5 Pemain Termahal Bournemouth yang Dijual ke Premier League

Dominic Solanke menjadi penjualan paling mahal sepanjang sejarah Bournemouth dengan nilai mencapai Rp1.117,64 miliar. Harga ini mencerminkan betapa besarnya kontribusi Solanke selama membela The Cherries, terutama sebagai striker yang mampu mencetak banyak gol dan membawa Bournemouth tampil kompetitif. Nilai transfer tersebut juga menunjukkan bahwa ia dianggap sebagai striker Inggris yang tengah berada di puncak performa.

Selama membela Bournemouth, Solanke berkembang menjadi penyerang lengkap yang bukan hanya mengandalkan penyelesaian akhir, tetapi juga kuat dalam duel, pressing, dan build-up play. Performanya yang stabil membuat banyak klub Premier League melirik, namun Spurs menjadi klub yang paling serius dan bersedia membayar mahal untuk jasanya.

Kepindahannya ke Spurs diprediksi akan memperkuat lini depan klub London tersebut dalam jangka panjang. Dengan kualitas yang sudah teruji di Premier League dan usia yang masih produktif, transfer ini dianggap sebagai investasi besar yang layak oleh Spurs.

Milos Kerkez dijual dengan nilai signifikan, yakni Rp815,20 miliar, yang menjadikannya salah satu bek kiri termahal yang pernah dilepas Bournemouth. Harga tinggi ini dipicu oleh gaya bermain ofensifnya yang cocok dengan kebutuhan Liverpool sebagai klub yang mengutamakan fullback agresif. Nilai tersebut menunjukkan reputasinya sebagai talenta besar di posisi bek kiri.

Di Bournemouth, Kerkez dikenal sebagai pemain yang memiliki kecepatan, stamina, dan kemampuan menyerang yang sangat baik. Ia sering menjadi penggerak serangan dari sisi kiri dan memiliki akurasi umpan yang cukup baik. Penampilan solidnya di usia muda membuat harganya terus naik di pasar transfer.

Liverpool menilai Kerkez sebagai solusi jangka panjang untuk memperkuat kedalaman skuad di posisi bek kiri. Nilai transfer yang besar dipandang sepadan dengan potensinya untuk berkembang di bawah pelatih yang dikenal piawai mengembangkan pemain muda.

Nathan Aké dilepas Bournemouth dengan banderol Rp787,39 miliar, menjadikannya salah satu bek termahal yang dijual klub. Harga tersebut mencerminkan kualitas bertahannya yang konsisten dan kemampuan bermain di beberapa posisi, sesuatu yang sangat dihargai oleh Manchester City. Nilai ini juga termasuk tinggi untuk pemain bertahan pada era tersebut.

Aké tampil luar biasa selama membela Bournemouth. Ia dikenal sebagai bek yang stabil, serba bisa, dan mampu tampil baik meski klub berada dalam tekanan besar di Premier League. Konsistensinya membuat banyak klub melirik sebelum City mengajukan tawaran resmi yang besar.

Manchester City melihat Aké sebagai pemain yang cocok dengan filosofi Pep Guardiola, terutama kemampuan passing dan fleksibilitas posisinya. Nilai transfer yang tinggi terbukti sepadan karena Aké berkembang menjadi salah satu pemain bertahan penting di skuad City.

Dango Ouattara dilepas dengan harga besar mencapai Rp743,93 miliar, menjadikannya salah satu winger paling mahal yang pernah dijual Bournemouth. Nilai tinggi tersebut disebabkan oleh potensinya sebagai pemain sayap eksplosif yang mampu memberikan dampak instan dalam serangan. Brentford melihat Ouattara sebagai solusi ideal untuk memperkuat lini serang mereka.

Saat memperkuat Bournemouth, Ouattara menunjukkan kemampuan dribel, kecepatan, dan kreativitas yang sangat sulit ditekan lawan. Ia sering menjadi ancaman dari sisi kiri maupun kanan, membuatnya menjadi pemain yang fleksibel dan berbahaya. Konsistensinya tersebut meningkatkan nilai jualnya secara signifikan.

Di Brentford, Ouattara diharapkan menjadi pemain kunci dalam skema serangan balik cepat mereka. Nilai transfer yang tinggi dianggap sebagai investasi untuk masa depan, mengingat usianya yang masih sangat potensial untuk berkembang lebih jauh.

Tyrone Mings dilepas dengan harga Rp387,61 miliar, menjadikannya salah satu bek tengah termahal yang keluar dari Bournemouth. Nilai tersebut menggambarkan kualitasnya sebagai pemain bertahan yang tangguh, kuat dalam duel, dan memiliki kemampuan memimpin lini belakang. Aston Villa tidak ragu berinvestasi pada Mings karena melihatnya sebagai pilar utama masa depan.

Selama berseragam Bournemouth, Mings dikenal sebagai bek yang atletis dan memiliki kemampuan bertahan yang solid. Ia sering menjadi tumpuan dalam menghalau serangan lawan dan tampil konsisten di berbagai situasi pertandingan. Perannya di tim membuat nilai pasar Mings naik signifikan.

Ketika pindah ke Aston Villa, Mings berkembang menjadi salah satu bek yang cukup berpengaruh di Premier League. Nilai transfernya terbukti sepadan dengan kontribusinya, bahkan hingga masuk ke skuad tim nasional Inggris.