Pengamat Tolak Indra Sjafri Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Kenapa?

- Pengamat sepak bola menolak Indra Sjafri jadi pelatih Timnas Indonesia senior.
- Pelatih pengganti Kluivert harus berasal dari Eropa karena mayoritas pemain Timnas Indonesia berisikan pemain keturunan yang main di luar negeri.
- CV pelatih baru Timnas Indonesia harus lebih mentereng dari Kluivert, dan PSSI harus belajar dari kesalahan merekrutnya.
Jakarta, IDN Times - Pengamat sepak bola, Kesit Budi Handoyo, bicara soal potensi pengganti Patrick Kluivert di posisi pelatih Timnas Indonesia. Secara tegas, dia menolak nama Indra Sjafri.
"Tidak-tidak (Indra Sjafri jadi pelatih Timnas Indonesia senior). Menurut saya dia lebih konsentrasi di Timnas U-23 saja lah, menangani (tim) buat SEA Games begitu kan," ujar Kesit kepada para jurnalis.
1. Alangkah baik pelatih tetap berasal dari Eropa

Kesit mengungkapkan, pelatih pengganti Kluivert harus tetap berasal dari Eropa. Sebab, para pemain Timnas Indonesia mayoritas berisikan pemain-pemain keturunan, serta amereka yang main di luar negeri.
"Karena pemain-pemain kita berasal dari Eropa ya, 90 persen adalah pemain-pemain diaspora, memang akan lebih bagus kalau tetap kita menggunakan pelatih asing dari Eropa," kata Kesit.
2. CV harus lebih mentereng dari Kluivert

Lebih lanjut, Kesit mengungkapkan curriculum vitae (CV) pelatih baru Timnas Indonesia harus lebih mentereng dari Kluivert. Kesalahan dalam merekrut Kluivert harus jadi pembelajaran bagi PSSI.
"Misal memang harus menarik pelatih asal Belanda lagi, harus betul-betul punya nama, yang sudah teruji gitu, tidak seperti Kluivert. Kalau Kluivert kan memang dari awal dia ditunjuk kita udah nggak yakin," kata Kesit.
3. Indra Sjafri sempat diisukan jadi pelatih Timnas senior

Pada 2019, Indra sempat diisukan melatih Timnas Indonesia senior. Ketika itu, posisi pelatih skuad Garuda tengah kosong selepas Simon McMenemy dipecat oleh PSSI. Namun, hal itu urung terjadi.
Secara catatan, Indra memang mentereng. Dia membawa Timnas U-19 juara Piala AFF pada 2019 dan 2024. Kemudian, dia membawa Timnas U-22 juara Piala AFF juga pada 2019, serta mengakhiri dahaga emas Timnas di SEA Games 2023.
Akan tetapi, semua catatan itu terjadi saat Indra Sjafri melatih Timnas Indonesia junior. Melatih tim senior, akankah eks pelatih Bali United itu bisa menghadapi tekanan yang berbeda dan jauh lebih besar?