6 Penggawa Klub Eropa yang Dibawa Timnas Mesir ke Piala Afrika 2023

Pertama, tentu ada pemain terbaik Mesir, Mohamed Salah. Winger Liverpool itu bahkan layak disebut salah satu pemain terbaik Afrika saat ini. Di Timnas Mesir, peran Salah tak tergantikan. Ia adalah pemain aktif tertajam Mesir dengan koleksi 53 gol. Selain itu, Salah juga berstatus kapten negaranya sejak 2019.

Sayangnya, Salah belum pernah membawa Mesir meraih trofi. Di Piala Afrika, ia sempat mengantarkan negaranya ke final edisi 2017 dan 2021, tetapi gagal juara. Kegagalan pada 2021 amat menyakitkan bagi Salah. Saat itu, Salah yang berstatus kapten Mesir batal mengangkat trofi karena kalah adu penalti dari Senegal di final.

Piala Afrika 2023 bisa menjadi kesempatan terakhir Salah untuk juara sebelum fisiknya mulai dimakan usia. Pemain berusia 31 tahun itu punya modal bagus berupa performa yang sedang gacor di level klub. Sejauh ini, Salah sudah mencetak 18 gol dan 9 assist dalam 27 laga bersama Liverpool pada 2023/2024.

Sementara, Mohamed Elneny belum banyak tampil bersama Arsenal musim ini. Gelandang bertahan berusia 31 tahun itu baru merumput 4 kali di semua ajang dengan total 71 menit. Meski demikian, Elneny tetap masuk skuad Mesir di Piala Afrika 2023. Pasalnya, tak seperti di Arsenal, Elneny merupakan andalan di lini tengah negaranya.

Elneny sejauh ini punya catatan 95 caps dengan 8 gol dan 8 assist bareng Mesir. Ia juga sudah berpengalaman tampil dalam tiga edisi Piala Afrika. Elneny bahkan selalu tampil penuh dalam empat laga terakhir Timnas Mesir di semua ajang. Oleh karena itu, kemungkinan besar Elneny akan kembali jadi tumpuan lini tengah Mesir di Piala Afrika 2023.

Berikutnya, ada penggawa Eintracht Frankfurt yang sedang naik daun pada 2023/2024. Ia adalah Omar Marmoush, penyerang berusia 24 tahun yang baru bergabung dengan Frankfurt. Marmoush langsung tajam pada musim debutnya di Frankfurt dengan torehan 12 gol sejauh ini. Ia pun masuk skuad Mesir ke Piala Afrika untuk kedua kalinya.

Sebelumnya, Marmoush sudah pernah tampil di Piala Afrika pada 2021. Saat itu, ia selalu menjadi starter dalam tujuh laga Mesir hingga ke final. Marmoush biasanya dipasang di pos sayap kiri Timnas Mesir. Ia bahu-membahu bersama Mohamed Salah di sayap kanan untuk menyuplai bola kepada ujung tombak The Pharaohs.

Mostafa Mohamed adalah pemain yang kemungkinan besar bakal jadi ujung tombak Mesir di Piala Afrika 2023. Hal itu sesuai dengan strategi Timnas Mesir di Piala Afrika 2021. Saat itu, Mohamed selalu menjadi pemain terdepan timnya dalam tujuh laga hingga final. Sayangnya, Mohamed gagal mencetak satu gol pun pada turnamen tersebut.

Piala Afrika 2023 bisa menjadi ajang pembuktian ketajaman bagi Mohamed jika kembali diandalkan. Mohamed sendiri saat ini berkarier di Prancis bersama FC Nantes sejak 2022. Pada 2023/2024, ia sudah tampil 15 kali dan mencetak 6 gol di Ligue 1.

Ada pula dua penggawa klub Super Lig Turki yang diangkut Mesir ke Piala Afrika 2023. Salah satunya Mahmoud Ahmed Ibrahim Hassan atau biasa disebut Trezeguet. Ia adalah striker 29 tahun yang saat ini bermain di Trabzonspor. Sebelumnya, Trezeguet juga pernah berkarier di Inggris bersama Aston Villa.

Keberadaan Trezeguet bakal menjadi tambahan pengalaman di lini depan Timnas Mesir. Pasalnya, ia membela Mesir sejak 2014 dan telah mengoleksi 66 caps. Trezeguet juga tampil dalam tiga edisi Piala Afrika terakhir serta turut membawa Mesir ke final 2017 dan 2021.

Kedalaman lini depan Timnas Mesir di Piala Afrika 2023 makin bertambah dengan hadirnya Kouka. Ia adalah striker bernama asli Ahmed Hassan yang saat ini membela Pendikspor di Super Lig Turki. Kouka belum mencetak gol bagi Pendikspor di Super Lig 2023/2024. Namun, ia sempat mencetak hattrick di Piala Turki.

Bersama timnas, Kouka sudah debut sejak 2013, tetapi sejauh ini baru mengoleksi 31 caps. Kouka memang bukan salah satu pemain andalan Timnas Mesir. Namun, ia bisa menjadi alternatif ketika lini depan mereka sedang mandek.

Enam pemain di atas bisa memegang peranan kunci dalam perjalanan Timnas Mesir di Piala Afrika 2023. Kualitas dan mental mereka sudah teruji di liga-liga Eropa. Bisakah mereka berkolaborasi dengan para pemain lokal Mesir untuk meraih gelar juara?