Jose Mourinho, Pelatih Baru AS Roma yang Penuh Trofi dan Kontroversi

Jose Mourinho adalah pria asal Portugal yang lahir di Kota Setubal pada 26 Januari 1963. Ia merupakan putra dari seorang pesepak bola bernama Mourinho Felix yang pernah mencatatkan caps bersama Timnas Portugal. Sebagai anak pesepak bola, Mourinho kecil ingin mengikuti jejak ayahnya. Namun, ternyata karier sebagai pemain tak berjalan mulus bagi Mou. Tak heran jika tidak banyak yang tahu tentang kariernya saat bermain.

Ia memilih posisi gelandang dan pernah membela beberapa klub. Namun, ia hanya tampil satu kali untuk klub papan atas Portugal saat bermain di bawah asuhan ayahnya bersama Rio Ave pada musim 1981/1982. Setelah menyadari bahwa tidak memiliki masa depan sebagai pemain, Mou kemudian memutuskan untuk pensiun pada usia 24 tahun dan memulai karier kepelatihan.

Gagal menjadi seorang pemain tak membuat Jose Mourinho meninggalkan sepak bola. Setelah pensiun dini, ia mulai merintis karier kepelatihan. Sebelum menjadi pelatih utama, Mou pernah menduduki berbagai posisi, di antaranya sebagai pelatih tim muda, asisten pelatih, hingga penerjemah.

Tak banyak yang tahu juga bahwa Mourinho pernah menjadi asisten pelatih dan penerjemah di Barcelona. Benfica menjadi klub pertama yang menggunakan jasanya sebagai pelatih utama. Namun, ia hanya mencatatkan 10 pertandingan sebelum menangani Leiria.

Karier Mourinho meningkat drastis saat dipercaya menangani FC Porto sejak Januari 2002. Mou meraih banyak gelar bersama klub asal Portugal ini. Salah satu yang paling fenomenal tentu saja menjadi juara Liga Champions pada musim 2003/2004.

Porto bukanlah tim unggulan dalam ajang ini, namun Mou berhasil meracik strategi hingga mengalahkan klub unggulan. Sebelum meninggalkan Porto pada akhir musim 2003/2004, Mou mencatatkan 126 pertandingan di semua kompetisi. Selain trofi Liga Champions, Mou meraih trofi Liga Portugal dan Europa League bersama Porto.

Keajaiban Jose Mourinho bersama FC Porto membuatnya ditunjuk menjadi pelatih klub Premier League, Chelsea. Klub asal London itu menjadi klub terlama yang merasakan kepelatihan Mou. Pelatih asal Portugal itu menangani Chelsea dalam dua periode, yakni sejak tahun 2004 hingga 2008 serta 2013 hingga 2015. Bersama Chelsea, prestasi Mou pun semakin menjadi.

Namun, kesuksesannya itu membuat Mourinho mulai takabur. Ia bahkan menyebut dirinya sebagai The Special One. Beberapa kontroversi lain saat menukangi The Blues adalah persetuan dengan Wenger, tuduhan ke Frank Rijkaard, hingga kasus Ear-Piece Rui Faria. Sementara itu, prestasi yang ia raih ada trofi Premier League dan beberapa trofi lainnya.

Setelah meninggalkan Chelsea pada periode pertama, Jose Mourinho melanjutkan kariernya sebagai pelatih Inter Milan. Bersama klub Italia ini, Mou juga tak lepas dari berbagai kontroversi. Namun, hal yang mungkin akan selalu diingat adalah ketika mengantarkan Inter meraih treble winner pada musim 2009/2010.

Mereka menjuarai Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions pada musim itu. Pada musim sebelumnya, ia mengantarkan Inter meraih trofi Scudetto. Mou mencatatkan 108 pertandingan bersama klub asal Italia itu.

Klub raksasa asal Spanyol, Real Madrid, juga pernah menggunakan jasa Jose Mourinho. Saat ditunjuk menjadi pelatih El Real, ia baru saja meraih treble winner. Harapan besar langsung muncul sejak penunjukannya. Mourinho menduduki kursi kepelatihan El Real selama tiga musim, yakni sejak musim panas 2010 hingga akhir musim 2012/2013.

Namun, ternyata magis seorang Mourinho tak mampu membawa Los Blancos sangat berjaya. Ia hanya mampu meraih trofi Copa del Rey dan LaLiga masing-masing satu kali. Salah satu tingkah kontroversialnya adalah saat mencolok mata Tito Villanova dalam laga El Classico.

Setelah sempat kembali menangani Chelsea, karier Mourinho brrlanjut di Inggris dengan menangani dua klub berbeda. Manchester United menjadi klub yang menggunakan jasanya sejak musim 2016/2017. Namun, kariernya harus berujung tragis karena Mou dipecat pada Desember 2018. Dari sini, kualitas kepelatihannya mulau mengalami penurunan.

Ia hanya meraih Piala Liga dan Europa League saat menukangi United. Kemudian, ada Tottenham Hotspur yang dilatih Mourinho sebelum menangani Roma. Ditunjuk sejak November 2019, kariernya berujung pemecatan pada April 2021 lalu. Spurs menjadi klub pertama yang gagal meraih satu pun trofi selama karier Mourinho.

Patut kita nantikan magis seorang Jose Mourinho bersama AS Roma. Dengan kondisi Roma yang sedang terpuruk, tugas berat langsung dihadapi Mou. Akankah ia mengembalikan kejayaannya bersama Roma?