Europa League dianggap sebagai kompetisi kelas kedua setelah Liga Champions. Namun, ajang ini tetap memiliki prestisenya sendiri. Bahkan, tidak semua klub besar bisa menjuarai ajang ini dengan mudah. Sevilla merupakan klub terbanyak yang mampu menjuarai ajang ini dengan 6 trofi.
Di level pemain, terdapat beberapa pemain yang mampu meraih gelar ini berulang kali sepanjang kariernya. Siapa saja? Ini ulasannya.
Fernando Torres mencetak gol pembuka di final Liga Europa 2013 untuk Chelsea ketika melawan Benfica. Gol kemenangan di menit akhir oleh Branislav Ivanovic akhirnya memastikan kejayaan bagi The Blues.
Torres kemudian kembali ke klub masa kecilnya, Atletico Madrid, pada 2016 dan di sanalah ia memenangkan Liga Europa untuk kedua kalinya pada 2017/2018. Meski tampil bukan sebagai starter, dia bermain 12 kali di musim itu dan masuk dari bangku cadangan saat Atleti mengalahkan Marseille di final. Final itu juga menjadi penampilan terakhirnya di sepak bola Eropa sebelum memutuskan hijrah ke Liga Jepang.
Radamel Falcao dinilai sebagai ahlinya Liga Europa. Dia merasakan dua gelar ini dengan dua klub berbeda, Porto dan Atletico Madrid. Striker Kolombia itu mencetak 17 gol luar biasa di Liga Europa untuk Porto pada 2010/2011, termasuk gol kemenangan di final melawan Braga.
Dia kemudian bergabung dengan Atletico Madrid dengan harga 40 juta euro atau sekitar Rp 691 miliar pada 2011. Luar biasanya, di musim perdananya itu ia langsung mempersembahkan Liga Europa. Lebih hebatnya, dalam dua kesempatan itu Falcao juga keluar sebagai top skor dengan total 29 gol.
Jesus Navas sudah bisa dipastikan bakal menjadi legenda Sevilla ketika nanti gantung sepatu. Dia membela klub dalam dua periode sepanjang kariernya. Dia baru berusia 20 tahun ketika dia mendapatkan trofi Liga Europa untuk pertama kalinya dengan Sevilla mengalahkan Middlesbrough di final tahun 2006.
Sevilla memenangkannya lagi 12 bulan kemudian dengan mengalahkan Espanyol lewat adu penalti bertajuk final sesama klub Spanyol. Gelar ketiganya datang pada tahun 2020 setelah bergabung kembali dengan Sevilla usai membela Manchester City dan menandai transisi yang sukses dari pemain sayap menjadi bek sayap yang andal.
Mantan gelandang Italia, Dino Baggio, memenangkan Piala UEFA tiga kali selama tahun 1990-an, dimulai dengan Juventus pada musim 1992/93 ketika ia mencetak tiga gol di final dua leg melawan Borussia Dortmund. Baggio bergabung dengan Parma pada tahun 1994 dan menjadi bagian dari kejayaan Parma kala itu.
Di musim pertamanya, Baggio langsung mempersembahkan gelar Piala UEFA (Liga Europa) bagi Parma. Dia kemudian kembali mempersembahkan gelar keduanya bagi Parma pada musim 1998/1999 usai mengalahkan Marseille 3-0 di babak final.
Rekor pemain paling banyak menjuarai Liga Europa dipegang oleh mendiang Jose Antonio Reyes dengan 5 trofi. Reyes memulai kariernya di klub masa kecilnya, Sevilla. Ia sebelumnya bergabung dengan Arsenal sebelum dominasi Sevilla pada pertengahan tahun 2000-an di Piala UEFA.
Dia kemudian memenangkan gelar pertamanya bersama Atletico Madrid pada 2010 dan mengklaim gelar kedua pada 2012. Di akhir musim dia kemudian kembali bergabung dengan Sevilla. Dia menjadi starter di final Liga Europa 2014 dan 2015 untuk Sevilla dalam kemenangan masing-masing atas Benfica dan Dnipro.
Sevilla kemudian kembali menjuarai ajang ini pada tahun 2016, namun Reyes tidak tampil di final akibat sakit. Meski demikian, penampilan di awal kompetisi, bagaimanapun, membuatnya mendapatkan medali kelimanya.
Liga Europa tetaplah kompetisi pristisius di Eropa. Dalam sejarahnya, tidak banyak pemain yang mampu menjuarai ajang ini berulang kali. Namun, 5 pemain di atas membuktikan kualitasnya dengan menjuarai ajang ini berulang, bahkan dengan klub berbeda.