Pelatih sepak bola asal Spanyol memiliki reputasi yang hebat. Sejak dulu, ada banyak pelatih Spanyol yang namanya mendunia. Tak hanya di negeri sendiri, sejumlah pelatih asal Spanyol juga pernah sukses di liga-liga top lain di Eropa.
Bahkan, Liga Champions yang dianggap kompetisi antarklub paling bergengsi juga pernah dimenangi oleh beberapa pelatih asal Spanyol. Inilah enam nama yang sukses melakukannya, sejak zaman dulu hingga sekarang.
Liga Champions pertama kali digelar pada musim 1955/1956. Saat itu, klub yang berhasil keluar sebagai juara adalah Real Madrid. Los Blancos jadi kampiun di bawah pimpinan pelatih asal Spanyol, Jose Villalonga. Dengan demikian, Villalonga adalah pelatih pertama yang mengangkat trofi Liga Champions.
Tak hanya musim 1955/1956, Villalonga juga berhasil membawa Real Madrid juara Liga Champions musim berikutnya yaitu 1956/1957. Maka, Villalonga juga adalah pelatih pertama yang sukses menjuarai Liga Champiions secara beruntun.
Villalonga sendiri hanya melatih Real Madrid selama tiga musim pada 1954 hingga 1957. Namun, ia sukses membawa Los Blancos meraih 2 trofi Liga Champions dan 2 trofi LaLiga Spanyol. Selain sukses di level klub, Villalonga juga adalah pelatih yang membawa Timnas Spanyol menjuarai Piala Eropa 1964.
Pada musim 1957/1958 dan 1958/1959, Real Madrid juga berhasil jadi juara Liga Champions. Namun, dua gelar itu mereka raih bersama pelatih asal Argentina, Luis Carniglia. Barulah pada musim 1959/1960 mereka kembali merajai Eropa bersama pelatih lokal, yaitu Miguel Munoz.
Miguel Munoz pernah membela Real Madrid selama sepuluh musim saat masih aktif bermain. Ia merupakan bagian skuad Real Madrid yang menjuarai tiga edisi Liga Champions perdana. Setelah pensiun, ia dipercaya menjadi pelatih Real Madrid pada 1959 hingga 1974.
Tangan dingin Munoz membuat Real Madrid mendominasi Liga Spanyol dengan meraih sembilan trofi LaLiga. Sementara Liga Champions direbutnya dua kali, yaitu pada 1959/1960 dan 1965/1966. Hingga kini, Miguel Munoz pun dikenang sebagai salah satu pelatih terbaik yang pernah membesut Real Madrid.
Setelah kesuksesan Miguel Munoz pada 1965//1966, para pelatih asal Spanyol sempat cukup lama absen meraih trofi Liga Champions. Pada musim 1999/2000, barulah Vicente del Bosque mengangkat kembali nama pelatih Spanyol. Del Bosque sukses membawa Real Madrid juara dengan mengalahkan Valencia di final.
Dua musim berselang, Real Madrid pimpinan Del Bosque kembali jadi juara Liga Champions. Saat itu, giliran Bayer Leverkusen yang dilibas di partai puncak. Selain dua Liga Champions, Del Bosque juga mempersembahkan lima trofi lain bagi Real Madrid.
Setelah kesuksesan Miguel Munoz pada 1965//1966, para pelatih asal Spanyol sempat cukup lama absen meraih trofi Liga Champions. Pada musim 1999/2000, barulah Vicente del Bosque mengangkat kembali nama pelatih Spanyol. Del Bosque sukses membawa Real Madrid juara dengan mengalahkan Valencia di final.
Dua musim berselang, Real Madrid pimpinan Del Bosque kembali jadi juara Liga Champions. Saat itu, giliran Bayer Leverkusen yang dilibas di partai puncak. Selain dua Liga Champions, Del Bosque juga mempersembahkan lima trofi lain bagi Real Madrid.
Rafael Benitez adalah satu-satunya pelatih Spanyol yang memenangi Liga Champions bukan bersama klub asal Spanyol. Benitez meraihnya pada musim 2004/2005 bersama klub Inggris, Liverpool.
Di partai final, Liverpool meraih kemenangan atas AC Milan melalui salah satu proses comeback paling dramatis di Liga Champions. Padahal, musim 2004/2005 adalah musim pertama Benitez sebagai pelatih Liverpool.
Benitez sendiri akhirnya menangani Liverpool hingga 2010 dan meraih total empat trofi. Selain Liga Champions, Benitez juga pernah memenangi Piala UEFA bersama Valencia dan Europa League bersama Chelsea.
Rafael Benitez adalah satu-satunya pelatih Spanyol yang memenangi Liga Champions bukan bersama klub asal Spanyol. Benitez meraihnya pada musim 2004/2005 bersama klub Inggris, Liverpool.
