Omid Nazari, Unsung Hero Persib di Putaran Kedua Shopee Liga 1 2019

Namun, permainannya yang konsisten membuat pelatih Persib, Robert Alberts, selalu memasang Omid sebagai penyambung lini belakang dan depan dalam formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1.

Ia memiliki peran vital sebagai metronom Maung Bandung saat ini. Bersama Abdul Aziz, permainan Persib pun sudah menemukan pakemnya sendiri.

"Saya pikir Omid memainkan peran vital di lini tengah. Ia bisa memenangkan banyak bola dan menutup banyak ruang. Work rate yang ia punya dan bola yang dimenangi sangat banyak. Ia juga cerdas dalam mendistribusikan bola," ujar si Meneer beberapa waktu lalu.

Sebagai gelandang penyeimbang, peran Omid memang tak terlalu menjadi pusat perhatian. Terlebih, gaya bermainnya yang simpel dengan cepat mengirim umpan membuatnya tertutup oleh pemain lain yang memiliki kecepatan dan eksplosivitas.

Namun, peranan vitalnya membuat Persib menunjukkan kebangkitan pada periode putaran kedua ini. Tak pelak, dirinya layak disebut "unsung hero".

Terkait resep penampilan ciamiknya, Omid mengaku hal itu tak lepas dari kemampuannya beradaptasi dengan cepat. Hingga akhirnya, ia jadi gelandang paling berpengaruh di lini tengah Persib putaran kedua ini.

"Ini tantangan bagi saya. Saya harus beradaptasi," ujar Omid Nazari.

"Sekarang ini jadi awal yang baik bagi saya, jadi saya merasa percaya diri sekarang. Saya akan terus berlatih keras dan melakukan yang terbaik," lanjut pemain Timnas Filipina tersebut.

Pada awal kedatangannya, pemuda yang memiliki dua paspor, yakni Iran dan Filipina ini, memang tak menargetkan misi yang muluk-muluk. Ia hanya berusaha mengangkat performa tim pada putaran kedua dan siap menghadapi tekanan besar karena tim Maung Bandung dituntut untuk berprestasi.

"Soal tekanan, selalu ada tekanan untuk bermain di klub besar seperti ini. Saya berada di sini mencoba untuk membantu Persib bekerja lebih baik karena saya rasa tim ini pantas menunjukkan performa lebih baik. Saya akan bekerja keras, saya akan mencoba sebaik mungkin dengan cara saya sendiri," kata Omid di awal kedatangannya ke Indonesia saat itu.

Melihat latar belakangnya, Omid memang lebih banyak menghabiskan hidup di Eropa. Ia lahir di Malmo, salah satu kota besar di Swedia.

Ketika muda, karier sepak bolanya lebih banyak dihabiskan di negara dengan julukan Blågult tersebut. Memulai karier di Malmo FF sejak belia, tepatnya pada 1996, ia baru masuk tim utama 15 tahun kemudian.

Selama lima tahun lebih berkarier di kompetisi Swedia, Omid hanya berpindah-pindah di tiga klub, mulai dari Malmo FF, Ängelholms FF, sampai FC Rosengård, hingga akhirnya menyeberang ke kompetisi Asia pada 2016 untuk bergabung dengan klub kasta kedua Filipina, Global Cebu.

Semusim berselang, kariernya sempat meredup bersama Melaka United lantaran lebih sering duduk di bangku cadangan. Padahal, sebelumnya ia mampu mempersembahkan gelar juara bagi Globa Cebu di United Football League 1. Omid akhirnya memilih kembali ke Filipina dan jadi andalan klub raksasa, Ceres Negros selama dua musim di Philippines Football League.

Penampilan memukau di pelbagai ajang berhasil ia catatkan. Bersama Ceres-Negros dirinya mampu membawa klub jadi kampiun dua tahun beruntun, hingga akhirnya pada 2019 datang ke Kota Kembang untuk menapaki karier bersama klub kebanggaan Bobotoh, Persib.

Omid mengungkapkan bahwa dirinya datang ke Indonesia lantaran tertarik dengan apa yang diceritakan Ilija Spasojevic, pemain naturalisasi Indonesia yang sama-sama pernah merumput dengan Melaka United tentang Persib. Ia pun terus mencari tahu tentang Pangeran Biru hingga akhirnya kepincut.

"Saya kenal Persib sejak dulu dan saya sudah bermain di Asia 3,5 tahun ke belakang. Saya bermain di Filipina dan pernah sebentar main di Malaysia. Semua tahu soal Persib dan tahu bagaimana besarnya klub ini. Saya juga mengenal Spaso di Malaysia dan dia juga bicara bagaimana klub ini," kata Omid.

Mellihat peran pentingnya bersama Pangeran Biru hingga pengujung musim ini, cukup layak nama Omid dipertahankan untuk musim depan. Selain bakal jadi idola anyar Bobotoh, peran krusialnya begitu dibutuhkan bagi Persib untuk kembali berusaha memburu gelar di Liga 1 musim depan.