8 Pemain Manchester United yang Dilepas ke Ligue 1, Bailly Terbaru!

Fabien Barthez didatangkan Manchester United pada 2000 dan sempat disebut sebagai pengganti sepadan Peter Schmeichel. Awalnya berjalan sesuai ekspektasi. Peraih World Cup 1998 Prancis ini mampu membawa MU menjuarai Premier League 2000/2001.

Sayangnya, penampilan kiper berkepala plontos tersebut tidak konsisten. Seiring kedatangan Tim Howard pada musim panas 2003, ia dipinjamkan ke Marseille selama semusim. Kemudian, pada April 2004, klub Ligue 1 itu memutuskan mempermanenkan Barthez.

Nama David Bellion sebagai pemain Manchester United memang tidak terlalu terdengar. Mendarat di Old Trafford pada 2003, ia kalah saing dengan nama-nama seperti Ruud van Nistelrooy, Cristiano Ronaldo, dan Wayne Rooney. Bellion pun harus puas menjadi cadangan.

Sempat dipinjamkan ke West Ham United, ia dilepas Setan Merah ke OGC Nice pada Januari 2006. Awalnya berstatus pinjaman, Bellion akhirnya dikontrak permanen pada Juni 2006. Selepas Nice, ia meraih sukses bersama Bordeaux saat merebut titel Ligue 1 2008/2009.

Manchester United memboyong Angel Di Maria dari Real Madrid setelah World Cup 2014. Mengenakan jersey bernomor 7, pemain asal Argetina itu gagal memenuhi ekspektasi. Hanya bertahan semusim, Di Maria akhirnya dilepas ke Paris Saint-Germain.

Bergabung dengan Les Parisiens, ia menemukan kembali performa terbaiknya sebagai seorang winger. Selama di Prancis, Di Maria 5 kali memenangkan trofi Ligue 1 dan Coupe de France, 4 kali Coupe de la Ligue, dan sempat menembus final Liga Champions Eropa.

Rafael da Silva setuju bergabung dengan Manchester United pada Januari 2008 bersama saudara kembarnya, Fabio da Silva. Biasa bermain sebagai bek kanan, pemain asal Brasil ini cukup lama membela Setan Merah. Hingga 2015, ia turut merasakan tiga gelar Premier League.

Setelah 7 tahun bermain di Inggris, ia hengkang ke Olympique Lyonnais, sedangkan saudara kembarnya lebih dahulu pindah ke Cardiff City. Mampu tampil reguler, sayangnya Rafael gagal memberikan trofi bergengsi selama 5 tahun mengabdi untuk klub berjuluk Les Gones.

Memphis Depay adalah penerus estafet kostum nomor 7 Manchester United sepeninggal Angel Di Maria. Sayangnya, seperti pendahulunya, mantan pemain PSV Eindhoven ini gagal bersinar. Memphis cuma memainkan 33 laga dan mencetak 2 gol di Premier League bersama MU.

Bertahan 2 musim, The Red Devils akhirnya melepas Memphis ke Olympique Lyonnais. Kembali menemukan performa terbaiknya, pemain berpaspor Belanda itu ditarik Barcelona pada Juni 2021 secara gratis. Namun, sejauh ini, ia belum merasakan gelar apa pun bersama Barca.

Manchester United mendatangkan Ander Herrera dari Athletic Bilbao pada 2014/2015. Pemain Spanyol itu tampil cukup baik untuk MU. Ia memenangi FA Cup 2015/2016, FA Community Shield 2016, serta EFL Cup dan UEFA Europa League 2016/2017.

Mengabdi di Old Trafford selama 5 musim, Herrera melanjutkan karier bersama Paris Saint-Germain sejak Juli 2019. Selama bermain di Prancis, ia sudah 2 kali menjuarai Ligue 1, 2 kali Coupe de France, 1 kali Coupe de la Ligue, dan 2 kali Trophee des Champions.

Angel Gomes adalah produk akademi Manchester United. Ia melakukan debut untuk tim utama pada Mei 2017.

Sayangnya, pemain kelahiran London ini gagal bersaing dengan nama-nama besar di lini tengah Setan Merah. Setelah bertahan 3 tahun, ia memutuskan hijrah ke Lille.

Sempat dipinjamkan ke Boavista pada awal kedatangannya, Gomes kemudian tampil reguler bersama Lille. Sepanjang 2021/2022, ia memainkan 24 pertandingan di Ligue 1. Gomes pun menjadi bagian tim yang memenangi Trophee des Champions 2021.

Tampil trengginas bersama Villarreal, Manchester United memboyong Eric Bailly ke Inggris pada Juni 2016. Awalnya, bek Pantai Gading tersebut mampu bermain reguler. Nahas, cedera ankle pada 2017 membuatnya absen cukup lama dan perlahan terpinggirkan dari tim utama.

Setelah hanya memainkan empat laga di Premier League 2021/2022, MU setuju melepas Bailly ke Olympique de Marseille dengan status pinjaman pada Agustus 2022. Namun, klub Ligue 1 tersebut diwajibkan membelinya pada akhir musim jika sejumlah syarat terpenuhi.

Sempat dipandang sebelah mata, kompetisi Ligue 1 sekarang makin berkembang dan bisa bersaing dengan liga elite lainnya di Eropa. Jadi, melanjutkan karier di Negeri Anggur bukanlah keputusan yang merugikan.