7 Pemain Real Madrid dengan Gol Terbanyak Sepanjang Sejarah

Cristiano Ronaldo adalah pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Real Madrid dengan total 450 gol dalam 438 pertandingan sejak bergabung pada tahun 2009 hingga 2018. Datang dengan rekor transfer fantastis dari Manchester United, Ronaldo langsung menjelma menjadi mesin gol paling mematikan di dunia. Ia tidak hanya mencetak gol dalam jumlah luar biasa, tetapi juga menjadi sosok pembeda di laga-laga besar, terutama di Liga Champions. Bersama Real Madrid, ia mempersembahkan empat trofi Liga Champions, dua gelar La Liga, serta banyak penghargaan individu yang memperkuat statusnya sebagai legenda klub.

Setelah meninggalkan Real Madrid, Ronaldo bermain untuk Juventus dan Manchester United sebelum akhirnya bergabung dengan Al Nassr di Arab Saudi. Meski sudah berusia 40 tahun, naluri mencetak golnya belum memudar. Ia tetap menjadi figur global yang memengaruhi dunia sepak bola baik di dalam maupun di luar lapangan. Hingga kini, rekor gol Ronaldo di Real Madrid masih belum terancam, menjadikannya simbol kesempurnaan dan dedikasi mutlak dalam sejarah klub.

Karim Benzema menempati posisi kedua dengan 354 gol selama 14 musim memperkuat Real Madrid dari 2009 hingga 2023. Di awal kariernya, ia berperan sebagai pelayan Cristiano Ronaldo, tetapi setelah kepergian sang megabintang, Benzema tampil sebagai pemimpin baru dan menjadi tumpuan utama lini depan Los Blancos. Musim 2021/2022 menjadi puncak kejayaannya, saat ia membawa Real Madrid meraih gelar Liga Champions dan La Liga, serta menyabet penghargaan Ballon d’Or. Benzema dikenal memiliki teknik tinggi, visi bermain yang luar biasa, serta kemampuan menghubungkan permainan antar lini.

Kini, Benzema bermain untuk Al Ittihad di Liga Arab Saudi. Walau usianya sudah tidak muda, ia masih menunjukkan kualitas sebagai striker kelas dunia. Di Real Madrid, ia dikenang bukan hanya karena gol-golnya, tetapi juga karena sikap profesional dan kontribusinya dalam membangun kekompakan tim. Benzema meninggalkan warisan besar bagi generasi berikutnya, terutama bagi para penyerang muda seperti Vinícius Jr dan Rodrygo yang tumbuh di bawah bimbingannya.

Raúl González adalah simbol loyalitas dan dedikasi dalam sejarah panjang Real Madrid. Ia mencetak 323 gol dari 741 pertandingan antara tahun 1994 hingga 2010. Sebagai produk akademi klub, Raúl dikenal karena konsistensinya, kecerdasan dalam membaca permainan, serta kemampuannya mencetak gol penting di laga besar. Ia memimpin tim menjuarai enam gelar La Liga, tiga Liga Champions, dan berbagai trofi domestik lainnya. Tidak hanya menjadi pencetak gol ulung, Raúl juga menjadi kapten yang dihormati di ruang ganti dan panutan bagi generasi berikutnya.

Setelah pensiun, Raúl kini menjadi pelatih Real Madrid Castilla, tim muda Real Madrid. Banyak pihak melihatnya sebagai calon kuat pelatih tim utama di masa depan karena pemahamannya yang mendalam terhadap nilai dan filosofi klub. Nama Raúl tetap abadi di hati Madridista, bukan hanya karena jumlah golnya, tetapi juga karena loyalitas dan sikap profesional yang ia tunjukkan sepanjang kariernya.

Alfredo Di Stéfano mencatat 308 gol dari 396 pertandingan antara 1953 hingga 1964 dan dianggap sebagai arsitek kejayaan Real Madrid di era 1950-an. Ia bukan sekadar penyerang, tetapi juga jantung permainan tim, dikenal karena kemampuan serbaguna dan visi bermain luar biasa. Di Stéfano membawa Real Madrid menjuarai lima Piala Champions Eropa secara beruntun, dua gelar La Liga, dan berbagai piala internasional. Kontribusinya menjadikan Real Madrid sebagai klub paling berprestasi di dunia dan membuka era dominasi global mereka.