Di partai final, Liverpool meraih kemenangan atas AC Milan melalui salah satu proses comeback paling dramatis di Liga Champions. Padahal, musim 2004/2005 adalah musim pertama Benitez sebagai pelatih Liverpool.
Benitez sendiri akhirnya menangani Liverpool hingga 2010 dan meraih total empat trofi. Selain Liga Champions, Benitez juga pernah memenangi Piala UEFA bersama Valencia dan Europa League bersama Chelsea.
Berbeda dengan Real Madrid, Barcelona meraih dua trofi Liga Champions pertama mereka bersama pelatih asal Belanda. Baru pada musim 2008/2009 mereka sukses memenanginya bareng pelatih lokal. Pep Guardiola adalah pelatih yang membawa Barca menjadi juara Eropa musim tersebut dengan mengalahkan Manchester United di final.
Pada 2010/2011, final Liga Champions antara Barcelona melawan Manchester United kembali tersaji. Hasilnya pun serupa, yaitu Barca yang dipimpin Guardiola yang keluar sebagai juara. Guardiola sendiri pantas disebut salah satu pelatih terbaik Barca, karena berhasil mempersembahkan total 14 trofi dalam 4 musim.
Selain bersama Barcelona, Guardiola juga sukses melangkah ke final Liga Champions 2020/2021 bersama Manchester City. Sayangnya, City gagal juara karena ditaklukkan oleh Chelsea. Bisakah Guardiola akhirnya sukses juara Liga Champions bersama Manchester City musim 2021/2022 ini?
Berbeda dengan Real Madrid, Barcelona meraih dua trofi Liga Champions pertama mereka bersama pelatih asal Belanda. Baru pada musim 2008/2009 mereka sukses memenanginya bareng pelatih lokal. Pep Guardiola adalah pelatih yang membawa Barca menjadi juara Eropa musim tersebut dengan mengalahkan Manchester United di final.
Pada 2010/2011, final Liga Champions antara Barcelona melawan Manchester United kembali tersaji. Hasilnya pun serupa, yaitu Barca yang dipimpin Guardiola yang keluar sebagai juara. Guardiola sendiri pantas disebut salah satu pelatih terbaik Barca, karena berhasil mempersembahkan total 14 trofi dalam 4 musim.
Selain bersama Barcelona, Guardiola juga sukses melangkah ke final Liga Champions 2020/2021 bersama Manchester City. Sayangnya, City gagal juara karena ditaklukkan oleh Chelsea. Bisakah Guardiola akhirnya sukses juara Liga Champions bersama Manchester City musim 2021/2022 ini?
Pelatih asal Spanyol terakhir sejauh ini yang berhasil membawa klubnya juara Liga Champions adalah Luis Enrique. Seperti Guardiola, Enrique juga melakukannya bersama Barcelona. Barca dibawanya memenangi Liga Champions 2014/2015, yang sekaligus adalah trofi Liga Champions terakhir mereka hingga kini.
Trofi Liga Champions itu sendiri seolah menjadi pelengkap prestasi Luis Enrique bersama Barca. Pasalnya, Enrique pernah membela Barca sebagai pemain tetapi tak berhasil menjuarai Liga Champions. Saat ini, Enrique tengah menjabat sebagai pelatih Timnas Spanyol sejak 2018.
Enam pelatih di atas secara kolektif meraih total sepuluh trofi Liga Champions. Hal itu membuktikan bahwa pelatih asal Spanyol memiliki kualitas yang tak perlu diragukan di Eropa. Apakah musim 2021/2022 ini Liga Champions juga akan dimenangi pelatih asal Spanyol?
Pelatih asal Spanyol terakhir sejauh ini yang berhasil membawa klubnya juara Liga Champions adalah Luis Enrique. Seperti Guardiola, Enrique juga melakukannya bersama Barcelona. Barca dibawanya memenangi Liga Champions 2014/2015, yang sekaligus adalah trofi Liga Champions terakhir mereka hingga kini.
Trofi Liga Champions itu sendiri seolah menjadi pelengkap prestasi Luis Enrique bersama Barca. Pasalnya, Enrique pernah membela Barca sebagai pemain tetapi tak berhasil menjuarai Liga Champions. Saat ini, Enrique tengah menjabat sebagai pelatih Timnas Spanyol sejak 2018.
Enam pelatih di atas secara kolektif meraih total sepuluh trofi Liga Champions. Hal itu membuktikan bahwa pelatih asal Spanyol memiliki kualitas yang tak perlu diragukan di Eropa. Apakah musim 2021/2022 ini Liga Champions juga akan dimenangi pelatih asal Spanyol?