Tak Kalah dengan Eropa, Ini 6 Pemain Asia yang Bersinar di Liga 1

Musim ini merupakan tahun kedua bagi pemain berpaspor Irak ini bermain di Liga 1. Pemain yang sempat memiliki banderol termahal di Liga 1 ini kembali menjadi andalan Bali United tahun ini. Ia bahkan mampu mengantarkan Bali mengangkat trofi untuk pertama kalinya. Selama 2019, Nouri tercatat bermain sebanyak 23 kali dan mencetak satu assist.  

Meski baru bermain untuk pertama kalinya di Indonesia, Beknazarov mampu dengan cepat beradaptasi. Duetnya di lini belakang dengan Andi Setyo Nugroho bahkan sempat membuat TIRA-KABO sempat mencatat rekor dengan tak terkalahkan di 13 laga. Sayang, pada putaran kedua, TIRA-KABO terseok-seok dan harus menjadi penghuni zona bawah. Secara total, pemain asal Tajikistan ini bermain selama 31 kali dan mencetak 4 gol.

Rohit Chand adalah satu-satunya pemain asal Nepal yang bermain di Indonesia. Permainannya yang konsisten bahkan mampu berbuah manis musim 2018. Saat itu, ia bisa mengantarkan Persija Jakarta menjadi kampiun sekaligus mendapat predikat pemain terbaik. 

Sayangnya, di musim 2019, Macan Kemayoran harus tercecer di dasar klasemen, bahkan sempat beberapa kali masuk ke zona degradasi. Beruntung, di akhir musim mereka bisa selamat. Selama musim lalu, Rohit bermain 31 pertandingan dan mencetak dua gol.

Seperti Rohit Chand, Lee Yoo-joon juga sudah mengantongi satu piala bersama Bhayangkara FC. Trofi itu dipersembahkannya pada musim 2016/2017. Sejak saat itu, pemain asal Korea Selatan itu belum pernah berpindah klub. Ia pun kembali menjadi pilihan utama pelatih pada musim lalu. Ia pun mendapatkan kesempatan bermain pada 26 pertandingan dengan mencetak tiga gol. 

Selain Lee Yoo-joon, pemain Korea Selatan lain yang bermain cukup bagus musim lalu adalah gelandang Persipura Oh In-kyun. Meski belum pernah mengangkat trofi, pemain yang sudah berada di Indonesia sejak tahun 2011 ini cukup konsisten. Beberapa klub besar pun sudah pernah ia bela. Pada musim lalu, ia bermain 30 pertandingan. 

Penampilan Kei bersama Persela pada musim lalu sangat mengesankan. Ia menjadi satu-satunya pemain di Liga 1 yang tak tergantikan, alias main pada 34 pertandingan! Bisa jadi ini merupakan rekor bagi pemain asing di Indonesia.

Pria 24 tahun asal Jepang ini pun mencetak dua gol dan 10 assist. Sayang, ia hampir dipastikan hengkang dari Persela. Kini klub-klub lain seperti Barito pun mengincarnya. Bahkan, dua peserta liga Malaysia, Kedah FA dan Johor Darul Takzim pun dikabarkan kepincut dengannya.

Beberapa pemain di atas menunjukkan bahwa kualitas pemain Asia tak kalah dengan pesepak bola Eropa atau bahkan Amerika latin. Ngeyel dan tahan banting adalah salah satu keunggulan para pemain Asia. Tentu kita berharap Indonesia gak cuma impor pemain Asia. Kelak mudah-mudahan, pemain Indonesia pun laris manis di beberapa liga top Asia bahkan Eropa.