Warisan Di Stéfano tetap hidup hingga kini. Setelah pensiun, ia sempat menjadi pelatih dan presiden kehormatan klub. Meskipun telah wafat pada tahun 2014, patung dirinya berdiri megah di luar Stadion Santiago Bernabéu sebagai penghormatan atas jasa-jasanya. Bagi banyak penggemar, Di Stéfano bukan hanya legenda Real Madrid, tetapi juga lambang kebangkitan sepak bola modern.

Carlos Alonso González atau Santillana menjadi andalan Real Madrid di era 1970-an hingga akhir 1980-an dengan 290 gol dalam 645 pertandingan. Ia dikenal sebagai penyerang dengan kemampuan sundulan luar biasa dan ketenangan yang tinggi di depan gawang. Santillana membantu Real Madrid memenangkan sembilan gelar La Liga, dua Piala UEFA, dan empat Copa del Rey. Dalam era yang didominasi pemain-pemain tangguh, Santillana tampil sebagai sosok yang selalu konsisten dan berbahaya di kotak penalti lawan.

Setelah pensiun, Santillana tetap dekat dengan dunia sepak bola dan klub. Ia kerap hadir dalam acara resmi Real Madrid sebagai duta dan figur legendaris. Hingga kini, namanya masih sangat dihormati oleh para Madridista karena loyalitas dan kontribusinya selama hampir dua dekade. Meski bermain di era sebelum sorotan media modern, reputasinya sebagai striker legendaris tetap tak tergantikan.

Ferenc Puskás merupakan ikon Real Madrid di era 1950-an dan 1960-an dengan 242 gol dalam 262 pertandingan. Pemain asal Hungaria ini dikenal karena kaki kirinya yang luar biasa dan naluri mencetak gol yang tajam. Bersama Alfredo Di Stéfano, Puskás membentuk duet mematikan yang membawa Real Madrid menjuarai tiga Piala Champions Eropa dan lima gelar La Liga. Gaya bermainnya yang elegan dan efektivitasnya di depan gawang membuatnya menjadi salah satu striker paling berpengaruh dalam sejarah sepak bola dunia.

Setelah pensiun, nama Puskás diabadikan oleh FIFA melalui penghargaan FIFA Puskás Award, yang diberikan untuk gol terbaik setiap tahunnya. Ia meninggal dunia pada tahun 2006, tetapi warisannya tetap hidup di dunia sepak bola, terutama di Real Madrid. Puskás bukan hanya legenda klub, tetapi juga simbol keindahan permainan sepak bola yang penuh teknik dan semangat juang.

Hugo Sánchez melengkapi daftar ini dengan torehan 208 gol dari 1985 hingga 1992. Striker asal Meksiko ini terkenal dengan gaya selebrasi salto khasnya dan kemampuan mencetak gol spektakuler, terutama lewat tendangan voli dan salto. Ia menjadi salah satu pemain paling produktif di La Liga pada masanya dan membantu Real Madrid memenangkan lima gelar La Liga berturut-turut antara 1986 hingga 1990. Ketajamannya membuatnya mendapat julukan “El Pentapichichi” karena lima kali menjadi top skor liga secara beruntun.

Setelah pensiun, Sánchez sempat berkarier sebagai pelatih dan komentator sepak bola. Hingga kini, ia masih dianggap sebagai salah satu pemain Amerika Latin terbaik yang pernah bermain untuk Real Madrid. Ketika berbicara tentang striker paling efisien dan mematikan dalam sejarah klub, nama Hugo Sánchez selalu berada di jajaran teratas, menandakan betapa besar pengaruhnya terhadap kesuksesan Los Blancos di era 1980-an.

Dari Di Stéfano hingga Ronaldo, dari Puskás hingga Benzema, Real Madrid selalu memiliki sosok penyerang yang menjadi simbol kejayaan setiap eranya. Para legenda ini bukan hanya meninggalkan jejak lewat gol, tetapi juga melalui kontribusi besar dalam membentuk identitas klub. Deretan pencetak gol ini membuktikan bahwa Real Madrid bukan sekadar tim besar, tetapi rumah bagi para pemain terbaik yang pernah ada dalam sejarah sepak bola dunia.