4 Pemain Klub Portugal yang Masuk Nominasi Ballon d'Or sejak 2005
- Ricardo Quaresma masuk nominasi Ballon d'Or 2007 bersama FC Porto
- Rui Patricio masuk nominasi Ballon d'Or setelah membawa Portugal juara Piala Eropa 2016
- Darwin Nunez dan Viktor Gyokeres juga masuk nominasi Ballon d'Or berkat performa apik di klub Portugal
Primeira Liga Portugal adalah salah satu liga sepak bola yang berkualitas tinggi. Namun, Liga Portugal tidak termasuk lima liga top Eropa. Klub-klub Portugal memang kerap kalah bersaing dengan klub liga-liga top Eropa. Begitu pula dengan para pemain mereka.
Tak heran jika gelaran Ballon d'Or jarang mengikutsertakan pemain dari klub Portugal. Dalam 2 dekade terakhir alias sejak 2005, hanya ada empat pemain klub Portugal yang masuk nominasi Ballon d'Or. Inilah keempat pemain tersebut.
1. Ricardo Quaresma menjadi nomine Ballon d'Or 2007 usai bersinar bareng FC Porto
Pertama, ada Ricardo Quaresma, winger Portugal yang dikenal penuh skill. Quaresma pernah membela banyak klub dalam kariernya. Namun, masa kejayaannya adalah saat berbaju FC Porto pada 2004–2008. Ia menjadi andalan dan sukses membawa FC Porto meraih tujuh trofi dalam 4 tahun.
Sinar Quaresma bersama FC Porto bahkan sempat membawanya masuk nominasi Ballon d'Or. Itu terjadi pada 2007, setelah FC Porto memenangi Primeira Liga Portugal 2006/2007. Statistik Quaresma saat itu memang cukup mumpuni. Sepanjang 2007, ia membuat 8 gol dan 15 assist di semua ajang.
Sayangnya, Quaresma sama sekali tak mendapat suara saat pemilihan pemenang Ballon d'Or 2007. Nasibnya sama dengan sejumlah pemain lain, termasuk kompatriotnya di Timnas Portugal, Deco. Quaresma juga tak pernah menjadi nomine Ballon d'Or lagi sejak itu.
2. Rui Patricio membawa Portugal juara Piala Eropa 2016 hingga masuk nominasi Ballon d'Or
Selang 9 tahun setelah Quaresma, barulah ada lagi pemain klub Portugal yang masuk nominasi Ballon d'Or. Ia adalah Rui Patricio, kiper Timnas Portugal saat menjuarai Piala Eropa 2016. Prestasi itulah yang membawa Rui Patricio masuk nominasi Ballon d'Or tahun tersebut.
Andil Rui Patricio dalam keberhasilan negaranya memang vital. Ia tampil penuh dalam seluruh pertandingan Timnas Portugal dari fase grup hingga final. Dalam 7 laga, Rui Patricio mencatat 4 clean sheet. Itu termasuk clean sheet pada final melawan Prancis yang dimenangi Portugal 1-0.
Tak hanya di timnas, performa Rui Patrico bersama klubnya saat itu juga apik. Membela Sporting CP, ia membuat 18 clean sheet di semua ajang sepanjang 2016. Rui Patricio pun mendapat enam suara pada gelaran Ballon d'Or 2016 dan berakhir di peringkat 12.
3. Darwin Nunez masuk nominasi Ballon d'Or 2022 karena tajam bersama Benfica
Berikutnya, ada Darwin Nunez, striker Ururuguay yang masuk nominasi Ballon d'Or 2022. Saat itu, untuk pertama kalinya nominasi Ballon d'Or didasarkan performa dalam 1 musim, bukan 1 tahun kalender. Nunez yang bersinar bersama Benfica pada 2021/2022 pun layak jadi salah satu nomine.
Nunez mencetak 34 gol dalam 41 penampilan sepanjang musim tersebut. Itu termasuk 26 gol di Primeira Liga yang membawanya menjadi top skor. Sayangnya, Nunez gagal mempersembahkan trofi bagi Benfica. Tak heran jika ia akhirnya gagal meraih satu suara pun pada gelaran Ballon d'Or 2022.
4. Viktor Gyokeres tajam dan sukses membawa Sporting CP meraih dua trofi pada 2024/2025
Pada 2025, ada satu pemain klub Portugal yang menjadi nomine Ballon d'Or. Ia adalah Viktor Gyokeres, eks striker andalan Sporting CP. Gyokeres memang sudah hengkang dari Sporting CP ke Arsenal pada musim panas 2025. Namun, Ia masuk nominasi berkat performanya bareng Sporting pada 2024/2025.
Gyokeres memang tampil luar biasa sepanjang musim tersebut. Dalam 52 penampilan, ia mencetak 54 gol dan 13 assist. Produktivitasnya membawa Sporting memenangi Primeira Liga dan Piala Liga Portugal. Gelar top skor Primeira Liga pun menjadi miliknya untuk kedua kali beruntun.
Hanya empat pemain klub Portugal di atas yang masuk nominasi Ballon d'Or sejak 2005. Ricardo Quaresma dan Darwin Nunez akhirnya tak dapat suara, sedangkan Rui Patricio hanya mendapat enam suara. Apakah Viktor Gyokeres bisa bernasib lebih baik dari mereka pada gelaran Ballon d'Or 2025?
