Serie A Italia cukup bersahabat bagi para pemain Argentina. Banyak pemain Negeri Tango yang sukses di sana. Sebut saja nama-nama lawas, seperti Javier Zanetti dan Esteban Cambiasso hingga produk kekinian semacam Paulo Dybala dan Lautaro Martinez.
Namun, untuk urusan menjadi raja gol di Serie A, pemain Argentina harus mengalah pada talenta lokal. Tidak banyak pesepak bola Argentina yang sukses menjadi top skor Liga Italia. Nah, ini sedikit pemain Argentina yang bisa merebut gelar capocannoniere.
Pemain berjuluk "Malaikat dengan Wajah Kotor" ini mengawali karier di Italia pada tahun 1957. Saat itu ia datang dari Boca Juniors untuk membela Inter Milan. Tak butuh waktu lama, Angelillo langsung meraih gelar top skor Serie A dengan 33 gol pada musim 1958/1959.
Lima tahun bersama La Beneamata, Angelillo pindah ke AS Roma dan sempat merasakan gelar Coppa Italia. Kemudian, ia hijrah ke AC Milan dan merengkuh Scudetto 1967/1968. Sayangnya, seperti dilansir situs resmi Inter, Angelillo telah wafat pada tahun 2018 kemarin.
Meninggalkan Argentina pada tahun 1957, Omar Sivori lantas menjadi legenda Juventus. Selama 8 musim bersama klub Zebra, ia 3 kali merebut Scudetto dan 3 Coppa Italia. Tidak hanya itu, Sivori juga meraih gelar top skor musim 1959/1960 dengan torehan 28 gol.
Dikutip dari situs resmi UEFA, Sívori termasuk satu dari sedikit pemain yang sempat membela dua negara. Ia membuat 18 caps untuk Argentina dan 9 kali bermain untuk Timnas Italia. Namun, sang pemain sudah meninggal dunia pada 2005 lalu di usia 69 tahun.
AS Roma juga pernah punya striker ganas asal Argentina dalam diri Pedro Manfredini. Ia meraih sepatu emas Serie A musim 1962/1963 dengan 19 gol bersanding dengan Harald Nielsen asal Bologna. Musim beriktnya, Manfredini merasakan manisnya gelar Coppa Italia.
Walau sempat pindah ke Brescia dan Venezia, nama Manfredini sudah telanjur lekat dengan Serigala Roma dan dicap sebagai salah satu legenda tim. Menurut situs resmi klub, ia total menyumbangkan 104 gol dalam 164 pertandingan di semua kompetisi.
Mungkin sudah tidak ada yang perlu dikisahkan lagi dari karier Diego Maradona. Selain menjadi legenda Argentina, ia juga merupakan dewa bagi Napoli. Maradona sukses memberikan dua titel Scudetto bagi I Partenopei serta meraih top skor liga pada musim 1987/1988.
Karena itu, ketika ia tutup usia pada November 2020 kemarin, dunia sepak bola berduka. Untuk menghormati jasa pemenang Piala Dunia 1986 tersebut, Napoli mengganti nama Stadion San Paolo menjadi Stadion Diego Armando Maradona mulai Desember 2020.
Penyerang kelahiran Santa Fe, Argentina, ini adalah legenda hidup Fiorentina. Pasalnya, La Viola adalah tim pertama yang dibelanya di Italia. Sembilan tahun bersama klub asal Firenze, Batistuta sempat menjadi pencetak gol tersubur liga pada musim 1994/1995.
Sayangnya, ada satu yang gagal dicapai Batigol bersama Fiorentina, yakni titel Scudetto. Untuk menggapai impiannya, sang pemain menerima pinangan AS Roma pada Mei 2000. Di musim perdananya, ia langsung merebut juara Liga Italia sekaligus Supercoppa Italiana.
Selain Batistuta, Hernan Crespo adalah striker Argentina lainnya yang bersinar di Italia pada akhir 1990-an. Klub pertamanya di Negeri Pizza yang ia bela adalah Parma. Empat musim bersama I Gialloblu, ia sempat merebut Coppa Italia dan UEFA Cup musim 1998/1999.
Pada Juli 2000, sang striker memutuskan hijrah ke Lazio. Di musim pertamanya bersama klub ibu kota, Crespo langsung merebut titel top skor Serie A dengan 26 gol. Sayangnya, secara tim, ia cuma mampu menyumbangkan Piala Super Italia edisi 2000.
Secara individu, skill penyerang kelahiran Rosario, Argentina, ini sebenarnya di atas rata-rata. Buktinya, Icardi dua kali menjadi top skor Serie A, yakni pada musim 2014/2015 dan 2017/2018. Sayangnya, ia sering membuat masalah dengan klubnya, Inter Milan.
Pada September 2019, I Nerazzurri akhirnya memutuskan meminjamkan sang pemain ke PSG dengan opsi pembelian permanen. Tampil cukup baik, seperti dilansir Sky Sports, klub asal Kota Paris memutuskan membeli Icardi secara permanen pada Juni 2020.
Pemain berpaspor Argentina ini datang ke Napoli pada 2013 setelah menghabiskan tujuh tahun bersama Real Madrid. Sering disebut sebagai pewaris takhta Maradona, Higuain tampil cukup baik dengan menyumbangkan Coppa Italia 2013/2014 dan Piala Super Italia 2014.
Selain merebut trofi bersama tim, Higuain pun sukses meraih gelar top skor Serie A musim 2015/2016 dengan torehan 36 gol. Lesakan tersebut adalah rekor dan sempat bertahan beberapa tahun sebelum disamai oleh Ciro Immobile pada musim 2019/2020 kemarin.
Selain delapan pemain tersebut, ada Julio Libonatti yang meraih top skor Serie A musim 1927/1928 dan Enrique Guaita yang merebut sepatu emas musim 1934/1935. Kedua pemain ini spesial lantaran sempat membela timnas dua negara, yakni Argentina dan Italia.