Dibeli Mahal, 5 Pemain Ini Justru Tak Bertahan Lama di Klub Barunya

Dinilai potensial sebagai aset jangka panjang, AC Milan resmi mendaratkan Andre Silva musim panas 2017 lalu. Demi menggaet Silva yang masih berusia 21 tahun saat itu, Rossoneri harus mengeluarkan kocek sebesar 38 juta euro atau sekitar Rp650 miliar ke Porto. Tentunya manajemen Milan berharap lebih pada Silva.

Akan tetapi, musim debutnya di Italia tak berjalan sesuai harapan. Silva tak tampil produktif dengan hanya menyumbang 10 gol dari 41 penampilan. Setelah performa yang cukup mengecewakan itu, ia sempat dipinjamkan ke Sevilla dan Eintracht Frankfurt. Bersama klub yang disebutkan terakhir, Silva tampil moncer dan akhirnya dipermanenkan.

Liverpool merekrut penyerang Belgia, Christian Benteke, dengan biaya yang tidak sedikit. Tepatnya di pertengahan tahun 2015, Benteke diangkut Liverpool dengan biaya 46,5 juta euro atau sekitar Rp795 miliar dari Aston Villa. Hadirnya Benteke diprediksi bakal mendongkrak daya serang The Reds yang kerap tumpul di beberapa pertandingan.

Namun, harga mahal itu tak bisa dibayar tuntas oleh Benteke. Ia gagal tampil istimewa dengan hanya mengoleksi 10 gol dari 42 penampilan di musim debutnya. Tak ayal Benteke akhirnya dijual Liverpool ke Crystal Palace di musim 2016/2017 lalu seharga 31,2 juta euro atau sekitar Rp533 miliar.

Perekrutan Malcom dinilai sebagai salah satu kebijakan transfer teraneh Barcelona. Sebelum resmi menjadi milik La Blaugrana, Malcom sejatinya sudah menjalin kata sepakat dengan AS Roma. Namun, detik-detik terakhir harus berubah drastis setelah manajemen Barca melayangkan tawaran yang lebih menggiurkan.

Pemain Brasil tersebut akhirnya tiba ke Camp Nou di musim panas 2018. Dengan banderol 41 juta euro atau sekitar Rp701 miliar, Malcom masuk jajaran rekrutan termahal Barcelona. Hanya saja, ia justru tak bertahan lama di sana karena tak masuk rencana sang pelatih, Ernesto Valverde. Malcom akhirnya dilepas ke klub Rusia, Zenit St. Petersburg.

Setelah sukses besar bersama Real Madrid, Angel Di Maria memulai perjalanan barunya dengan bergabung ke Manchester United. Ia direkrut The Red Devils musim panas 2014/2015 dengan biaya fantastis, 75 juta euro atau sekitar Rp1,3 triliun. Di Maria diprediksi tak bakal kesulitan mengarungi ketatnya kompetisi Premier League saat itu.

Namun, kepindahan Di Maria ke Inggris bak menjadi petaka bagi kariernya. Ia gagal ke puncak performa akibat sejumlah hal, mulai dari kesulitan beradaptasi hingga cedera yang terus menghantui. Di Maria hanya bertahan selama semusim di Old Trafford dan dijual ke Paris Saint-Germain seharga 63 juta euro atau sekitar Rp1,1 triliun.

Ambisi Antonio Conte membangun komposisi skuad yang matang di Chelsea bukanlah omongan fiktif belaka. Usai membawa anak asuhnya juara Premier League musim 2016/2017, Conte mencoba memperkuat skuadnya dengan mendatangkan rekrutan baru. Salah satu nama yang ia bawa ke Chelsea adalah Alvaro Morata.

Morata diboyong The Blues dari Real Madrid dengan biaya selangit, yaitu 66 juta euro atau sekitar Rp1,1 triliun. Diharapkan bakal tampil produktif, Morata malah seret gol. Ia cuma mampu mengantongi 24 gol selama 1,5 musimnya berseragam Chelsea. Setelahnya, Morata dipinjamkan ke Atletico Madrid di musim panas 2019 lalu.

Seperti sudah mendarah daging, perekrutan pemain dengan biaya fantastis sudah menjadi hal yang wajar di beberapa bursa transfer belakangan. Namun, hal tersebut tetap tak menjamin sang pemain bakal tampil impresif bersama klub barunya.