Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bola (pixabay.com/kelvinstuttard)
ilustrasi bola (pixabay.com/kelvinstuttard)

Intinya sih...

  • Marc Cucurella menjadi pahlawan Chelsea dengan gol kemenangan ke-6 di EPL, semuanya dicetak di kandang.
  • Jeff Kenna mencetak 6 gol di kandang Southampton dan 1 gol di Blackburn Rovers serta Birmingham City.
  • Ronny Johnsen mencetak 8 gol di Old Trafford bersama Manchester United dan Aston Villa.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Marc Cucurella menjadi pahlawan Chelsea saat menaklukkan Manchester United pada pekan ke-37 English Premier League (EPL) 2024/2025, Sabtu (17/5/2025) dini hari WIB. Bek kiri asal Spanyol itu mencetak gol kemenangan mereka pada menit 71. Cucurella menanduk umpan yang dilepaskan sang kapten, Reece James.

Ini merupakan gol keenam Cucurella selama berkarier di EPL. Menariknya, semuanya dibuat saat bermain di kandang (5 bersama Chelsea, 1 untuk Brighton & Hove Albion). Hanya ada tiga pemain yang koleksi seluruh golnya di Premier League juga dibuat di kandang, tetapi lebih banyak dibanding Cucurella. Siapa saja?

1. Jeff Kenna mencetak delapan gol bersama tiga klub selama berkarier di Premier League

Jeff Kenna berkarier di Premier League pada 1992--2004. Ia memulainya bersama Southampton, klub yang sudah dihuni dari level akademi. Mantan pemain berposisi bek sayap ini mencetak dua gol pada 1992/1993 yang merupakan musim perdana EPL.

Semuanya dibuat di The Dell, stadion yang menjadi kandang The Saints pada 1898--2001 sebelum akhirnya pindah ke St. Mary's. Kenna mencetak gol pertamanya saat Southampton menang 3-2 atas Sheffield United pada 26 Feburari 1993. Ia mengulanginya saat mereka menaklukkan Ipswich Town dengan skor 4-3 pada 12 Maret 2003.

Pada musim berikutnya (1993/1994), Kenna kembali menorehkan dua gol di The Dell. Pertama, ia membobol gawang Swindon Town (24/8/1993) yang membantu Southampton menang dengan skor 5-1. Kemudian, pada 2 Oktober 1993, pria asal Republik Irlandia ini kembali membobol gawang Sheffield United yang membuat laga berakhir dengan skor imbang 3-3.

Pada paruh kedua 1994/1995, Kenna pindah ke Blackburn Rovers. Ia datang pada saat yang tepat karena mereka berhasil menjadi juara pada akhir musim. Kenna tampil sembilan kali dan menyumbang satu gol. Ia mencetak gol pembuka Rovers saat mengalahkan Crystal Palace di Ewood Park dengan skor 2-1 pada 18 April 1995.

Kenna baru bisa kembali mencetak gol di Premier League pada 30 November 2002. Ia membantu Birmingham City menahan imbang Tottenham Hotspur 1-1 di St. Andrew's. Pada musim berikutnya, ia juga mencetak satu gol di tempat yang sama saat klub berjuluk Blues tersebut menang 2-1 atas Manchester City (26/12/2003) dan Southampton (10/1/2004).

2. Ronny Johnsen mengoleksi delapan gol yang dibuat di Old Trafford dan Villa Park

Seperti Jeff Kenna, Ronny Johnsen juga mengoleksi delapan gol selama berkarier di Premire League. Namun, ia menorehkannya bersama dua klub. Mereka adalah Manchester United dan Aston Villa.

Gol EPL pertama bek tengah asal Denmark ini tercipta saat Setan Merah menaklukkan AFC Wimbledon dengan skor 2-0 pada 27 Maret 1998. Johnsen membuat publik Old Trafford bergemuruh ketika mencetak gol pada menit 83. Tujuh menit berselang, Paul Scholes menggandakan keunggulan tim asuhan Sir Alex Ferguson tersebut.

Hanya beberapa hari kemudian, Johnsen kembali berhasil mencetak gol. Ia menyelamatkan MU dari kekalahan atas Liverpoool. Golnya pada menit 12 membuat laga berakhir dengan skor imbang 1-1.

Pada musim berikutnya (1998/1999), Johnsen bisa mengemas tiga gol di The Theatre of Dreams. Ia membantu MU menang atas Coventry City dengan skor 2-0 pada 11 September 1998. Kemudian, pada boxing day tahun tersebut, ia mencetak brace yang menumbangkan Nottingham Forest dengan skor 3-0.

Johnsen mencetak gol keenamnya di Premier League pada partai pembuka 2000/2001 (20/8/2000). Hasilnya, MU menang atas Newcastle United dengan skor 2-0. Pada 22 September 2001, Johnsen mencetak gol terakhirnya sebagai pemain MU. Ia ikut berpesta saat mereka membantai Ipswich Town dengan skor 4-0.

Pada awal 2002/2003, Johnsen pindah ke Aston Villa. Pemain setinggi 1,9 meter ini pun mencetak gol pamungkasnya di Premier League bersama klub asal Birmingham itu. Ia menanduk umpan Nolberto Solano yang membuat The Villans menang atas Leeds United dengan skor 2-0 di Villa Park pada 7 Februari 2004.

Pada 2004, Johnsen sempat membela satu klub Premier League lain, yaitu Newcastle United. Namun, selain tidak bisa mencetak gol atau assist, ia juga cuma menorehkan tiga penampilan bersama The Magpies. Ia meninggalkan EPL pada Februari 2005 untuk bergabung dengan Valerenga. Johnsen akhirnya pensiun pada 2009.

3. Clive Wilson mencetak sembilan gol bersama Queens Park Rangers dan Tottenham Hotspur

Clive Wilson sudah aktif berkarier sebagai pemain sepak bola jauh sebelum Premier League memulai era baru. Ia membela Manchester City dan Chelsea pada periode 1980-an. Saat EPL dimulai, Wilson yang berposisi sebagai bek kiri tengah berseragam Queens Park Rangers.

Selama 3 musim membela klub London tersebut, Wilson tampil cukup produktif. Ia mampu mencetak delapan gol. Seluruhnya dibuat di kandang kebanggaan mereka, Loftus Road.

Menariknya, dua di antaranya dibuat ke gawang mantan timnya, Manchester City (5/2/1993 & 15/10/1994). Sisanya, Wilson membobol gawang Norwich City (5/3/1993), Nottingham Forest (9/4/1993), Southampton (21/8/1993), Sheffield United (1/9/1993), Manchester United (5/2/1994), dan Leicester City (7/3/1995). Pada awal 1995/1996, ia bergabung dengan Tottenham Hotspur.

Di tim yang juga bermarkas di London ini, Wilson bertahan sampai 1999. Ia menorehkan 70 penampilan. Pada 21 September 1996, pria asli Inggris itu berhasil mencetak gol di White Hart Lane. Namun, ia gagal membantu The Lilywhites terhindar dari kekalahan atas Leicester City dengan skor 1-2.

Marc Cucurella masih berusia 26 tahun. Ia jelas memiliki banyak waktu untuk terus menambah koleksi golnya di Premier League. Namun, pemain setinggi 1,72 meter tersebut tentu tidak ingin mengikuti jejak tiga sosok di atas yang hanya bisa membobol gawang lawan saat bermain di kandang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team