Arsenal memasuki puncak kejayaannya pada masa kepelatihan Arsene Wenger dengan gelimangan prestasi. Banyak pemain bintang dari berbagai belahan dunia yang datang memperkuat Arsenal, seperti Thierry Henry, Robert Pires, dan Dennis Bergkamp.
Meskipun menjadi daya tarik bagi para pemain sepak bola terbaik, Wenger kerap gagal mendatangkan pemain bintang incarannya. Ada sedikitnya lima pemain bintang yang nyaris gabung Arsenal pada era Arsene Wenger. Siapa mereka?
Luis Suarez nyaris bergabung ke Arsenal pada musim panas 2013. Saat itu, ia frustrasi dengan Liverpool yang gagal meraih trofi dan tidak lolos ke Liga Champions Eropa. Arsenal pun datang dengan tawaran 40 juta pound sterling atau sekitar 742 miliar rupiah.
Awalnya, Suarez sudah sepakat dengan pihak Arsenal terkait kontrak, tetapi Liverpool menolak tawaran tersebut. Melalui wawancara dengan Otro, Suarez mengaku dirinya dibujuk Steven Gerrard agar tidak meninggalkan Liverpool. Pemain berjuluk El Pistolero itu bercerita, Gerrard memintanya untuk bertahan di Liverpool setahun lagi dan menunjukkan performa terbaik. Setelah itu, ia boleh pindah ke klub besar lainnya, seperti Real Madrid, Barcelona, atau Bayern Muenchen.
Suarez pun mengikuti saran dari sang kapten. Ia bertahan semusim bersama Liverpool. Setelah membawa The Reds menjadi runner-up English Premier League (EPL) 2013/2014, ia hijrah ke Barcelona. Bersama Barca, Suarez sukses mempersembahkan treble winner pada musim pertamanya dengan meraih gelar juara LaLiga Spanyol, Copa del Rey, dan Liga Champions 2014/2015.
Dilansir Talksport, saat masih memperkuat Parma pada 2001, Gianluigi Buffon mengaku sempat didekati dua raksasa EPL, Manchester United dan Arsenal. Bahkan, ia yang saat itu sedang menjalani tur pramusim di Singapura bersama Parma bertemu Wenger dan makan malam bersama. Wenger membicarakan potensi Buffon untuk bergabung ke Arsenal.
Meski begitu, Buffon tidak berminat berkarier di Inggris. Ia lebih memilih pindah ke Juventus dengan memecahkan rekor transfer kiper termahal pada saat itu. Harganya mencapai 52 juta euro atau sekitar 834 juta rupiah. Bersama Juve, Buffon menjadi legenda klub dengan raihan sepuluh titel juara Serie A Italia.
Dalam wawancaranya dengan Sky Sports Italia, Zlatan Ibrahimovic mengaku pernah hampir bergabung ke Arsenal sebelum akhirnya memilih Ajax Amsterdam pada 2001 silam. Ibra yang masih berusia 16 tahun kala itu datang ke pusat latihan Arsenal di London. Ia bertemu Arsene Wenger dan menerima jersey Arsenal bernomor punggung 9 lengkap dengan namanya.
Awalnya, Ibrahimovic mengira akan segera bernegosiasi dengan pihak Arsenal tentang kesepakatan kontrak. Namun, ia terkejut saat Wenger memintanya untuk ikut uji coba agar lebih mengenal gaya permainan dan karakternya di atas lapangan. Ibra pun menolak karena ia tidak datang untuk audisi.
Wenger sendiri mengaku menyesal gagal merekrut Ibrahimovic pada saat itu. Padahal, ia sangat menyukai pemain asal Swedia tersebut karena memiliki bakat yang luar biasa sebagai penyerang tajam. Pada akhirnya, Ibra bergabung ke Ajax Amsterdam dan menjadi bintang selama 3 tahun di sana.
Arsene Wenger sudah tertarik dengan Cristiano Ronaldo sejak masih memperkuat Sporting Lisbon. Bahkan, CR7 sudah tiba di London bersama ibunya dan bertemu dengan sang pelatih. Namun, kesepakatan belum terjalin antara kedua klub.
Saat Ronaldo kembali ke Lisbon, ia bertanding melawan Manchester United pada laga pramusim. Saat itulah, Sir Alex Ferguson terkesan dengan permainan Ronaldo dan langsung bergerak cepat untuk merekrutnya. Melalui asisten pelatihnya yang berasal dari Portugal, Carlos Queiroz, Ronaldo akhirnya setuju pindah ke MU.
Pihak MU juga memenuhi permintaan Sporting untuk harga Ronaldo sebesar 12 juta pound sterling atau 222 miliar rupiah. Tawaran itu jauh lebih tinggi daripada tawaran pertama Arsenal yang berada di angka 4,5 juta pound sterling atau 83 miliar rupiah. Kepindahan ke MU menjadi titik awal Ronaldo menjadi pemain terbaik dunia.
Selain gagal mendatangkan Ronaldo, Arsene Wenger juga tidak mampu meyakinkan Lionel Messi untuk merapat ke Arsenal. Hal itu terjadi saat The Gunners mendatangkan Cesc Fabregas dari Barcelona pada 2003. Saat itu, Fabregas masih pemain muda berusia 16 tahun yang sedang menimba ilmu di La Masia.
Fabregas sendiri satu angkatan dengan pemain bintang masa depan Barca lainnya, seperti Gerard Pique dan Lionel Messi. Wenger sempat mendekati Pique, tetapi sang pemain memilih bergabung ke Manchester United. Sementara itu, Messi sama sekali tidak berminat meninggalkan Barcelona. Alhasil, Wenger hanya mampu membawa Fabregas ke London.
Masih ada beberapa pemain bintang yang nyaris Wenger dapatkan, seperti N'Golo Kante, Yaya Toure, dan Dimitri Payet. Meski begitu, selama melatih Arsenal, Wenger mampu meraih banyak trofi. Paling bersejarah tentu gelar juara EPL 2003/2004 yang dikenal sebagai The Inivincible. The Gunners tidak mengalami satu pun kekalahan dalam satu musim EPL saat itu.