English Premier League (EPL), yang merupakan kasta tertinggi Liga Inggris, adalah salah satu kompetisi paling populer di dunia. Atmosfer pertandingan, gaji tinggi, hingga banyaknya sorotan menjadi beberapa alasan pemain dari seluruh dunia tertarik berkarier di sana.
Dari deretan juara Premier League, ada beberapa klub yang dipimpin kapten berkebangsaan non-Inggris. Para pemain tersebut sukses memimpin timnya dengan baik.
Eric Cantona merupakan pemain kelahiran Marseille, Prancis, 24 Mei 1966. Ia pernah membela Manchaster United pada 1992—1997. Selama kurun waktu tersebut, Cantona membantu Setan Merah merengkuh 4 gelar Premier League dan 2 gelar FA Cup.
Pada 1996/1997, Cantona menjabat sebagai kapten Manchester United. Pada musim itu, mereka keluar sebagai juara. Di bawah kepemimpinan Cantona, Setan Merah sukses menjuarai Premier League untuk yang keempat kalinya.
Setelah musim itu, Cantona memutuskan pensiun pada usia 30 tahun. Ia merasa kehilangan gairah bermain sepak bola dan menjalani karier sebagai seorang aktor. Keputusan itu mengejutkan banyak pihak karena ia baru saja mengantarkan Manchester United menjadi juara.
Setelah ditinggal Cantona, Roy Keane dipercaya untuk memimpin Manchester United. Pemain asal Irlandia ini merupakan salah satu pemain sekaligus kapten legendaris Setan Merah. Ia didatangkan ke Old Trafford pada 1993 dengan biaya 3,75 juta pound sterling, nilai yang memecahkan rekor transfer klub Inggris saat itu.
Keane menjadi bagian dari masa kejayaan Manchester United pada 2005. Selama periode itu, ia berhasil memenangi 1 gelar Liga Champions Eropa, 4 gelar Community Shield, 4 gelar FA Cup, serta 7 gelar Premier League.
Dari 7 gelar Premier League bersama Manchester United, 4 di antaranya ia raih dengan status sebagai kapten. Momen tersebut terjadi berturut-turut pada 1999—2001 dan 2003.
Patrick Vieira merupakan pemain berkebangsaan Prancis yang membela Arsenal pada 1996—2005. Bersama The Gunners, ia meraih 3 gelar Premier League, 3 gelar Community Shield, dan 4 gelar FA Cup.
Pada 2002, Vieira menjadi kapten Arsenal menggantikan Tony Adams yang pensiun. Ia memimpin skuad asuhan Arsene Wenger hingga akhir kariernya di Arsenal.
Selama masa kepemimpinannya, Arsenal pernah satu kali menjuarai Premier League, yaitu musim 2003/2004. Musim ini sangat berkesan. Bukan hanya bagi Vieira, melainkan juga bagi Arsenal.
Ketika itu, Arsenal berhasil mengukir sejarah dengan menjuarai liga tanpa mengalami satu pun kekalahan. Vieira dan kolega membawa timnya meraih 90 poin dari 26 kemenangan dan 12 imbang. Pencapaian ini biasa dikenal dengan sebutan The Invincibles.
Nemanja Vidic termasuk bek legendaris Manchester United. Pemain asal Serbia ini pernah bermain untuk Red Star Belgrade dan Spartak Moscow sebelum hijrah ke Manchester United. Ia datang ke Old Trafford pada pertengahan 2005/2006 dengan biaya sekitar 7 juta pound sterling.
Pada periode 2011—2014, Vidic dipercaya sebagai kapten tim. Selama itu pula, Manchester United berhasil meraih dua gelar Premier League, yaitu pada 2010/2011 dan 2012/2013. Gelar itu sekaligus menjadi gelar Premier League terakhir Manchester United.
Vincent Kompany merupakan salah satu pemain Belgia tersukses yang merumput di Inggris. Ia telah berkarier di Manchester City selama 11 tahun (2008—2019). Ia menjabat sebagai kapten utama The Citizens selama 8 musim.
Musim 2011/2012, Kompany membawa Manchester City menjuarai Premier League untuk pertama kalinya. Kemudian, disusul gelar kedua pada 2013/2014. Ia juga memimpin Manchester City ketika menjuarai Premier League dua musim berturut-turut pada 2017/2018 dan 2018/2019.
Kapten Manchester City asal Brasil, Fernandinho, dipilih sebagai kapten setelah David Silva hengkang pada 2020. Pada 2021, Fernandinho membawa klub juara Premier League untuk kelima kalinya. Ia juga mengantarkan Manchester City ke final Liga Champions Eropa untuk pertama kali sepanjang sejarah klub.
Pada 2021/2022 ini, Fernandinho dkk kembali berpeluang untuk menjadi juara Premier League. Manchester City masih berada di puncak klasemen sementara dengan koleksi 57 poin, unggul 9 poin dari Liverpool di peringkat kedua.
Para pemain di atas merupakan sosok yang layak dijadikan panutan bagi pemain lain. Meski berstatus sebagai pemain asing, kualitas dan kematangan membuat mereka mendapat kepercayaan sebagai kapten.