5 Pemain Hebat yang Gagal Berkarier Sebagai Pelatih, Ada Maradona!

Saat masih aktif membela Chelsea, Gianfranco Zola kerap kali dianggap sebagai salah satu playmaker terbaik di dunia. Tercatat 200 gol dan 32 assist berhasil ia ciptakan selama memperkuat The Blues. Sayangnya, penampilannya itu tak berbanding lurus ketika berkarier sebagai pelatih.

Pria yang memiliki paspor Italia ini menjalani debutnya sebagai pelatih dengan menangani West Ham United. Bersama West Ham, ia hanya berhasil membawa tim finis di urutan kesembilan Premier League. Setelah dipecat, ia kembali menangani klub Inggris, yaitu Watford. Sayangnya, Zola hanya mampu mempersembahkan satu kemenangan dalam 11 laga.

Tak berselang lama, pria yang saat ini berusia 54 tahun itu memilih mundur dan melanjutkan kiprahnya bersama Cagliari. Bersama klub Italia ini, ia hanya bertahan selama tiga bulan. Terakhir, Zola menukangi Birmingham City yang berlaga di kasta kedua Inggris, Championship. Akan tetapi, ia kembali gagal bersama klub tersebut karena tidak bisa membawa tim lolos ke Premier league.

Gary Neville bisa dibilang sebagai salah satu bek sayap paling menjanjikan di eranya. Di bawah asuhan Sir Alex Ferguson, perannya tak pernah tergantikan di Manchester United. Lebih hebatnya lagi, sang pemain sukses memenangi total 30 gelar selama 19 tahun membela Setan Merah.

Ketika melanjutkan karier sebagai pelatih, Neville bisa dibilang kurang beruntung. Ia memulai debutnya sebagai pelatih dengan menangani Valencia pada pertengahan musim 2014/2015. Sempat muncul kekhawatiran yang cukup besar karena Valencia merupakan salah satu tim yang terbaik di Spanyol.

Hanya berselang empat bulan di Mestalla, pria asal Inggris ini kemudian dipecat oleh manajemen Valencia. Selama waktunya itu, Neville hanya berhasil mempersembahkan tiga kemenangan dari 16 laga.

Soal kualitas di atas lapangan, Alan Shearer tentu tak perlu diragukan lagi. Sang pemain bisa dibilang sebagai ikon dari sepak bola Inggris dan Newcastle United karena menikmati karier yang luar biasa. Sayangnya, kariernya sebagai pelatih harus gagal ketika membesut Newcastle United.

Tugasnya sebagai pelatih Newcastle saat itu sangat besar karena harus membawa tim lolos dari zona degradasi. Lebih susahnya lagi, pertandingan Premier League saat itu hanya menyisakan 8 laga lagi.

Tanpa memiliki pengalaman apa pun, ia berjuang sangat keras dan mencoba membawa tim tetap bertahan di Premier League. Akan tetapi, Newcastle harus terdegradasi pada tahun itu. Shearer kemudian dibebaskan dari posisinya sebagai pelatih.

Sir Bobby Charlton merupakan salah satu legenda terbaik di Manchester United dan Inggris. Bersama Setan Merah, ia berhasil memenangi banyak sekali gelar juara. Tak hanya itu, sang pemain juga sukses meraih trofi Piala Dunia bersama tim nasional Inggris. Capaian individu tertingginya adalah memenangi penghargaan Ballon d’Or tahun 1966.

Sayangnya, kariernya sebagai pelatih tak selaras dengan penampilannya sebagai pemain. Saat itu ia menangani Preston North End. Sempat tampil apik di awal kariernya, performanya sebagai pelatih justru menurun seiring berjalannya waktu. Bahkan, Preston North End harus turun kasta ke divisi ketiga Inggris saat itu.

Ketika masih aktif sebagai pemain, Diego Maradona adalah salah satu pesepak bola terbaik yang disegani di seluruh dunia. Namun, kariernya sebagai pelatih tak secemerlang ketika berkarier sebagai pemain. Ia sempat ditunjuk sebagai pelatih tim nasional Argentina pada tahun 2010.

Maradona saat itu diharapkan mampu membawa Argentina berbicara banyak di ajang Piala Dunia. Akan tetapi, ia gagal membawa tim melangkah jauh karena harus kalah di babak perempat final. Setelah itu, sang pemain sempat juga menjadi nakhoda dari klub asal Dubai, Al Wasl.

Sayangnya, Maradona kembali gagal bersama klub tersebut. Ia tercatat hanya membesut Al Wasl selama satu tahun sebelum akhirnya dipecat.

Karier sukses sebagai pemain ternyata tidak menjamin bakal berhasil jadi pelatih. Selain kelima nama tersebut, ada juga beberapa tokoh lain, seperti Clarence Seedorf, Thierry Henry, hingga Tony Adams.