3 Pembelian Gagal Manchester United dari Borussia Dortmund

12 Jan 2024, 09:14 WIB

Jadon Sancho (twitter.com/Sanchooo10)

Borussia Dortmund dikenal sebagai salah satu tim yang banyak menghasilkan pemain bintang. Erling Haaland, Robert Lewandowski, Marco Reus, Pierre-Emerick Aubameyang, hingga Jude Bellingham pernah bermain bagi Die Borussen. Tak heran jika para pemain Dortmund sering dilirik deretan tim papan atas Eropa.

Salah satu tim yang cukup sering membeli pemain Dortmund adalah Manchester United. Namun, para pemain tersebut justru tak menemukan performa terbaiknya ketika tiba di Old Trafford. Berikut tiga pembelian gagal Manhcester United dari Borussia Dortmund.

1. Shinji Kagawa hanya bertahan 2 musim bersama Manchester United

Shinji Kagawa (bundesliga.com)

Shinji Kagawa merupakan pilar penting Borussia Dortmund di bawah arahan Juergen Klopp. Pemain asal Jepang tersebut mampu membawa Dortmund 2 kali menjadi juara Bundesliga Jerman serta 1 kali meraih trofi DFB Pokal. Berkat aksinya yang memukau di lini tengah, Kagawa kemudian didatangkan Sir Alex Ferguson ke Old Trafford pada 2012.

Sayang, Kagawa tak berhasil melanjutkan permainan impresifnya bersama Manchester United. Pada musim pertamanya, Kagawa masih mendapat beberapa kesempatan turun ke lapangan dari Sir Alex Ferguson. Ia mampu mencetak 6 gol dan 6 assist dari 26 pertandingan. Pada akhir musim, Kagawa juga turut mengangkat gelar juara English Premier League (EPL).

Kagawa mulai terpinggirkan ketika tampuk kepelatihan Manchester United beralih kepada David Moyes. Manajer asal Skotlandia tersebut tak mampu mengeluarkan potensi penuh Kagawa. Hingga akhir musim, Kagawa tak sekali pun menyumbang gol bagi The Red Devils dari 30 pertandingan di semua kompetisi. Setelah 2 musim, Kagawa akhirnya dilepas Manchester United untuk kembali ke Borussia Dortmund.

2. Henrikh Mkhitaryan gagal menunjukkan kualitasnya di Old Trafford

Henrikh Mkhitaryan (premierleague.com)

Henrikh Mkhitaryan tampil apik dengan melesakkan 41 gol dari 140 pertandingan di semua kompetisi bersama Borussia Dortmund. Hal itulah yang membuat Manchester United meminangnya pada 2016. Mkhitaryan pun membuat sejarah dengan menjadi pemain Armenia pertama yang mentas di kasta teratas Liga Inggris.

Namun, produktivitas Mkhitaryan seakan menurun bersama The Red Devils. Ia hanya mampu menyarangkan 13 gol dari 63 pertandingan di semua kompetisi. Meski begitu, Mkhitaryan sempat mencetak satu gol di final Liga Europa 2017 ketika Manchester United mengalahkan Ajax Amsterdam dengan skor 2-0.

Pada 2017/2018, Mkhitaryan makin dipinggirkan oleh manajer Manchester United saat itu, Jose Mourinho. Hal itu membuat Mkhitaryan akhirnya dilepas ke Arsenal dengan skema pertukaran dengan Alexis Sanchez. Saat ini, Mkhitaryan bermain di Serie A Italia bersama Inter Milan.

3. Karier Jadon Sancho hancur setelah bersitegang dengan Erik ten Hag

Jadon Sancho (twitter.com/Sanchooo10)

Jadon Sancho merupakan salah satu bibit muda potensial ketika berseragam Borussia Dortmund. Sancho mampu tampil impresif dengan membukukan 50 gol dan 60 assist dari 137 pertandingan di semua kompetisi. Ia juga memberikan Die Borussen gelar juara DFB Pokal 2020/2021.

Melihat performanya yang luar biasa, Manchester United pun tak ragu membelinya dengan harga mahal pada 2021. Sayang, Sancho tak mampu memenuhi ekspektasi tinggi pendukung Manchester United. Pada 2 musim pertamanya, Sancho hanya mampu mencetak 3 dan 6 gol di English Premier League.

Kondisi Sancho di Manchester United makin parah ketika bersitegang dengan Manajer Erik ten Hag. Hal tersebut membuat Sancho tak lagi masuk skuad Manchester United di kompetisi apa pun. Pada bursa transfer Januari 2024, Sancho akhirnya hengkang ke Borussia Dortmund dengan status pinjaman.

Ketiga pemain tersebut mampu tampil apik ketika masih berseragam Borussia Dortmund. Namun, performa mereka menurun tajam ketika tiba di Old Trafford.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.