Tak hanya bergelimang prestasi, Ajax juga andal dalam urusan pengembangan talenta muda. Hal ini seolah-olah sudah menjadi ciri khas de Amsterdammers. Mengorbitkan pemain berbakat hingga dijual mahal rutin dilakukan Ajax tiap musimnya.
Di satu sisi, meski identik dengan pemain muda, Ajax sejatinya juga diisi sejumlah pemain senior. Begitupun pada Eredivisie 2021/2022 ini. Ajax memiliki sederet pemain tua di skuadnya.
Maarten Stekelenburg menjadi pemain tertua di skuad Ajax musim ini. Bagaimana tidak, usianya nyaris menyentuh kepala empat. Terlepas dari hal itu, Stekelenburg punya kenangan manis selama membela de Amsterdammers. Ajax merupakan klub masa kecilnya yang berperan besar di balik perkembangan karier Stekelenburg.
Namanya menghiasi skuad utama Ajax selama sedekade (2001—2011). Stekelenburg sempat berkelana ke sejumlah klub ternama, seperti AS Roma, Everton, hingga AS Monaco. Namun, takdir kembali membawanya pulang ke Ajax pada usia yang sudah tak lagi muda pada awal 2020/2021.
Imbas dari absennya Andre Onana yang terkena sanksi doping, Ajax harus membenahi sektor penjaga gawang. Tak cuma merekrut Maarten Stekelenburg, de Amsterdammers juga memboyong kiper veteran lainnya. Ia adalah Remko Vaspeer yang direkrut secara bebas transfer dari Vitesse.
Meski sudah memasuki usia senja, Vaspeer tetap tampil gemilang di bawah mistar gawang Ajax. Ia sukses membukukan 16 clean sheet dari 23 penampilan di semua kompetisi. Namun, Vaspeer jarang diturunkan musim ini lantaran Onana sudah bisa merumput.
Kebersamaannya bersama Ajax baru terjalin pada 2018, tetapi Dusan Tadic sudah menjadi sosok sentral. Memasuki usia 33 tahun, Tadic memainkan peran vital yang nyaris tak tersentuh pemain lain. Raihan gol dan assist-nya membawa Ajax tampil konsisten di berbagai kompetisi.
Secara keseluruhan, pemain Serbia ini telah mengemas 84 gol dan 84 assist bersama Ajax. Catatan tersebut tentu terbilang apik baginya yang sudah berusia kepala tiga. Namun, patut disayangkan, performa apik Tadic bersama Ajax sejauh ini kurang mendapatkan sorotan dari banyak kalangan.
Reuni dengan Ajax menjadi salah satu cerita perjalanan karier Daley Blind. Sama halnya dengan Stekelenburg, ia merupakan lulusan akademi de Amsterdammers yang mampu bertahan dalam waktu lama. Setelah bersinar di Belanda, Blind lantas dipinang Manchester United pada musim panas 2014.
Blind menghabiskan waktunya selama 4 musim di Inggris. Ia lantas pulang ke Ajax dengan berstatus salah satu pemain senior. Kehadiran Blind jelas sangat dibutuhkan de Amsterdammers. Selain punya pengalaman melimpah, ia juga merupakan pemain yang serbabisa di atas lapangan.
Di urutan kelima, nama Steven Berghuis hadir sebagai salah satu pemain tertua Ajax. Ia sejatinya merupakan pemain anyar Ajax yang baru direkrut pada awal musim ini. Berghuis datang dari klub rival, Feyenoord, pada usia yang sudah 30 tahun. Meski begitu, performa Berghuis makin menanjak bersama Ajax.
Pemain berpaspor Belanda itu terus tampil impresif di tiap laga bersama de Amsterdammers. Tercatat, Berghuis sudah mengoleksi 8 gol dan 9 assist dari 27 penampilan sejauh ini. Kolaborasinya bersama nama lain, seperti Haller, Tadic, dan Antony, sukses membuat lini depan Ajax begitu produktif.
Bermaterikan banyak pemain muda, Ajax tetap butuh sosok senior seperti kelima nama di atas. Pengalaman serta kematangan yang mereka miliki jelas sangat membantu perkembangan skuad de Amsterdammers.