6 Pemain Akademi Paris Saint-Germain yang Sukses Bersama Klub Lain

Kingsley Coman naik kasta ke tim utama pada tahun 2013 ketika usianya masih 17 tahun. Sayangnya, ia gagal menembus skuad utama saat itu hingga akhirnya dilepas ke Juventus secara gratis pada musim panas 2014. Coman tercatat hanya tampil sebanyak 4 kali bersama PSG.

Di Juventus, sang pemain mulai menunjukkan performa yang cukup baik. Namun, Coman menemukan permainan terbaiknya ketika membela Bayern Munchen. Kini pria berusia 25 tahun itu sudah bermain sebanyak 200 kali dan mencetak 41 gol serta 50 assist bersama Bayern Munchen.

Moussa Dembele menghabiskan waktunya selama 8 tahun di akademi PSG sejak 2004 hingga 2012. Namun, ketika usianya masih 16 tahun, ia memutuskan untuk hengkang ke kompetisi Inggris. Bersama Fulham, sang penyerang berhasil menyedot banyak perhatian klub-klub top Eropa.

Pada tahun 2016, Dembele memutuskan untuk melanjutkan kariernya bersama klub Skotlandia, Celtic. Ia kemudian dibeli oleh Olympique Lyon pada tahun 2018 dan sukses membukukan 20 gol pada musim debutnya. Di pertengahan musim ini, sang pemain dipinjamkan ke Atletico Madrid dan ikut meraih gelar juara LaLiga.

Sebelum bergabung dengan tim muda Paris Saint-Germain, Adrien Rabiot terlebih dulu menimba ilmu di akademi Manchester City. Baru pada tahun 2010 sang pemain bergabung bersama klub asal Prancis tersebut. Hanya berselang dua musim, ia mampu promosi ke skuad utama PSG.

Meski sempat menjadi andalan, Rabiot justru memilih bergabung dengan Juventus secara gratis pada musim panas 2019. Bersama klub Italia itu, ia jauh lebih dihargai dan permainannya pun semakin berkembang.

Mamadou Sakho berhasil promosi ke tim utama Paris Saint-Germain pada tahun 2007. Ia tercatat berhasil membuat 200 pertandingan lebih bersama tim senior. Namun, banyaknya pemain bintang yang datang ke PSG membuat sang pemain harus angkat kaki dari Paris pada tahun 2013.

Sakho kemudian bergabung bersama Liverpool dan bermain bersama klub itu selama 4 musim. Kini pria berusia 31 tahun tersebut sedang membela Crystal Palace. Ia juga hampir mendekati penampilan ke 150 di ajang Premier League. Penampilan apik yang ditunjukkan sang pemain di kompetisi Inggris membantunya untuk mencatatkan 29 caps bersama tim nasional Prancis.

Patrice Evra akan selalu dikenang karena penampilan apiknya ketika berseragam Manchester United. Ia membela klub Inggris itu total selama 8 musim sejak 2006 hingga 2014. Evra meraih banyak sekali gelar juara bersama Setan Merah, termasuk gelar Liga Champions tahun 2008.

Berkat penampilan impresif bersama Manchester United, sang pemain berhasil memperkuat tim nasional Prancis sebanyak 81 kali. Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa Evra pernah tampil bersama tim muda PSG pada musim 1997/1998.

Nicolas Anelka naik ke tim utama Paris Saint-Germain pada tahun 1996. Hanya berselang satu tahun, ia direkrut oleh Arsenal. Bersama tim Inggris itu, karier sang pemain meningkat sangat drastis hingga akhirnya dibeli mahal oleh Real Madrid pada tahun 1999. Setelah itu, Anelka sering kali bergonta-ganti tim dari Liverpool, Manchester City, Fenerbahce, Bolton Wanderers, Chelsea, Shanghai Shenhua, Juventus, West Brom Albion, dan Mumbai City.

Selama waktunya itu, ia berhasil mencetak 210 gol sebelum akhirnya pensiun pada tahun 2015. Anelka juga sukses memenangi dua gelar Liga Champions yang masing-masing diraih ketika membela Real Madrid dan Chelsea.

Keenam pemain di atas sudah sangat malang melintang di sepak bola Eropa. Apakah PSG tidak merasa menyesal telah melepas para pemain tersebut?