Pentingnya Jakmania Buat Persija Demi Bekuk Persebaya

12 Apr 2025, 12:49 WIB

Potret Jakmania mendukung Persija di JIS saat melawan Persita, Minggu (19/1/2025). (Dok. Persija).

Jakarta, IDN Times - Persija Jakarta menargetkan tiga poin dalam duel melawan Persebaya Surabaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (12/4/2025). Memang, hal tersebut sangat dibutuhkan demi mendongkrak posisi Persija untuk kembali ke empat besar.

Saat ini, Macan Kemayoran terlempar dari posisi empat klasemen sementara. Mereka digusur oleh PSM Makassar dan harus menang agar bisa menciptakan margin yang cukup besar untuk bisa kembali ke posisi empat.

"Sangat penting bagi kami, akhirnya bisa didukung kembali oleh suporter. Motivasi kami pastinya terdongkrak demi bisa meraih kemenangan. Dalam dua laga sebelumnya, kami tak bisa bermain di depan fans dan itu sulit," ujar pelatih Persija, Carlos Pena, jelang duel.

1. Jakmania penting buat Persija

Potret Jakmania di Stadion Patriot, Kota Bekasi (IDN Times/Tino Satrio)

Pria asal Spanyol itu merasa Jakmania begitu penting demi bisa menekan para pemain Persebaya. Terlebih, dia melihat ada hal lebih yang muncul dari anak-anak asuhnya ketika didukung Jakmania.

"Kami butuh Jakmania, fans. Kami memerlukan mereka di setiap laga dan momen penting," kata Pena.

2. Atmosfernya diharapkan pula oleh Persebaya

Pelatih Persebaya, Paul Munster (kanan) dan pemain Ardi Idrus (kiri) saat prescon jelang pertandingan lawan Persita. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Sementara, pelatih Persebaya, Paul Munster, merasa kehadiran Jakmania akan membuat pertandingan makin menarik. Dengan militansi dan loyalitas Jakmania, Munster percaya atmosfer pertandingan menjadi semakin hangat.

"Kalau main di stadion yang kosong, seperti latihan. Jadi, stadion yang penuh itu bagus, tak ada masalah. Suporter berteriak, riuh, sempurna dan kami menginginkannya," kata Munster.

3. Berharap laga berlangsung aman dan nyaman

Default Image IDN

Munster berharap, laga di SUGBK nanti berlangsung sportif, tak ada insiden yang tak diinginkan. Sebab, menurut Munster, ketika Persijat bertandang ke Stadion Gelora Bung Tomo, situasi menjadi kondusif.

"Sepak bola sudah seharusnya saling hormat, antar suporter, klub, dan seluruhnya. Contoh bagus adalah ketika Jakmania datang ke Stadion GBT dan berlangsung kondusif," kata Munster.