5 Pemain yang Sempat Berada di Bawah Bayang-Bayang Cristiano Ronaldo

Ricardo Quaresma bisa dibilang sebagai salah satu pemain yang paling sering diremehkan dalam sepak bola modern. Pria asal Portugal ini sepanjang kariernya pernah membela tim-tim besar, seperti Porto, Barcelona, Chelsea, hingga Inter Milan. Ia mulai melakukan debutnya bersama tim nasional Portugal senior pada tahun 2003.

Pada tahun tersebut, Cristiano Ronaldo juga memulai debutnya bersama Selecao das Quinas. Meski sukses menciptakan 10 gol dan 23 assist dari 80 pertandingan di tim nasional, Quaresma justru jarang sekali mendapatkan pujian dari penggemar atau media. Semua itu tidak terlepas dari kehadiran CR7 yang juga bermain di posisi sayap kanan dan lebih menyita perhatian.

Selain Quaresma, ada juga pemain Portugal yang berada di bawah bayang-bayang Ronaldo, yaitu Luis Nani. Nani merupakan pemain yang sering beroperasi di posisi sayap kiri. Gaya permainannya yang atraktif dan eksplosif juga sempat membuatnya dibanding-bandingkan dengan CR7. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Nani sempat digadang-gadang akan menjadi pemain besar di kompetisi top Eropa.

Akan tetapi, perlahan kehadiran Nani justru sangat jarang dianggap. Hal itu terjadi karena semua mata tertuju kepada Cristiano Ronaldo yang tak pernah berhenti mencetak gol bagi tim nasional Portugal. Bahkan, Nani tidak jarang dikambinghitamkan ketika Portugal gagal meraih kemenangan dalam suatu pertandingan.

Gareth Bale didatangkan oleh Real Madrid dari Tottenham Hotspur sebagai pemain termahal di dunia pada tahun 2013. Pemain asal Wales ini ketika itu digaet dengan biaya sebesar 90 juta poundsterling atau setara dengan Rp1,7 triliun. Dengan biaya semahal itu, sang pemain pun langsung dibanding-bandingkan oleh banyak penggemar sepak bola dengan Cristiano Ronaldo.

Tekanan pun terlihat jelas sejak Bale memainkan musim debutnya bersama Real Madrid. Cedera semakin membuat sang pemain kehilangan posisinya di tim utama. Terlebih lagi ketika tim ditangani oleh Zinedine Zidane, Bale lebih sering dimainkan sebagai pemain pengganti.

Setelah tampil apik bersama West Ham United, Carlos Tevez kemudian diboyong oleh Manchester United pada tahun 2007 dengan status pinjaman selama dua musim. Bersama Setan Merah, ia berhasil membentuk trio lini depan yang sangat hebat bersama Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo.

Tevez langsung memainkan dampak besar di musim debutnya dan mengantarkan tim meraih gelar Premier League dan Liga Champions. Pada musim itu, pemain asal Argentina ini sukses mencetak 19 gol serta 7 assist. Sayangnya, torehan apik itu masih kalah gemilang daripada Cristiano Ronaldo yang membukukan 31 gol. Catatan tersebut sekaligus membawa CR7 meraih gelar Ballon d’Or pertama kalinya.

Karim Benzema didatangkan oleh Real Madrid berbarengan dengan Cristiano Ronaldo pada musim panas 2009. Meski dianggap sebagai salah satu pencetak gol yang cukup produktif selama di Santiago Bernabeu, Benzema justru sangat jarang dipuji kehadirannya. Hal tersebut tentu saja karena ada pemain lain yang performanya jauh lebih apik, yaitu Ronaldo.

Setelah kepergian Ronaldo tahun 2018 lalu, peran Benzema baru terasa sangat penting bagi Los Blancos. Pemain asal Prancis itu seolah menjadi pemimpin lini depan Real Madrid dengan terus menciptakan banyak gol. Berkat kontribusi Benzema, Real Madrid sempat berhasil memenangi tiga trofi Liga Champions secara berturut-turut pada tahun 2016 hingga 2018.

Kehebatan Cristiano Ronaldo memang harus diakui berada di atas rata-rata pemain lain. Akan tetapi, kegemilangan tersebut justru membuat kelima nama di atas tidak bisa menunjukkan performa terbaiknya.