7 Pemain yang Sukses Juara Piala Afrika dan Liga Champions

Nama asli pemain ini sebenarnya Abedi Ayew, tetapi lebih populer dengan sebutan Abedi Pele, karena dianggap punya kemampuan mirip legenda Brasil, Pele. Ia adalah mantan pemain Ghana yang sukses membawa negaranya menjuarai Piala Afrika 1982 dan runner-up edisi 1992.

Tidak hanya sukses bersama timnas, pemain yang biasa beroperasi di lini tengah ini juga panen gelar saat membela Marseille. Klub asal Prancis itu dibawanya dua kali menjuarai liga domestik 1990/1991 dan 1991/1992 serta kampiun Liga Champions Eropa 1992/1993.

Finidi George merupakan salah satu pemain Nigeria paling sukses bersama Ajax Amsterdam. Ia tiga kali membawa tim asal Belanda itu juara Eredivisie. Selain itu, Finidi juga pernah mengantarkan de Godenzonen merebut gelar Liga Champions Eropa 1994/1995.

Untuk negaranya, Finidi melakukan debut pada 1991 dalam partai Kualifikasi Piala Afrika melawan Burkina Faso. Setelah hanya meraih runner-up pada 1992, ia sukses membawa Super Eagles membawa trofi Piala Afrika 1994 yang saat itu berlangsung di Tunisia.

Fans sepak bola medio 1990-an hingga 2000-an pasti tidak asing lagi dengan Geremi Njitap. Ia adalah pemain Kamerun yang sempat memperkuat Real Madrid pada 1999—2003. Bersama El Real, Geremi dua kali juara Liga Champions Eropa dan sekali kampiun LaLiga.

Kesuksesan di ranah Spanyol berlanjut saat ia mengenakan seragam timnas Kamerun. The Indomitable Lions dibawanya menjuarai Piala Afrika 2000 dan 2002. Gelar lainnya bareng Kamerun adalah medali emas Olimpiade 2000 yang saat itu diselenggarakan di Sydney.

Samuel Eto'o bisa dikatakan sebagai salah satu legenda sepak bola Kamerun. Membela negaranya pada 1997—2014, ia berhasil membawa Kamerun menjuarai Piala Afrika 2000 dan 2002, meraih medali emas Olimpiade 2000, serta menjadi top score sepanjang masa dengan 56 gol.

Catatan manis Eto'o tidak berhenti di timnas. Di level klub, penyerang kelahiran Douala ini juga panen gelar. Ia tercatat tiga kali menjuarai Liga Champions Eropa, dua bersama Barcelona dan sekali bareng Inter Milan. Trofi lainnya termasuk tiga gelar LaLiga dan sekali scudetto Serie A.

Nama Yaya Toure pertama kali berkibar saat berseragam Barcelona pada 2007—2010. Bersama klub Catalan, ia dua kali menjuarai LaLiga dan sekali Liga Champions Eropa. Kemudian, Toure hijrah ke Manchester City dan sempat tiga kali merajai Premier League.

Menjadi pemain reguler di klub, tak heran jika Toure merupakan pilihan utama di lini tengah timnas Pantai Gading. Debut pada 2004, ia mencatatkan 101 penampilan dan menyumbangkan 9 gol. Puncaknya, Toure menjadi kapten negaranya saat juara Piala Afrika 2015.

John Obi Mikel, yang sering disebut Mikel John Obi atau John Mikel Obi, adalah pemain asal Nigeria yang lama membela Chelsea pada 2006—2017. Dalam kurun waktu tersebut, ia dua kali menjuarai Premier League, sekali Europa League, dan sekali Liga Champions Eropa.

Bersama Nigeria, ia melakukan debut untuk timnas senior pada Agustus 2005 dalam laga persahabatan kontra Libya. Setelah gagal pada 2006 dan 2008, Mikel menjadi pemain kunci Nigeria saat memenangi Piala Afrika 2013 sekaligus titel ketiga untuk Super Eagles.

Nama Salomon Kalou mulai terkenal saat memutuskan pindah dari Feyenoord ke Chelsea pada Mei 2006. Bergabung bersama kompatriotnya, Didier Drogba, ia menjadi bagian The Blues saat menggapai titel Premier League 2009/2010 dan Liga Champions Eropa 2011/2012.

Meskipun namanya kalah populer dibandingkan Drogba, Kalou bisa memperoleh trofi yang tidak dapat dicapai rekannya. Kalou mengantarkan Pantai Gading menjadi juara Piala Afrika 2015. Pada partai final, ia sukses menjadi algojo saat mengalahkan Ghana dalam drama adu penalti.

Menyandingkan trofi prestisius sekelas Liga Champions Eropa dengan gelar untuk negara memang bukan perkara yang gampang. Coba tanyakan ini pada pemain-pemain sekaliber Zlatan Ibrahimovic, Pavel Nedved, Gianluigi Buffon, atau Ronaldo Nazario.