5 Pemain Tajam Primeira Liga yang Pindah ke Klub EPL, Tetap Subur?

Pertama, ada Bruno Fernandes, yang didatangkan Manchester United dari Sporting CP pada Januari 2020. Fernandes menarik minat Setan Merah usai tampil produktif bersama Sporting. Hanya dalam 2,5 musim, gelandang Portugal itu membuat 39 gol dan 28 assist di Primeira Liga.

Keputusan Manchester United memboyong Fernandes pun terbukti tepat. Ia langsung membuat 13 gol dan 8 assist dalam setengah musim pertamanya. Setelah itu, Fernandes terus mempertahankan produktivitasnya. Torehan gol plus assist-nya dalam semusim tak pernah kurang dari 24 buah.

Secara total, Fernandes sudah mencatat 98 gol dan 86 assist dalam total 290 laga bersama Manchester United. Ia juga sudah memenangi Piala FA dan Piala Liga. Namun, Fernandes butuh raihan trofi yang lebih bergengsi seperti Premier League. Jika terus gagal, ada kemungkinan ia bakal tergoda untuk hijrah ke klub lain.

Pada Januari 2022, giliran Liverpool yang kepincut pemain tajam dari Primeira Liga. Pemain tersebut adalah Luis Diaz, winger Kolombia yang gacor di FC Porto. Diaz memperkuat FC Porto selama 2,5 musim dan mencetak 26 gol di Primeira Liga. Itu termasuk 14 gol hanya dalam paruh pertama musim 2021/2022.

Luis Diaz mencetak enam gol dalam setengah musim pertamanya di Liverpool. Torehannya menurun pada musim keduanya karena ia sempat cedera panjang. Namun, dalam 2 musim terakhir, Diaz mulai kembali ke performa terbaiknya. Ia selalu mencapai dua digit gol di semua ajang dalam semusim.

Pada 2024/2025 lalu, Diaz menjadi pemain tersubur kedua Liverpool di EPL dengan 13 gol. Ia pun berperan penting membawa Liverpool juara. Diaz pun meraih trofi EPL pertamanya, sekaligus trofi kelimanya bersama Liverpool.

Liverpool juga mendaratkan pemain dari Primeira Liga pada musim panas 2022. Ia adalah Darwin Nunez, top skor Primeira Liga 2021/2022 dengan 26 gol bersama Benfica. Pada musim debutnya berbaju The Reds, Nunez langsung mencetak 15 gol di semua ajang. Ia makin tajam pada musim berikutnya dengan 18 gol.

Meski demikian, tak bisa dipungkiri bahwa Nunez belum maksimal sebagai ujung tombak Liverpool. Koleksi gol striker Uruguay itu memang cukup bagus, tetapi ia juga sering buang-buang peluang. Nunez tercatat melewatkan 20 peluang di EPL 2022/2023. Pada musim berikutnya, ia malah gagal menyelesaikan 27 kesempatan.

Tak heran jika menit bermain Nunez dikurangi pada 2024/2025. Ia tampil 47 kali di semua ajang, tetapi sebagian besar sebagai pengganti. Torehan golnya pun drop menjadi tujuh. Maka, Nunez layak disebut flop di Liverpool. Apalagi jika mengingat nilai transfernya yang mencapai 85 juta euro atau Rp1,6 triliun.

Carlos Vinicius juga hijrah dari Benfica ke klub EPL pada musim panas 2022. Striker asal Brasil itu digaet Fulham yang berstatus klub promosi di EPL 2022/2023. Vinicius sempat menarik perhatian saat menjadi top skor Primeira Liga 2019/2020 dengan 18 gol. Fulham pun memboyongnya demi memperkuat lini depan.

Sayangnya, Vinicius minim kesempatan membuktikan dirinya di Inggris. Ia tak mampu menembus tim inti Fulham sejak musim pertamanya. Vinicius pun hanya bisa mencetak total 8 gol dalam 52 penampilan bersama Fulham. Ia sudah dipastikan hengkang dari Fulham pada musim panas 2025 setelah kontraknya habis.

Pemain terbaru yang bergabung ke klub EPL usai tampil tajam di Primeira Liga adalah Evanilson. Ia adalah striker Brasil yang membela FC Porto pada 2020–2024. Evanilson mencetak 37 gol dalam 96 partai Primeira Liga. Torehannya di semua ajang bahkan mencapai 60 gol dalam 4 musim.

Evanilson pun menarik minat Bournemouth, yang memboyongnya pada musim panas 2024. Segera, ia menjadi striker utama The Cherries dan mencetak 12 gol di semua ajang. Itu termasuk sepuluh gol pada musim debutnya di EPL. Pada musim keduanya nanti, Evanilson bisa makin berbahaya bagi klub-klub EPL.

Lima pemain di atas sudah terbukti tajam di Primeira Liga Portugal sebelum merapat ke EPL. Beberapa berhasil mempertahankan performanya di EPL, tetapi ada pula yang terbilang gagal. Jika Viktor Gyokeres mengikuti jejak mereka, bakal seperti apa nasibnya di EPL?