3 Pemain yang Menangi Trofi bareng Juventus setelah Sukses di FC Porto
- Rui Barros memenangi 4 trofi di FC Porto sebelum pindah ke Juventus.
- Danilo sukses bersama FC Porto lalu menjuarai tiga liga terbaik Eropa.
- Alex Sandro meraih jauh lebih banyak trofi usai pindah dari FC Porto ke Juventus.
Juventus aktif berbelanja pada musim panas 2025. Per 27 Juli, Bianconeri telah membeli enam pemain. Dua di antaranya berasal dari FC Porto, yaitu Francisco Conceicao dan Joao Mario. Conceicao dipermanenkan usai dipinjam selama semusim, sedangkan Joao Mario baru didatangkan.
Francisco Conceicao dan Joao Mario sama-sama pernah memenangi trofi bersama FC Porto. Kini, mereka pasti mengincar sukses serupa di Italia. Juventus sendiri tentu menunggu andil mereka dalam berburu trofi. Apalagi setelah Si Nyonya Tua mengalami puasa gelar pada 2024/2025.
Kebetulan, Juventus punya pengalaman positif bersama pemain yang pernah sukses di FC Porto. Tiga pemain berikut ini bergabung ke Juventus setelah meraih trofi bersama FC Porto. Hasilnya, mereka juga berhasil membawa Juventus memenangi gelar.
1. Rui Barros memenangi 4 trofi dalam 1 musim di FC Porto sebelum pindah ke Juventus
Pertama, ada Rui Barros, gelandang Portugal yang membela FC Porto dalam dua periode berbeda. Periode pertama adalah pada 1987/1988. Meski hanya 1 musim, Barros meraih sukses luar biasa. FC Porto memenangi empat gelar pada musim tersebut dan Barros terpilih jadi pemain terbaik Liga Portugal.
Sukses di FC Porto membuat Barros diboyong Juventus pada musim panas 1988. Setelah pindah, Barros tetap tampil apik dan menjadi andalan di lini tengah Juventus. Barros pun berperan penting membawa Bianconeri meraih dua gelar pada 1989/1990. Mereka juara Coppa Italia dan Piala UEFA musim tersebut.
Sayangnya, Barros hanya bertahan 2 musim di Juventus. Ia lalu sempat bertualang ke Prancis sebelum kembali ke FC Porto pada 1994. Hebatnya, periode keduanya di FC Porto dihiasi sebelas trofi dalam 6 musim. Saat akhirnya pensiun pada 2000, Barros pun punya koleksi 15 trofi bersama FC Porto.
2. Danilo sukses bersama FC Porto lalu menjuarai tiga liga terbaik Eropa
Sementara, Danilo adalah bek tengah Brasil yang membela FC Porto pada 2012–2015. Ia didatangkan langsung dari Brasil dan sukses menjadi bek inti FC Porto. Selama 3,5 musim, Danilo tampil 141 kali bagi FC Porto di semua ajang. Ia juga memenangi dua trofi Liga Portugal beruntun dalam dua musim pertamanya.
Danilo tidak langsung berlabuh ke Juventus setelah sukses di FC Porto. Ia lebih dulu membela Real Madrid dan Manchester City selama masing-masing 2 musim. Danilo berhasil meraih trofi liga domestik bersama kedua klub tersebut. Hebatnya, ia juga sukses memenangi Serie A Italia setelah diboyong Juventus.
Artinya, Danilo sukses menjuarai tiga liga terbaik di Eropa setelah meninggalkan FC Porto. Raihan Danilo bersama Juventus sendiri tidak hanya scudetto. Ia juga memenangi 2 Coppa Italia dan 1 Piala Super Italia. Seluruhnya diraih Danilo dalam 5,5 musim hingga akhirnya ia kembali ke Brasil pada Januari 2025.
3. Alex Sandro meraih jauh lebih banyak trofi usai pindah dari FC Porto ke Juventus
Alex Sandro juga memenangi Primeira Liga 2011/2012 dan 2012/2013 bersama FC Porto. Bek kiri asal Brasil itu juga turut mengangkat Piala Super Portugal 2014. Namun, setelah pindah ke Juventus pada 2015, karier Alex Sandro jauh lebih mengilap.
Sejak musim pertamanya, Alex Sandro langsung meraih dua trofi bersama Juventus. Ia terus menetap hingga 9 musim dan memenangi total sebelas trofi. Rinciannya adalah 5 scudetto, 5 Coppa Italia, dan 1 Piala Super Italia. Alex Sandro juga membawa Juventus ke final Liga Champions Eropa 2016/2017 meski gagal juara.
Nama Alex Sandro bahkan juga tercatat dalam buku sejarah Juventus. Dengan total 327 penampilan, ia berdiri sejajar dengan Pavel Nedved sebagai pemain asing dengan penampilan terbanyak bagi Juventus. Kini, Alex Sandro sudah meninggalkan Juventus dan kembali ke Brasil sejak 2024.
Tiga pemain di atas berhasil meraih trofi saat membela FC Porto. Mereka lalu berhasil menduplikasi sukses tersebut setelah bergabung dengan Juventus. Mampukah Francisco Conceicao dan Joao Mario mengikuti jejak mereka?