5 Pembelian Klub Termahal dalam Sejarah Sepak Bola, Apa Saja?

Sepak bola adalah olahraga yang mampu menyentuh semua lapisan masyarakat dunia, tidak terkecuali para miliarder. Kecintaan akan klub favorit kemudian mendorong beberapa orang kaya tersebut membeli sebuah klub sepak bola.
Daya tarik global sepak bola telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini mengakibatkan taipan makin banyak berinvestasi di klub-klub top Eropa.
Mereka melihat ini sebagai peluang investasi. Tidak mengherankan jika pembelian klub sepak bola melibatkan dana yang tidak main-main.
1. Manchester United

Manchester United adalah salah satu klub paling sukses dan terpopuler di dunia. Mereka saat ini dimiliki keluarga Glazer. Keluarga Amerika ini juga memiliki waralaba NFL Tampa Bay Buccaneers. Joel Glazer mengakuisisi Manchester United pada 2005, yang menjadi rekor pembelian termahal sepanjang sejarah.
Harga pembelian Manchester United kala itu bernilai sekitar 800 juta paun atau sekitar Rp15 triliun. Sejak akuisisi itu, Setan Merah menjadi salah satu klub yang paling menguntungkan di dunia. Namun, prestasi klub menurun drastis dalam satu dekade terakhir. Mereka tak pernah lagi menjuarai English Premier League sejak Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013.
2. Arsenal

Stan Kroenke mengambil kendali atas The Gunners pada 2018. Dia membeli klub asal London sebesar 600 juta paun atau sekitar Rp11,2 triliun dari Alisher Usmanov. Pebisnis Amerika Serikat itu membeli 90 persen saham klub saat itu. Dia kemudian membeli sisanya untuk menjadi pemegang saham tunggal.
Kroenke adalah miliarder pemilik Kroenke Sports & Entertainment. Tidak hanya klub sepak bola, dia juga memiliki klub NFL Los Angeles Rams dan klub NBA Denver Nuggets. Di bawah kepemilikannya, Arsenal masih sulit bersaing di papan atas Premier League.
3. AC Milan

AC Milan salah satu klub paling bersejarah di Italia dan tersukses di Eropa. Namun, mereka sempat dilanda krisis finansial yang membuat prestasi klub merosot tajam. Silvio Berlusconi kemudian menjual klub ke pengusaha Cina, Li Yonghong. Kedua pihak menyepakati harga senilai 600 juta paun atau sekitar Rp11,2 triliun pada 2016.
Akuisisi ini sempat memberikan harapan baru. Namun, nyatanya semu, karena klub dibeli dengan utang. Li Yonghong gagal memenuhi tempo yang ditentukan kepada Elliot Management. Dia tidak membayar utang sebesar 340 juta paun atau sekitar Rp6,3 triliun. Hal ini mengakibatkan Manajemen Elliot mengambil alih klub sejak 2018.
4. Valencia

Taipan properti asal Singapura, Peter Lim, dikonfirmasi sebagai pemilik baru Valencia pada 2014. Dia membayar total 345 juta paun atau sekitar Rp6,4 triliun untuk mengambil alih klub. Kesepakatan terjadi setelah 10 bulan negosiasi.
Dalam kesepakatan tersebut, Peter Lim dilaporkan menawarkan 200 juta paun atau sekitar Rp3,7 triliun untuk menutup utang Valencia dan 140 juta paun atau Rp2,6 triliun untuk pembangunan stadion baru. Peter Lim saat itu mengakuisisi sekitar 70,4 persen saham klub.
5. Newcastle United

Ini salah satu pembelian klub sepak bola paling ramai dalam beberapa tahun terakhir. Public Investment Fund, yang merupakan perusahaan di bawah pemerintah Arab Saudi, membeli Newcastle United dengan biaya yang dilaporkan sebesar 300 juta paun atau sekitar Rp5,6 triliun.
PIF membeli klub dalam bentuk kemitraan dengan PCP Capital Partners dan Ruben Brothers. Sebelumnya, Mike Ashley adalah pemilik Newcastle United selama lebih dari 14 tahun. Akusisi ini pun mulai memberikan dampak signifikan. Newcastle United berhasil keluar dari zona degradasi setelah melakukan belanja cukup besar pada Januari 2022.
Sepak bola saat ini tidak bisa dilepaskan dari dunia bisnis. Sebagai olahraga paling populer di jagad raya, hal ini sangat menggoda para pebisnis dunia. Namun, gelontoran dana besar saja tidak bisa membeli trofi jika klub tak berkembang.