5 Pemain Sepak Bola Maroko yang Merumput di Serie A 2021/2022

Sofian Kiyine tercatat sebagai pemain Maroko paling senior di  Serie A 2021/2022. Kiyine lahir di Belgia dan memulai karier sepak bolanya bersama tim akademi Standard Liege.

Kiyine pindah ke Italia untuk bergabung bersama Chievo Verona pada 2017. Ia sempat membela Salernitana dengan status pinjaman sebelum pindah ke Lazio secara permanen pada 2019.

Belum sempat debut di Lazio, Kiyine dipinjamkan ke dua klub, Salernitana dan kini Venezia. Bermain sebagai gelandang, Kiyine telah membukukan 21 pertandingan dengan rincian 1.070 menit bermain untuk Venezia sejauh ini.

Mehdi Bourabia merupakan gelandang kelahiran Dijon, Prancis, yang pada 2021/2022 menjalani masa peminjaman di Spezia Calcio. Bourabia telah mencatatkan delapan caps untuk timnas Maroko sejak debut pada 16 Oktober 2018.

Kariernya di Serie A Italia dimulai pada 2018, ketika dibeli Sassuolo dari klub liga Turki, Konyaspor. Bourabia sempat menjadi andalan Sassuolo dalam beberapa musim. Namun, kini perlahan tersingkir

Hal tersebut membuat ia dipinjamkan ke Spezia pada 2021/2022 ini. Akan tetapi, kiprahnya musim ini cukup terganggu akibat cedera yang ia derita.

Gelandang andalan timnas Maroko, Sofyan Amrabat, telah merumput cukup lama di Serie A Italia. Amrabat lahir di Huizen, Belanda, dan sempat membela De Oranje di kelompok usia 15 tahun.

Amrabat mulai bermain untuk Maroko pada 2013 di tim U-17 dan hingga kini jadi langganan timnas senior. Kariernya di Italia sendiri dimulai pada 2019, ketika dipinjam Hellas Verona dari Club Brugge.

Penampilan hebatnya membuat Amrabat kemudian dipermanenkan pada 28 Januari 2020. Dua hari berselang, Amrabat kembali dibeli Fiorentina dengan banderol yang lebih tinggi. Seiring kedatangan Lucas Torreira ke Fiorentina, Amrabat lebih sering duduk di bangku cadangan musim ini.

Masih dari Fiorentina, nama selanjutnya ialah Youssef Maleh, yang saat ini baru berusia 23 tahun. Maleh lahir dan besar di Italia. Ia memulai karier sepak bolanya bersama akademi Cesena dan Ravenna.

Meski begitu, Maleh lebih memilih Maroko sebagai tim nasional senior yang ia bela karena keterikatannya dengan tanah leluhur. Sebelum membela Fiorentina, ia juga sempat membela Venezia selama 3 musim.

Dibanding Amrabat, permainan Maleh musim ini jauh lebih baik. Dari 24 pertandingan dengan rincian 997 menit, ia telah mencetak 3 gol dan 3 assist untuk Fiorentina.

Nama terakhir ialah Abdou Harroui, yang juga tidak lahir di Maroko. Sama seperti Sofyan Amrabat, Abdou Harroui juga lahir di Belanda, tepatnya di Leiden. Pada 2021/2022, gelandang berusia 24 tahun ini menjalani masa peminjamannya di Sassuolo dari Sparta Rotterdam.

Jika Harroui mampu menarik minat manajemen Sassuolo, bukan tak mungkin dirinya dipermanenkan pada akhir musim. Sejauh ini, Harroui telah mencatatkan 23 pertandingan. Ia lebih sering memulai laga dari bangku cadangan.

Kelima nama pemain sepak bola Maroko yang saat ini bermain di Serie A Italia seluruhnya lahir di Maroko. Dengan fakta tersebut, meningkatnya kualitas pemain sepak bola di Maroko salah satunya dipengaruhi para pemain keturunan dan naturalisasi.