10 Pemain Sepak Bola Ini Membenci Pep Guardiola, Apa Penyebabnya?

Ketika itu Alexander Hleb merupakan rekrutan pertama Pep Guardiola di FC Barcelona, bersama dengan Dani Alves dan Gerrard Pique. Ia yang merasa tidak bahagia hanya tampil sebanyak 5 laga selama 7 bulan di FC Barcelona.

Meski menjadi salah satu pemain yang ikut memenangkan Treble, ia merasa tidak bahagia. Ia justru menyalahkan Pep Guardiola atas musim buruknya di FC Barcelona. Alex Hleb mengatakan bila Pep Guardiola bukanlah sosok yang pandai dalam memperlakukan pemain dengan baik. Ia percaya bahwa Jose Mourinho, Arsene Wenger, dan Sir Alex Ferguson adalah pelatih yang lebih baik daripada dengan Pep Guardiola.

Dante dan Pep Guardiola bertemu ketika dua sosok tersebut masih sama-sama membela Bayern Munchen. Dante datang ketika Bayern Munchen berhasil meraih Treble Winner dan dengan cepat membentuk duo sempurna bersama Jerome Boateng.

Sayangnya meski dikenal sebagai pemain yang mampu tampil konsisten, ia tidak disukai Pep Guardiola. Dante akhirnya hijrah ke klub Wolfsburg dan menyebut bahwa Pep Guardiola tidak mampu memperlakukan pemainnya dengan baik, walaupun ia adalah pelatih yang hebat.

Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bila Zlatan Ibrahimovic sangat membenci sosok Pep Guardiola. Pemain yang kini membela AC Milan itu merasa terjebak ketika bermain dengan FC Barcelona. Pasalnya ia tidak mendapat apa yang menjadi targetnya, namun sebuah konflik dengan sang pelatih Pep Guardiola, yang ia dapatkan.

Zlatan Ibrahimovic menolak segala perintah yang diberlakukan Pep Guardiola, karena pemain asal Swedia itu sudah merasa sakit hati dengan Pep Guardiola yang secara sengaja menyingkirkan dirinya untuk memberi ruang kepada Lionel Messi. Setelah hanya semusim membela FC Barcelona, ia lebih memilih untuk hengkang dan bergabung dengan AC Milan di tahun 2010.

Sama seperti Zlatan Ibrahimovic, Yaya Toure juga memiliki kebencian yang mendalam kepada Pep Guardiola. Saat masih berseragam FC Barcelona, Yaya Toure menjadi pemain yang tersingkir dari skuad Pep Guardiola. Kemudian ia juga disingkirkan oleh Pep Guardiola ketika ia telah dianggap sebagai legenda Manchester City.

Dalam sebuah wawancara, Yaya Toure pernah meangtakan bila Pep Guardiola merupakan tipe pelatih yang pilih kasih. Pria asal Pantai Gading itu juga menyebutkan bahwa Pep Guardiola merupakan pelatih yang suka membedakan warna kulit dan memang sengaja menyingkirkan pemain berkulit hitam.

Apa yang dialami Samuel Eto'o tampak senada dengan kisah kelam Yaya Toure bersama Pep Guardiola. Eto'o keluar dari FC Barcelona tanpa alasan yang tidak jelas. Ia menjadi bagian pertukaran dari Zlatan Ibrahimovic dari Inter Milan, padahal Samuel Eto'o sudah menjadi bagian kejayaan dari FC Barcelona selama beberapa tahun lamanya. 

Dengan disingkirkannya Samuel Eto'o yang tidak jelas, publik sempat semakin yakin bahwa Pep Guardiola merupakan sosok pelatih yang tidak menyukai pemain berkulit hitam. 

Joe Hart, sang kiper legendaris Manchester City menjadi korban kekejaman dari era kepelatihan Pep Guardiola. Meski berstatus sebagai kiper andalan, tiba-tiba posisi Joe Hart terbuang ketika Pep Guardiola datang. Posisinya mulai tergeser oleh kehadiran Claudio Bravo. Padahal nyatanya pemain yang dibeli seharga 17 juta Pounds itu tidak lebih baik.

Sayangnya ketika posisi Claudio Bravo terancam Pep Guardiola lebih memilih untuk memasangkan Dean Henderson, sementara Joe Hart sudah terbuang ke Italia dan memiliki perjalanan karir yang tidak jelas. 

Mario Gotze, mantan pemain FC Bayern Munchen adalah salah satu pemain yang tidak menyukai kepribadian Pep Guardiola. Saat berada di bawah asuhan Pep Guardiola, talenta pesepak bola asal Jerman ini tidak benar-benar dimaksimalkan. Ternyata seperti yang sudah dijelaskan, Mario Gotze rupanya tidak cocok dengan Pep Guardiola.

Gotze mengaku bahwa Pep Guardiola adalah pelatih yang hebat, namun tidak memiliki empati. Pep Guardiola disebut sebagai sosok yang egois dan terkesan dingin dengan para pemainnya. Gelandang PSV Eindhoven ini pun secara terang-terangan mengatakan bahwa Jurgen Klopp masih lebih baik dari Pep Guardiola. 

Bojan Krkic merupakan salah satu pemain Wonderkid yang sangat dinantikan era kesuksesannya. Sayangnya saat ditarik ke tim utama FC Barcelona, ia gagal tunjukkan bakatnya. Ia mengaku tidak cocok dengan kepemimpinan Pep Guardiola. Ia mengaku bila pelatih asal Spanyol tersebut tidak memberinya banyak kesempatan bermain.

Oleh sebab itu ia gagal berkembang dan pada akhirnya sulit untuk menembus tim utama. Bojan Krkic akhirnya memutuskan untuk hengkang dari FC Barcelona dengan perasaan yang sangat kecewa.

Mario Mandzukic merupakan salah satu pemain terbaik yang tampil untuk FC Bayern Munchen. Sayangnya ia gagal menjalin hubungan yang baik dengan Pep Guardiola. Mario Mandzukic berkata bahwa Pep Guardiola telah salah memperlakukannya, sehingga ia kesulitan mengeluarkan permainan terbaiknya. 

Karena mengaku sudah terlanjur kesal, Mario Mandzukic memutuskan untuk hengkang ke Atletico Madrid dan kemudian berlabuh ke klub "Si Nyonya Tua" Juventus, untuk meraih kemenangan.

Siapa sangka bila pemain yang belum pernah dilatih oleh Pep Guardiola, yaitu Mesut Ozil sangat membenci pelatih yang sudah berusia 50 tahun tersebut. Mesut Ozil memiliki kebencian tersendiri kepada Pep Guardiola, karena ia telah mengagalkan keinginan Mesut Ozil untuk bermain bersama FC Barcelona, usai piala dunia tahun 2010. 

Dilaporkan bahwa Mesut Ozil hampir bergabung dengan FC Barcelona namun ia membatalkan segala kesepakatannya karena Pep Guardiola yang masih menjadi pelatih FC Barcelona. Tidak pernah ada pertemuan dengan Pep Guardiola meski sudah membuat janji sebelumnya, lalu dari situ Mesut Ozil merasa bila Pep Guardiola tidak benar-benar tertarik dengan Mesut Ozil.

Itulah sejumlah nama-nama pemain top sepak bola di atas yang tidak menyukai pelatih berkepala plontos ini. Apa pendapatmu terhadap ke-10 pemain dalam menyampaikan opininya mengenai Pep Guardiola?