Ballon d'Or merupakan penghargaan bergengsi tahunan untuk insan sepak bola di kompetisi Eropa yang diadakan majalah Prancis France Football sejak 1956. Deretan pemain besar dan legendaris pernah diganjar penghargaan ini, mulai dari Alfredo Di Stefano, Johan Cruyff, Ronaldinho, Lionel Messi, hingga Cristiano Ronaldo.
Dari sekian banyak pemain tersebut, enam pemain peraih Ballon d'Or berasal dari AC Milan. Siapa saja? Ini ulasannya.
Gianni Rivera merupakan pemain legendaris AC Milan era '60 dan '70-an. Dia menghabiskan 19 tahun masa baktinya di San Siro hingga pensiun pada tahun 1979. Sepanjang itu juga sang playmaker meraih banyak gelar bergengsi bersama Rossoneri, yakni 3 Scudetto, 2 Liga Champions, dan 5 Coppa Italia.
Pada tahun 1969, Rivera pun diganjar penghargaan Ballon d'Or usai membawa AC Milan meraih Liga Champions dan sukses meraih Piala Eropa bersama Timnas Italia. Selama berkostum AC Milan, Rivera mencatatkan 164 gol dan 105 assist dari 651 laga.
Ruud Gullit menjadi salah satu dari trio Belanda yang membawa kejayaan bagi AC Milan di era '80 dan '90-an bersama van Basten dan Frank Riijkaard. Dia berkostum Rossoneri selama 7 musim dengan mempersembahkan 2 gelar Liga Champions dan 3 Scudetto. Pada musim pertamanya di AC Milan pada 1987, Gullit diganjar Ballon d'Or usai tampil fantastis bersama PSV.
Sang gelandang mampu mencetak 28 gol dari 38 laga. Di musim tersebut dia juga sukses mempersembahkan Scudetto dan dua trofi Liga Champions berturut-turut dalam dua musim selanjutnya untuk AC Milan. Saat itu dia sukses mengungguli pemain Atletico Madrid, Paulo Futre.
Awalnya, Ballon d'Or diberikan hanya untuk pemain asal Eropa yang tampil di kompetisi Eropa. Namun, sejak 1995, formatnya diubah dengan memasukan pemain non-Eropa yang tampil di kompetisi Eropa. George Weah yang tampil fenomenal di PSG dan AC Milan menjadi pemenang pertamanya.
Hingga saat ini, dia bahkan menjadi satu-satunya pemain asal Afrika yang pernah memenangkan Ballon d'Or. Lima musim berseragam Rossoneri, Weah sukses mempersembahkan 2 Scudetto dan mengoleksi 58 gol serta 39 assist dari 147 laga.
Andriy Shevchenko merupakan salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki oleh AC Milan. Pada 2004 dia sukses meraih Ballon d'Or usai membawa AC Milan meraih trofi Liga Champions dengan mengalahkan Juventus di babak final. Pada musim 2003/2004 kariernya pun semakin cemerlang setelah meraih Scudetto sekaligus menjadi top skor Serie A dengan 24 gol.
Selama kariernya di San Siro, Sheva mampu menorehkan 175 gol dari 322 laga di semua ajang. Pada 2006 dia dilepas ke Chelsea dengan harga tinggi kala itu, 43,8 juta euro. Sayangnya, itu pun menjadi titik penurunan performa sang pemain.
Sejak didatangkan AC Milan dari Sao Paulo pada 2003, Kaka bertransformasi menjadi playmaker terbaik di dunia. Puncak performanya terjadi pada 2007 usai diganjar pemain terbaik FIFA dan Ballon d'Or. Hal ini tak lepas dari performa impresifnya membawa AC Milan meraih trofi Liga Champions musim 2006/2007, sekaligus menjadi top skor ajang tersebut.
Bersama AC Milan, Kaka menorehkan 104 gol dan 85 assist dari 307 laga. Ia juga mempersembahkan masing-masing 1 Scudetto, UEFA Super Cup, dan Club World Cup. Pada tahun 2009 dia dilepas ke Real Madrid dengan rekor transfer 67 juta euro sebagai akibat dari masalah finansial yang dialami AC Milan.
Van Basten bisa disebut sebagai striker terbaik yang pernah dimiliki oleh AC Milan. Dia mampu mempersembahkan semua gelar bergengsi sepanjang kariernya di San Siro sejak 1987 hingga 1995. Di level individu pun sinarnya sangat terang dengan meraih tiga Ballon d'Or pada tahun 1988, 1989, dan 1992.
Hal ini tentunya tidak lepas dari 2 trofi Liga Champions beruntun dan 3 Scudetto yang ia persembahkan sepanjang masa baktinya. Tak hanya itu, ia pun menjadi top skor Serie A selama dua musim. Total, striker asal Belanda itu mengoleksi 125 gol dari 201 laga untuk AC Milan di semua ajang. Sayang, cedera parah membuatnya harus gantung sepatu di usia yang masih muda, 30 tahun.
Itulah enam pemain bintang yang sukses meraih penghargaan pemain terbaik Ballon d'Or ketika berkostum AC Milan. Hal ini tak lepas dari kontribusi besar yang mereka persembahkan untuk klub asal kota Milan tersebut. Kaka menjadi pemain terakhir Milan yang mendapatkan penghargaan ini. Akankah di masa depan Milan kembali melahirkan bintang peraih Ballon d'Or?