6 Pemain yang Pernah Menjadi Pemain Terbaik Piala Eropa, Siapa Saja?

Mulai dari Piala Eropa 1996 yang berlangsung di Inggris, pemain yang dinobatkan menjadi pemain terbaik turnamen adalah Matthias Sammer. Sammer memang berjasa besar bagi kesuksesan Jerman menjadi juara kala itu. Ia bermain full di enam laga Tim Panzer hingga ke final dan menyumbangkan dua gol.

Sammer adalah pemain yang berposisi sweeper yang bertugas sebagai penyapu bola di lini belakang, namun juga punya kebebasan untuk maju ke depan. Jerman hanya kebobolan 3 kali sepanjang turnamen. Itu membuktikan bahwa Sammer menjalankan perannya dengan baik. Di akhir 1996, Sammer pun meraih Ballon d'Or atas kesuksesannya tersebut.

Empat tahun berselang, yaitu tahun 2000, Piala Eropa untuk pertama kali diadakan di dua negara, yaitu Belanda dan Belgia. Negara yang keluar sebagai juara adalah Prancis yang juga menjuarai Piala Dunia 1998. Zinedine Zidane punya peran vital dalam kesuksesan tersebut sehingga ia pun dinobatkan sebagai pemain terbaik.

Zidane bermain di 5 dari 6 laga Prancis di Piala Eropa 2000 dan mencetak 2 gol serta 1 assist. Zidane juga dinobatkan jadi Man of the Match di laga perempat final, semifinal, dan final. Ia juga adalah pencetak gol kemenangan Prancis di semifinal. Jelas bahwa Zidane memang sangat pantas jadi pemain terbaik Piala Eropa 2000!

Piala Eropa 2004 diwarnai dengan kejutan luar biasa saat Timnas Yunani yang sama sekali tak diunggulkan berhasil keluar sebagai juara. Dalam perjalanannya, Yunani juga menyingkirkan tim-tim kuat, seperti Prancis dan tuan rumah Portugal. Tak heran jika pemain yang dinobatkan jadi pemain terbaik pun adalah pemain Yunani, yaitu Theodoros Zagorakis.

Zagorakis yang berposisi gelandang menjabat kapten Yunani saat itu dan ia sukses memimpin rekan-rekannya juara. Zagorakis juga dua kali dinobatkan menjadi Man of the Match, yaitu saat melawan Portugal di fase grup dan di final. Sepanjang kariernya, trofi Piala Eropa 2004 adalah trofi paling bergengsi yang pernah diraih Zagorakis.

Piala Eropa kembali diadakan di dua negara pada 2008. Kali ini di Swiss dan Austria. Negara yang akhirnya keluar sebagai juara adalah Spanyol yang saat itu memang tengah memiliki generasi emas dengan pemain-pemain terbaik. Sebagai jenderal lini tengah Spanyol, Xavi Hernandez pun dinobatkan sebagai pemain terbaik di akhir turnamen.

Bersama Iniesta, Xavi menjadi maestro di lini tengah Spanyol dalam menjalankan strategi tiki-taka yang melegenda. Xavi juga mencetak 1 gol dan 2 assist dalam 5 pertandingan yang ia mainkan di sepanjang turnamen. Sukses Spanyol kala itu menjadi awal periode emas mereka yang bergelimang trofi hingga tahun 2012.

Di Piala Eropa 2012, giliran Andres Iniesta yang menjadi pemain terbaik kala Spanyol mengulang kesuksesan mereka menjadi juara. Iniesta memang tak mencetak gol di sepanjang turnamen, tapi ia tampil dominan di lini tengah Spanyol dan membuat 2 assist.

Selain itu, ia juga 3 kali dinobatkan sebagai Man of the Match di sepanjang turnamen, termasuk di partai final. Atas penampilan hebatnya itu, Iniesta pun meraih posisi ketiga dalam penghargaan Ballon d'Or 2012 di bawah Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Pemain yang sukses menjadi pemain terbaik Piala Eropa edisi teranyar adalah Antoine Griezmann. Striker Prancis yang kala itu bermain di Atletico Madrid ini berhasil meraih penghargaan itu walaupun negaranya tak jadi juara. Itu adalah kali pertama pemain yang gagal juara dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Eropa.

Meski tak bisa membawa Prancis juara, Griezmann sebenarnya memang pantas terpilih menjadi pemain terbaik Piala Eropa 2016. Ia sukses mencetak 6 gol sehingga menjadi top skor, membuat 2 assist, plus 2 kali dinobatkan menjadi Man of The Match. Maka, meski gagal juara, Griezmann tetap boleh berbangga karena pencapaian hebat tersebut.

Itulah 6 pemain yang pernah menjadi pemain terbaik Piala Eropa sepanjang sejarah. Kalau menurutmu, siapa pemain yang berpeluang jadi pemain terbaik di Piala Eropa 2020?