5 Pelatih yang Membawa Chelsea Meraih 2 Trofi pada Musim Debutnya

Gianluca Vialli adalah pelatih pertama Chelsea yang meraih dua trofi dalam 1 musim. Keberhasilan itu terjadi pada 1997/1998. Vialli baru menjabat pada Februari 1998 alias saat musim sudah berjalan lebih dari separuh. Uniknya, saat itu ia belum gantung sepatu hingga berstatus player-manager.

Peran ganda itu ternyata sukses dijalani Vialli dengan apik. Ia membawa Chelsea menutup musim dengan gelar Piala Liga Inggris dan Piala Winners. The Blues bahkan membukukan comeback pada semifinal kedua kompetisi setelah kalah pada laga pertama.

Vialli pensiun sebagai pemain pada akhir 1998/1999. Namun, ia masih lanjut melatih Chelsea hingga September 2000. Pria Italia itu bahkan membawa Chelsea meraih tambahan tiga trofi. Artinya, ia memenangi total lima trofi dalam 2,5 musim menangani The Blues.

Jose Mourinho juga memenangi dua trofi pada musim debutnya membesut Chelsea, yaitu 2004/2005. Salah satunya adalah trofi EPL pertama The Blues. Manajer berkebangsaan Portugal itu bahkan sekaligus membawa Chelsea mencatat rekor. Mereka hanya kebobolan 15 kali, rekor paling sedikit dalam satu musim EPL.

Chelsea juga memenangi trofi Piala Liga pada musim yang sama. Mourinho lalu lanjut menangani Chelsea hingga 2007, lalu kembali pada 2013–2015. Secara keseluruhan, ia membawa The Blues meraih delapan trofi. Mourinho pun masih berstatus manajer tersukses Chelsea hingga kini.

Ada pula manajer yang mengangkat tiga trofi pada musim perdana di Chelsea. Ia adalah Carlo Ancelotti, yang mulai menjabat pada 2009/2010. Pada laga debut Ancelotti, Chelsea langsung memenangi Community Shield. The Blues lalu menjuarai EPL usai bersaing ketat dengan Manchester United.

Ancelotti lalu meraih trofi ketiganya pada 2009/2010 dengan memenangi Piala FA. Sayangnya, itu sekaligus menjadi trofi terakhir sang pelatih Italia bersama Chelsea. The Blues gagal di lima ajang pada 2010/2011 hingga Ancelotti dipecat setelah musim berakhir.

Berikutnya, ada Roberto Di Matteo, pahlawan Chelsea pada 2011/2012. Di Matteo saat itu ditunjuk menangani The Blues saat musim menyisakan 3 bulan. Perannya pun hanya sebagai caretaker. Namun, pria Italia itu ternyata mampu membuat keajaiban.

Di Matteo membawa Chelsea menjuarai Liga Champions Eropa musim tersebut. Ia memimpin The Blues sejak leg kedua babak 16 besar hingga memenangi final kontra Bayern Munich. Chelsea pun meraih trofi Liga Champions perdana mereka. Hebatnya, mereka juga menutup musim dengan trofi Piala FA.

Pada musim berikutnya, Di Matteo pun dipermanenkan sebagai manajer Chelsea. Sayangnya, ia dipecat dalam 4 bulan karena performa The Blues kurang memuaskan. Meski demikian, Di Matteo tetap tercatat sebagai pelatih pertama yang membawa Chelsea juara Liga Champions.

Enzo Maresca menjadi pelatih terbaru yang sukses pada musim debutnya di Chelsea. Sebelum membesut Chelsea, pengalaman Maresca sebagai pelatih kepala sebenarnya masih minim. Namun, ia langsung membawa The Blues menjuarai dua kompetisi internasional pada 2024/2025.

Liga Konferensi UEFA 2024/2025 dimenangi usai membantai Real Betis di final. Namun, yang lebih memukau tentu keberhasilan mereka di Piala Dunia Antarklub 2025. Paris Saint-Germain dibuat tak berkutik pada partai puncak. Padahal, Les Parisiens sedang on fire dan lebih diunggulkan juara.

Kedua sukses tersebut ternyata menjadi rekor tersendiri bagi Chelsea. Dengan memenangi Liga Konferensi, The Blues menjadi klub pertama yang punya koleksi trofi mayor internasional lengkap. Plus, mereka menjadi klub pertama yang juara Piala Dunia Antarklub dengan format baru.

Memenangi dua trofi pada musim debut adalah start impian semua pelatih. Namun, sukses tersebut juga akan menaikkan ekspektasi untuk musim-musim berikutnya. Mampukah Enzo Maresca memenuhi ekspektasi tersebut mulai 2025/2026?