8 Pelatih yang Juara Liga sebagai Pemain dan Pelatih di Klub yang Sama

Pertama tentu ada Pep Guardiola, salah satu pelatih dengan koleksi trofi terbanyak di era modern. Pep ternyata tak hanya sukses sebagai pelatih, tapi juga sebagai pemain. Semasa bermain, Pep pernah membela Barcelona selama 11 musim dan ia turut membawa klubnya meraih 15 trofi, termasuk 6 trofi LaLiga.

Kebetulan, Barcelona akhirnya jadi klub pertama yang ditangani Pep setelah mulai melatih. Meski perannya sudah berbeda, Pep lagi-lagi sukses membawa Barca meraih banyak trofi. Selama 4 tahun menangani Barca, ia berhasil meraih 14 trofi, termasuk 3 trofi LaLiga. Jelas Pep sangat pantas disebut pemain sekaligus pelatih legendaris Barcelona!

Real Madrid sang musuh bebuyutan Barcelona pun punya sosok yang pernah sukses menjuarai liga sebagai pemain dan pelatih. Ia adalah Zinedine Zidane, mantan gelandang asal Prancis yang pernah meraih Ballon d'Or semasa bermain. Zidane membela Madrid pada 2001 hingga 2006 dan ia sukses 1 trofi LaLiga pada musim 2002/03.

Sementara sebagai pelatih, Zidane dipercaya menangani Los Blancos dalam dua periode berbeda, yaitu dari 2016 hingga 2018 dan dari 2019 hingga 2021. Dua trofi LaLiga berhasil ia dapatkan sebagai pelatih Madrid, plus 9 trofi lain. Setelah meninggalkan Madrid di akhir musim lalu, Zidane masih belum melatih lagi hingga sekarang.

Diego Simeone pernah menjuarai LaLiga bersama Atletico Madrid sebagai pemain dan pelatih. Semasa bermain, Simeone terkenal sebagai gelandang top yang tampil hebat di level klub maupun timnas. Salah satu klub yang pernah dibela Simeone adalah Atletico dan ia sukses membawa klub tersebut juara LaLiga 1995/96.

Sebagai pelatih, Simeone ternyata berhasil mengantarkan Atletico meraih lebih banyak trofi. Sejak 2011 hingga kini, Simeone sudah mengangkat 8 trofi, termasuk 2 trofi LaLiga. Di tengah dominasi Barcelona dan Real Madrid di LaLiga, pencapaian Simeone itu terbilang sangat mengagumkan.

Beralih ke Italia, ada Antonio Conte, pelatih yang pernah sukses meraih Scudetto bersama Juventus sebagai pemain dan pelatih. Conte bermain untuk Juventus selama 13 musim dari 1991 hingga 2004. Selama periode tersebut, Conte sukses mengangkat 5 trofi Serie A plus beberapa trofi lain termasuk Liga Champions.

Setelah pensiun, Conte alih profesi jadi pelatih dan ia dipercaya menangani Juve selama 3 musim dari 2011 hingga 2014. Ketiga musim itu berbuah Scudetto bagi Juve dan menjadi awal dominasi Si Nyonya Tua di Serie A selama 9 musim beruntun. Kini, Conte masih menganggur setelah terakhir membawa Inter Milan meraih Scudetto musim lalu.

Sebelum Conte, Carlo Ancelotti sudah lebih dulu menjuarai Serie A sebagai pemain dan pelatih dengan klub yang sama. Ancelotti berkarier sebagai pemain di era '70-an hingga '90-an. Salah satu klub yang pernah ia bela adalah AC Milan yang sukses ia bawa meraih Scudetto musim 1987/88 dan 1991/92.

Setelah jadi pelatih, Ancelotti berhasil mengulangi kesuksesan membawa Milan juara liga, tepatnya di musim 2003/04. Selain Serie A, Ancelotti sudah pernah menjuarai Premier League, Ligue 1, dan Bundesliga. Musim ini, ia berpeluang menyempurnakan CV-nya jika bisa membawa Real Madrid menjuarai LaLiga.

Fabio Capello bahkan pernah menjuarai Serie A sebagai pemain dan pelatih bersama dua klub, yaitu Juventus dan AC Milan. Sebagai pemain, Capello meraih Scudetto sebanyak 3 kali bersama Juve dan 1 kali bersama Milan. Setelah jadi pelatih, ia membawa Milan meraih 4 Scudetto dan mengantarkan Juve meraih 2 Scudetto.

Sayangnya, 2 Scudetto yang ia raih bersama Juve pada akhirnya dicabut karena kasus Calciopoli. Meski begitu, pencapaian Capello tentu tetap patut dipuji. Capello sendiri saat ini sudah pensiun sejak 2018 setelah menangani Jiansu Suning di Liga Tiongkok sebagai klub terakhirnya.

Berikutnya ada Didier Deschamps, pelatih yang sukses membawa Prancis juara Piala Dunia 2018. Sebelum menangani timnas, Deschamps pernah melatih beberapa klub, termasuk Olympique Marseille pada 2009 hingga 2012. Selama 3 musim, Deschamps sukses membawa Marseille meraih 6 trofi, termasuk trofi Ligue 1 musim 2009/10.

Itu bukanlah kali pertama Deschamps mengangkat trofi Liga Prancis bersama Marseille. Semasa masih bermain, ia berhasil melakukannya sebanyak 2 kali di awal '90-an. Bahkan ia juga sukses membawa Marseille juara Liga Champions 1992/93. Hingga kini, Marseille masih jadi satu-satunya klub Prancis yang pernah menjuarai Liga Champions.

Terakhir, ada Hans-Dieter Flick atau yang biasa disebut Hansi Flick, mantan pelatih Bayern Munchen yang kini menangani Timnas Jerman. Hansi Flick mencatat prestasi luar biasa di musim 2019/20 ketika ditunjuk menangani Munchen. Ia berhasil membawa Munchen memenangi 6 trofi, alias menyapu bersih semua trofi yang bisa mereka menangi.

Di musim berikutnya pun ia berhasil membawa Munchen menjuarai Bundesliga. Dua trofi Bundesliga tersebut melengkapi 4 trofi Liga Jerman yang dulu pernah ia menangi bersama Munchen semasa menjadi pemain. Karier Hansi Flick sebagai pemain tak berlangsung lama dan Munchen adalah satu-satunya klub tempat ia meraih trofi.

Delapan pelatih di atas sukses menikmati karier gemilang, baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih dan mereka pernah menjuarai liga bersama klub yang sama. Siapa pelatih yang bisa menyusul jejak mereka di masa depan?