9 Pemain yang Kawinkan Piala Dunia, Champions League, dan Ballon d'Or

Bobby Charlton merupakan salah satu pemain terhebat yang dimiliki oleh Inggris. Pasalnya, ia turut mengantarkan The Three Lions menjuarai kompetisi Piala Dunia 1966 di kandang sendiri. Gelar itu sejauh ini masih menjadi trofi Piala Dunia satu-satunya bagi Timnas Inggris.

Di tahun yang sama ketika menggondol trofi World Cup, Charlton juga meraih Ballon d'Or. Dua tahun berselang, ia mengantarkan Manchester United merengkuh gelar European Cup (sekarang bernama UEFA Champions League) setelah mengalahkan Benfica 4-1 di partai final.

Gerhard "Gerd" Muller adalah seorang striker ternama yang pernah dimiliki Jerman. Ia menjadi bagian tim Panser saat menjuarai Piala Dunia 1974. Sebelumnya, Die Mannschaft dibawanya memenangkan Piala Eropa 1972 dengan mencetak dua gol di babak final lawan Uni Soviet.

Tak hanya moncer di timnas, Der Bomber, demikian julukan Muller, juga cemerlang di level klub. Ia mengantarkan Bayern Munich memenangkan titel European Cup edisi 1973/1974, 1974/1975, dan 1975/1976. Sebelumnya, ia telah memenangkan trofi Ballon d'Or pada edisi 1970.

Franz Beckenbauer adalah kapten Timnas Jerman (saat itu bernama Jerman Barat) ketika merebut Piala Eropa 1972. Di tahun yang sama, mantan pemain Bayern Munich tersebut dinobatkan sebagai pemenang Ballon d'Or, menyisihkan dua kompatriotnya, Gerd Muller dan Gunter Netzer.

Dua tahun berselang, Beckenbauer kembali memimpin Jerman menjuarai Piala Dunia yang saat itu berlangsung di kandang sendiri. Sementara itu, di level klub, selain titel Bundesliga, ia tercatat tiga kali memenangkan gelar European Cup bersama Bayern Munich.

Paolo Rossi menjadi protagonis bagi Timnas Italia saat menjuarai Piala Dunia 1982. Di turnamen tersebut, ia juga terpilih sebagai top skor dan pemain terbaik. Alhasil, Rossi memenangkan suara mutlak dalam perebutan trofi Ballon d'Or untuk edisi 1982.

Kesuksesan di level timnas sejalan dengan kiprahnya di klub. Ia sukses mengantarkan Juventus dua kali menjuarai Serie A. Puncaknya, La Vecchia Signora dibawanya merebut trofi European Cup musim 1984/1985 sekaligus gelar pertama bagi tim asal Kota Turin.

Zinedine Zidane dikenal luas sebagai salah satu pesepak bola terbaik di dunia. Ia mencetak dua gol dalam kemenangan 3-0 Prancis atas Brasil di final Piala Dunia 1998. Kesuksesan tersebut berujung pada anugerah Ballon d'Or 1998, menyisihkan Davor Suker dan Ronaldo.

Di level klub, Zidane juga cukup bertaji. Ia dua kali memenangkan scudetto bersama Juventus. Pindah ke Real Madrid, Zidane mengantarkan klub tersebut menjuarai UEFA Champions League musim 2001/2002 dengan sebuah gol indahnya di partai final kontra Bayer Leverkusen.

Nama Rivaldo melambung saat diboyong Barcelona dari Deportivo La Coruna pada tahun 1997. Ia lantas dua kali memenangkan trofi LaLiga dan sekali UEFA Super Cup. Bersama klub Catalan juga, pemain asal Brasil tersebut bisa menjuarai trofi Ballon d'Or edisi 1999.

Sinarnya di klub menjalar saat membela Brasil. Ia adalah bagian tim Samba saat merebut Copa America 1999. Puncaknya, pada Piala Dunia 2002, Rivaldo membentuk trio menakutkan bersama Ronaldo dan Ronaldinho yang membawa Brasil memenangkan trofi kelima mereka.

Nama Ronaldinho pertama kali mencuat saat turut membawa Brasil menjuarai Copa America 1999. Kemudian, ia terpilih dalam skuad Tim Samba di Piala Dunia 2002. Hasilnya, bersama Ronaldo dan Rivaldo, Ronaldinho mengantarkan Brasil memenangkan titel kelima mereka.

Di level klub, pamor Ronaldinho menjulang ketika berseragam Barcelona. Bersama tim Catalan, ia dua kali menjuarai LaLiga dan sekali UEFA Champions League. Tidak cuma itu, Ronaldinho juga sempat menerima trofi Ballon d'Or 2005 berkat performa okenya bersama Barca.

Kaka menjadi bagian Timnas Brasil saat memenangkan Piala Dunia 2002 di Korsel/Jepang. Namun, namanya kala itu memang belum begitu muncul dan hanya bermain sekitar 25 menit saat negaranya membantai Kosta Rika 5-2. Selebihnya, Kaka cuma menjadi cadangan.

Pada tahun 2003, ia diboyong AC Milan dan akhirnya dikenal publik dunia. Puncaknya terjadi pada tahun 2007 saat membawa I Rossoneri menjuarai trofi UEFA Champions League, UEFA Super Cup, dan FIFA Club World Cup. Di akhir tahun, Kaka memenangkan Ballon d'Or.

Berbicara soal gelar di level klub dan individu, Lionel Messi memang tak terbantahkan. Ia empat kali membawa Barcelona menjuarai UEFA Champions League. La Pulga juga sudah tujuh kali dinobatkan sebagai pemenang Ballon d'Or atau yang terbanyak dibandingkan pemain lainnya.

Sementara itu, di level timnas, setelah berjuang sejak tahun 2006, Messi akhirnya mampu mengantarkan Argentina meraih Piala Dunia 2022. Di partai final kontra Prancis, ia mencetak dua gol sebelum akhirnya tim Tango memenangkan laga ketat lewat drama adu penalti.

Mengawinkan ketiga gelar bergengsi tersebut bukan perkara mudah, tetapi kesembilan pemain di atas mampu melakukannya. Siapa lagi yang berpotensi menyusul? Kylian Mbappe atau ada nama yang lain?