Tidak mudah bagi pemain bintang sekalipun mencetak 20 gol di Liga Champions Eropa (UCL) besama satu klub. Tekanan tinggi dari intensitas permainan dan suporter serta persaingan ketat menjadi beberapa tantangan bagi pesepak bola top Eropa menorehkan 20 gol di UCL. Namun, sebagian dari penyerang papan atas Eropa mampu mengoleksi 20 gol tidak hanya dengan satu, tetapi dua klub berbeda.
Dilansir IFFHS, berikut tiga pemain yang mampu mencetak 20 gol atau lebih UCL bersama dua klub berbeda.
Cristiano Ronaldo telah menciptakan segudang rekor selama berkarier di Liga Champions bersama klub-klub top Eropa, macam Manchester United, Real Madrid, dan Juventus. Ia masih menduduki peringkat teratas sebagai top skor sepanjang masa UCL dengan catatan 140 gol dalam 183 pertandingan. Lebih detail, Ronaldo mampu mengoleksi 20 gol atau lebih di UCL bersama dua klub berbeda, yaitu Manchester United dan Real Madrid.
Ia mencetak 21 gol dan 13 assist dalam 59 laga UCL kala berseragam MU pada 2003--2009 dan 2021--2022. Ronaldo meraih gelar juara UCL pertamanya bersama The Red Devils pada 2007/2008. Ia kemudian mencetak total 105 gol dari 101 penampilan UCL kala membela Real Madrid pada 2009--2018. Ronaldo mencetak minimal dua digit gol di UCL dalam 7 musim beruntun pada 2011/2012--2017/2018. Ia meraih gelar juara UCL sebanyak empat kali bersama Los Blancos.
Neymar Jr memulai kiprahnya di sepak bola Eropa ketika bergabung dengan Barcelonad dari Santos pada Juli 2013. Ia menorehkan 4 gol dalam 10 laga Liga Champions pada musim pertamanya bersama Barcelona 2013/2014. Neymar kemudian menorehkan 10 gol dalam 12 pertandingan UCL 2014/2015. Kontribusinya berperan penting kala Barcelona menjuarai UCL pada musim tersebut. Secara keseluruhan, Neymar mengoleksi 21 gol dan 19 assist dalam 40 laga UCL selama berseragam Barcelona pada 2013--2017.
Ia kemudian pindah ke Paris Saint-Germain (PSG) dengan memecahkan rekor transfer dunia sebesar 222 juta euro atau Rp4,3 triliun. Neymar didatangkan dengan harapan dapat membawa PSG menjuarai UCL untuk pertama kalinya. Meski ia berhasil mengoleksi total 22 gol dan 18 assist dalam 41 pertandingan UCL, PSG kerap kali gagal meraih gelar juara UCL. Pencapaian terbaik Neymar bersama PSG di UCL ketika menembus final pada 2019/2020.
Harry Kane merupakan striker papan atas Inggris jebolan akademi Tottenham Hotspur. Ia mulai menunjukkan ketajamannya bersama Tottenham sejak dilatih Mauricio Pochettino pada 2014/2015. Kiprah Kane di Liga Champions bersama Tottenham bermula pada 2016/2017. Ia ketika itu hanya mampu menorehkan 2 gol dalam 3 pertandingan. Kane menorehkan total 21 gol dalam 32 pertandingan UCL bersama Tottenham Hotspur pada 2016/2017--2019/2020 dan 2022/2023.
Ia lalu memutuskan hengkang ke Bayern Muenchen pada musim panas 2023. Kane hanya butuh 26 pertandingan untuk mencetak 20 gol UCL bersama Bayern Muenchen. Secara perinci, ia mencetak 8 gol dalam 12 laga pada 2022/2023 dan 11 gol dari 13 penampilan UCL 2024/2025. Kane mencetak gol ke-20 di UCL untuk Bayern Muenchen ketika membobol gawang Chelsea dua kali dalam kemenangan 3-1 pada laga pertama fase liga 2025/2026.
Dari tiga pemain di atas, hanya Kane yang belum pernah menjuarai Liga Champions. Pencapaian terbaiknya kala mengantarkan Tottenham menembus final pada 2018/2019. Kane masih punya peluang menjuarai UCL bersama Bayern Muenchen. Sebab, Die Rotten merupakan klub besar Jerman yang memiliki sejarah mentereng di UCL dengan koleksi enam gelar juara.