah menjatuhkan sanksi larangan main di Liga Champions selama dua musim ke depan atas tudingan pelanggaran Financial Fair Play.
Manajemen ManCity banding ke Arbitrase Olahraga Internasional (CAS). UEFA menjelaskan argumennya tentang sanksi tersebut. Hingga akhirnya, CAS menganulir keputusan UEFA.
Dari sinilah hubungan fans ManCity dengan UEFA memburuk. Mereka kadung kesal dengan otoritas tertinggi sepak bola benua biru itu.
Sebenarnya, sanksi larangan main di dua Liga Champions cuma jadi puncak saja. Sudah ada pemicu di beberapa kesempatan sebelumnya.
Pada 2014, ManCity dianggap telah melanggar aturan FFP dan disanksi denda sebesar 49 juta poundsterling. Sanksi juga dilapisi dengan larangan perekrutan pemain.
Inilah yang jadi penyebab ManCity gagal mempertahankan gelar Premier League, menurut manajer Manuel Pellegrini.
Tapi, sebenarnya bukan ManCity saja yang kena jeratan sanksi FFP dari UEFA. Chelsea dan Paris Saint-Germain juga sempat kena.
ManCity akan menjalani final pertamanya di Liga Champions. Ini merupakan final pertama ManCity di Liga Champions.
Final ini digadang-gadang jadi buah manis dari megaproyek ManCity selama 10 tahun terakhir yang menghabiskan dana sebesar Rp34 triliun. Namun, apakah uang itu bisa dibayar dengan trofi?