Jakarta, IDN Times - Winger Timnas Indonesia U-20, Alfriyanto Nico Saputro, angkat suara soal polemik Piala Dunia U-20 2023 Indonesia yang terancam gagal akibat permainan politik dari sejumlah pihak.
Nico begitu kecewa jika Piala Dunia U-20 sampai batal digelar di Tanah Air. Sebab, bagi Nico, isu politik yang menyelimuti dan berpotensi pada pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah, tak seharusnya terjadi.
Ketika ditanya soal potensi gagalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia, Nico mulai berubah ekspresinya. Dia menjadi datar dan itu bisa dimaklumi karena persiapan Timnas U-20 buat menyambut Piala Dunia U-20 sudah begitu lama dan matang.
Bagi Nico, kalau Piala Dunia U-20 batal akibat ulah para politisi, bak pengingkaran dan tak menghargai usaha dari para pemain.
"Saya tidak tahu ya nanti bagaimana. Kalau rezekinya main, ya alhamdulillah. Tapi, ya sedih sih kalau gagal. Persiapan sudah panjang dan pastinya kecewa," kata Nico saat ditemui di Stadion Indomilk, Selasa (28/3/2023).
Penggawa Timnas U-20 lainnya, Hokky Caraka dan Achmad Maulana Syarif, sudah lebih dulu bicara dan berkeluh kesah tentang situasi ini. Mereka meminta kepada para politisi untuk tak merenggut mimpi pemain Tanah Air yang bermimpi tampil di Piala Dunia U-20. Sebab, main di Piala Dunia U-20 merupakan kesempatan langka buat Indonesia.
"Memperjuangkan kemerdekaan Palestina tidak harus mengorbankan mimpi anak bangsa," tegas Achmad di akun instagramnya @Achmad19m.
"Kalian berjuang demi kemerdekaan negara lain. Tapi, kalian merusak mimpi anak-anak bangsa sendiri," begitu unggahan Hokky dalam instastory yang diunggahnya di akun instagramnya @hokkycaraka_.
Saat ini, pemerintah dan PSSI masih menjajaki komunikasi dengan FIFA agar status Indonesia selaku tuan rumah Piala Dunia U-20 tak berpindah tangan
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir ditugaskan Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk menyambangi FIFA. Sementara, Jokowi sudah menjamin bahwa Israel bisa tampil di Indonesia.
"Saya menjamin keikutsertaan Israel tak ada kaitannya dengan konsistensi posisi politik luar negeri kita terhadap Palestina. Karena, dukungan kami terhadap Palestina selalu kokoh dan kuat," ujar Jokowi dalam pernyataannya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (28/3/2023).