5 Pemain Pinjaman yang Ditebus Permanen Aston Villa

Aston Villa membenahi skuadnya dengan deretan pemain anyar pada musim dingin 2019. Kortney Hause merupakan salah rekrutan baru The Villans tersebut. Saat itu, Hause bergabung dari Wolverhampton Wanderers dengan status pinjaman. Ia diboyong untuk menambah kedalaman di jantung pertahanan Aston Villa.

Tak disangka, Hause mampu tampil melebihi ekspektasi. Ia bahkan menjadi pilar penting timnya yang melaju ke English Premier League. Aston Villa jatuh hati dengan aksinya. Tak heran Hause segera dipermanenkan pada musim panas 2019. Ia ditebus dengan biaya 3 juta euro atau sekitar Rp49 miliar.

Datang pada pertengahan musim 2018/2019, Tyrone Mings membawa dampak nyata bagi Aston Villa. Ia yang awalnya dipinjam dari Bournemouth berhasil mengunci satu tempat di lini belakang. Kontribusinya sangat signifikan. Mings menjadi salah satu figur penting di balik keberhasilan The Villans promosi pada akhir musim yang sama.

Tak ayal manajemen Aston Villa segera mengikatnya seutuhnya. Mings dipermanenkan dengan mahar 22 juta euro atau sekitar Rp361 miliar. Sosoknya memiliki peran krusial yang nyaris tak tergantikan di Aston Villa. Secara keseluruhan, Mings sudah bermain dalam 165 pertandingan di semua kompetisi.

Anwar El Ghazi mulai menjadi bagian dari skuad Aston Villa pada 2018/2019. Ia awalnya berstatus pinjaman dari Lille. El Ghazi didatangkan untuk mempertebal lini serang The Villans. Keputusannya untuk bergabung dengan Aston Villa itu sangat tepat. El Ghazi tampil menjanjikan pada musim debutnya.

Ia berjasa dalam membawa The Villans kembali promosi ke kasta tertinggi Liga Inggris. Tak berselang lama, Aston Villa pun memermanenkannya dengan biaya 9 juta euro atau sekitar Rp147 miliar. El Ghazi sempat bertahan selama 2,5 musim. Sayangnya, ia dilepas ke Everton karena kalah bersaing pada musim dingin 2022.

Robin Olsen direkrut The Villans pada musim dingin 2022 lalu. Ia bergabung dengan status pinjaman dari AS Roma hingga akhir musim. Peran Olsen di Aston Villa sebenarnya tak begitu terlihat. Ia hanya menjadi kiper cadangan dari Emiliano Martinez. Namun, manajemen tetap memermanenkannya.

Olsen hanya dikontrak jangka pendek mengingat usianya yang sudah tak muda lagi. Selain itu, ia juga jarang tampil. Selama berseragam Aston Villa, Olsen baru tampil dalam tujuh pertandingan di semua ajang. Nasibnya itu tak jauh berbeda sewaktu membela klub-klub medioker lain macam Everton dan Sheffield United.

Karier Philippe Coutinho di Barcelona berjalan tak semestinya. Ia tak mampu membayar lunas semua ekspektasi yang dibebankan untuknya. Harga mahal yang dikeluarkan oleh La Blaugrana pun terkesan sia-sia belaka. Sempat dilepas ke Bayern Munich, Coutinho lalu dipinjamkan ke Aston Villa pada musim dingin 2022.

Coutinho bereuni dengan Steven Gerrard yang bekerja sebagai nakhoda The Villans. Hasilnya pun berbuah manis. Coutinho berhasil bangkit dan memiliki peran penting sebagai kreator serangan Aston Villa. Jasanya pun dipermanenkan oleh The Villans dengan biaya 20 juta euro atau sekitar Rp328 miliar.

Kelima pemain di atas berhasil memikat manajemen Aston Villa selama masa pinjaman. Namun, karier mereka cukup beragam usai dipermanenkan. Beberapa di antaranya justru menurun performanya, seperti Anwar El Ghazi dan Philippe Coutinho.