Para pemain Timnas Jerman dikenal memiliki postur tubuh tinggi serta kekuatan tubuh yang cukup kuat. Atribut fisik tersebut membuat mereka kerap kali memenangkan duel-duel udara, baik saat menyerang maupun bertahan.
Sebagian dari pemain Jerman menunjukkan keunggulannya dalam merebut bola atas ketika berlaga di Euro. Menurut statistik Opta, lima pemain Jerman berikut memiliki catatan apik dalam memenangkan duel udara.
Bastian Schweinsteiger memiliki postur tubuh ideal sebagai seorang gelandang sentral. Tinggi badannya mencapai 183 cm. Fisiknya yang tidak terlalu pendek dan tinggi membuatnya mampu memenangkan duel-duel udara ketika bertahan maupun menyerang terutama ketika membela Timnas Jerman di Euro.
Dilansir Opta, Schweinsteiger mampu unggul duel udara sebanyak 28 kali dalam partisipasinya dalam 4 edisi Euro pada 2004, 2008, 2012, dan 2016. Selain itu, ia bisa bermain lebih dari satu posisi. Schweinsteiger dimainkan sebagai gelandang kanan dan kiri pada Euro 2004 dan 2008. Sementara itu, ia mantap mengambil peran sebagai gelandang sentral bersama Sami Khedira atau Emre Can pada Euro 2012 dan 2016.
Miroslav Klose merupakan striker nomor 9 klasik yang lebih sering menunggu bola di area kotak penalti. Kemampuannya dalam menyelesaikan umpan datar dan lambung membuatnya ditakuti bek-bek lawan. Selain itu, tingginya yang mencapai 184 cm memberikan keuntungan saat berduel di udara. Klose bahkan memiliki rekor unik terkait gol dan keunggulannya dalam duel udara di Euro.
Menurut catatan Opta, Klose berhasil memenangkan 30 duel udara selama tampil dalam 13 pertandingan di 3 edisi Euro pada 2004, 2008, dan 2012. Rekor golnya kurang begitu impresif, hanya 3 gol dari 13 penampilannya di Euro. Akan tetapi, dilansir Transfermarkt, seluruh gol Klose di Euro berasal dari sundulan kepala. Artinya, 30 keunggulan Klose dalam duel udara mampu menghasilkan 3 gol di Euro.
Juergen Klinsmann pernah menjadi striker andalan Timnas Jerman pada periode 1987--1998. Insting mencetak golnya yang tinggi dan agresivitasnya dalam beradu fisik dengan pemain lawan adalah beberapa kelebihannya. Tinggi Klinsmann memang hanya 180 cm. Akan tetapi, ia cukup kuat saat berduel di udara ketika membela Timnas Jerman di Euro.
Dilansir Opta, Klinsmann mampu mencatat 37 duel udara sukses selama bermain dalam 13 laga di 3 edisi Euro pada 1988, 1992, dan 1996. Ia total menorehkan 5 gol dari 13 penampilannya di Euro. Salah satu golnya tercipta lewat sundulan ketika Jerman kalah 1-3 atas Belanda pada babak grup Euro 1992.
Matts Hummels memiliki postur tubuh yang ideal sebagai bek tengah. Tingginya mencapai 191 cm. Atribut fisiknya itu membantunya dalam mengantisipasi bola-bola udara terutama umpan lambung ke kotak penalti.
Menurut catatan Opta, Hummels berhasil memenangkan 48 duel udara saat membela Timnas Jerman dalam 13 penampilannya di 3 edisi Euro pada 2012, 2016, dan 2020. Sebagai tambahan, dilansir Fotmob, persentase kemenangan Hummels dalam duel udara mencapai 60 persen di Euro 2016 dan 73 persen pada Euro 2020. Sayangnya, Hummels tidak mendapat panggilan ke Timnas Jerman untuk masuk skuad Euro 2024.
Thomas Mueller merupakan pemain yang dapat bermain di berbagai posisi. Ia bisa mengambil peran striker, second striker, gelandang serang, dan penyerang sayap. Mueller memang tidak punya skill individu yang menonjol, seperti dribel, tendangan keras, atau umpan dengan akurasi tinggi. Akan tetapi, ia mampu memberikan kontribusi kepada performa tim melalui penempatan posisi dan keunggulan duel udara.
Mueller memiliki tinggi 185 cm. Ia sukses memenangkan 53 duel udara dalam 15 penampilannya di 3 edisi Euro pada 2012, 2016, dan 2020. Aksinya itu memang belum menghasilkan gol atau assist kepada rekan-rekannya. Namun, keunggulan duel udara dapat dimanfaatkan saat merebut second ball atau menjaga penguasaan bola saat menyerang.
Kontribusi kelima pemain di atas dalam memenangkan duel udara sangat penting bagi performa Timnas Jerman di Euro. Bagi Hummels dan Schweinsteiger, memenangkan bola atas dapat menjaga wilayah pertahanan dari ancaman umpan silang atau umpan lambung lawan. Sementara itu, Klose dan Klinsmann dapat mencetak gol melalui sundulan usai memenangkan duel udara. Di sisi lain, kontribusi Mueller dalam memenangkan duel bola atas dapat memberikan kesempatan pemain Jerman lain untuk mendapatkan second ball saat mengatur serangan.