5 Pemain Top Premier League yang Gajinya Terbilang Terlalu Murah

Sadio Mane adalah salah satu pemain terpenting Liverpool dalam beberapa tahun terakhir. Meski musim lalu performanya menurun, tak bisa disangkal bahwa ia sudah memberikan banyak hal bagi Liverpool. Sejak bergabung pada 2016, Mane telah bermain dalam 218 laga di semua ajang serta mencetak 97 gol dan 43 assist.

Mane juga jadi bagian penting kesuksesan Liverpool meraih 4 trofi bergengsi, termasuk Premier League dan Liga Champions. Namun, saat ini Mane memiliki gaji 5,2 juta pounds per tahun atau sekitar Rp103 miliar. Kedengarannya mungkin sangat besar, tetapi dibanding kontribusinya bagi Liverpool, angka itu terbilang terlalu kecil.

Besaran gaji Mane bahkan masih kalah dari kontribusinya jauh lebih minim seperti Naby Keita dan Alex Oxlade-Chamberlain. Dibanding Mohamed Salah dan Roberto Firminho yang menjadi tandemnya di lini depan, gaji Mane pun masih jauh lebih rendah. Cepat atau lambat, Liverpool bakal harus menawari Mane gaji lebih besar jika tak ingin ia pergi.

Pemain Liverpool yang gajinya terbilang terlalu minim ternyata bukan hanya Mane, melainkan juga Trent Alexander-Arnold. Trent hanya menerima gaji sebesar 3,9 juta pounds per tahun atau sekitar Rp77,9 miliar. Padahal, kontribusi Trent untuk Liverpool sejauh ini sudah tak perlu dipertanyakan lagi.

Sejak debut pada 2016, Trent sudah tampil 179 kali bagi Liverpool di semua ajang. Torehan golnya adalah 10, sementara jumlah assist-nya luar biasa, yaitu 44 assist. Tak heran jika ia sering disebut sebagai bek kanan terbaik di Premier League saat ini. Meski masih muda, Trent sudah membuktikan bahwa ia pantas mendapat kenaikan gaji dari Liverpool.

Ederson Moraes menjadi penjaga gawang yang tak tergantikan di Manchester City. Ia sukses tampil konsisten sejak pertama bergabung pada 2017. Sejauh ini, kiper asal Brasil tersebut sudah memainkan 192 laga di semua ajang dan mencatat 95 clean sheet. Ederson juga sudah mengangkat 10 trofi bersama The Citizens.

Sayangnya, gaji Ederson di City terbilang minim, yaitu 3,38 juta pounds per tahun atau sekitar Rp67,5 miliar. Itu membuatnya menjadi salah satu pemain dengan gaji terminim di City. Sejauh ini Ederson memang masih betah di City, tetapi jika ada klub yang menawarinya gaji yang jauh lebih besar, bukan mustahil Ederson akan tergoda untuk hengkang.

Dominic Calvert-Lewin sukses membuktikan diri sebagai striker top Everton dalam beberapa musim terakhir. Ia adalah top skor Everton dalam 2 musim terakhir dan musim lalu adalah musim tertajam baginya karena ia sukses mencetak 21 gol di semua ajang. Oleh karena itu, ia pun dipercaya masuk skuad Inggris di Piala Eropa 2020.

Ironisnya, Calvert-Lewin adalah salah satu pemain dengan gaji terendah di skuad Everton. Ia hanya digaji 1,04 juta pounds per tahun alias sekitar Rp20,7 miliar. Itu lebih rendah daripada banyak pemain Everton, termasuk mereka yang kontribusinya lebih minim. Everton harus segera memagari Calvert-Lewin dengan gaji lebih tinggi jika tak ingin ia hengkang.

Terakhir ada Bukayo Saka, pemain muda yang menjadi andalan Arsenal dalam dua musim terakhir. Musim lalu ia bahkan dinobatkan sebagai pemain terbaik Arsenal setelah tampil hebat dalam 46 laga di semua ajang, dengan sumbangan 7 gol dan 10 assist. Saka juga ikut serta di Piala Eropa 2020 dan tampil bagus bersama Timnas Inggris.

Melihat performa tersebut, Saka sebenarnya sangat pantas mendapat kenaikan gaji di klubnya. Saat ini ia hanya mendapat bayaran 520 ribu pounds per tahun alias sekitar Rp10,3 miliar. Jika tak mendapat kenaikan gaji dalam beberapa tahun ke depan, bisa jadi Saka akan gerah dan bersiap hengkang dari Arsenal.

Itulah 5 pemain top Premier League yang gajinya terbilang terlalu rendah saat ini. Pemain yang gajinya terlalu rendah punya potensi menjadi tidak betah dan akhirnya hengkang sehingga cepat atau lambat klub-klub mereka harus segera memberikan kenaikan gaji yang sesuai.