Para Milanisti tentu tidak asing dengan ikon sepak bola yang masih aktif seperti Zlatan Ibrahimovic hingga saat ini. Penyerang bertalenta tinggi yang sangat produktif dalam memberikan banyak gol bagi AC Milan.
Tak hanya pemain berjulukan 'Ibrakadabra', ada juga pemain di lini depan AC Milan yang turut aktif menyumbang banyak gol dan membantu AC Milan meraih banyak trofi dalam dua dekade terakhir, siapa sajakah mereka?
Zlatan Ibrahimovic masih aktif bermain bagi AC Milan. Dirinya kembali untuk kedua kalinya dengan harapan baru bagi Rossoneri untuk menembus kancah Eropa. Zlatan menjadi tulang punggung AC Milan di musim ini.
Misi Zlatan seperti yang dirinya lakukan di musim 2010/11. Saat itu, dirinya mencetak banyak gol bagi AC Milan dan membawa tim melenggang ke Liga Champions dalam dua musim membela Rossoneri.
Ricardo Kaka menjadi salah satu pemain dengan agilitas terbaik yang pernah dimiliki AC Milan. Pemain dengan tinggi 186 cm ini memiliki keahlian dalam berlari dan menggiring bola.
Kaka sangat sulit dijaga sehingga banyak lawan memilih untuk melakukan tekel keras kepada Kaka. Puncak performa Kaka terjadi di musim 2006/07, AC Milan berhasil meraih trofi Liga Champions karena kecerdikan Kaka untuk menciptakan banyak peluang sekaligus membawa dirinya meraih trofi Ballon d'Or di tahun tersebut.
Andriy Shevchenko atau akrab disapa Sheva telah membela AC Milan selama 8 tahun. Dalam 296 penampilan, Sheva sudah mencetak 175 gol dari awal kariernya di tahun 1999. Sheva bahkan mendapat penghargaan Ballon d'Or di tahun 2004 karena prestasi luar biasa di kancah Eropa.
Sheva membantu AC Milan meraih banyak trofi seperti Liga Champions, Piala Super UEFA, dan Coppa Italia di tahun 2003. Lalu di tahun 2004, AC Milan berhasil meraih titel Serie A dan juga Piala Super Italia.
Inzaghi menjadi salah satu andalan Carlo Ancelotti untuk meraih banyak kemenangan dramatis. Inzaghi sudah mengoleksi 126 gol dari 300 penampilannya bersama Rossoneri. Tak ada yang meragukan kehebatan Inzaghi di dalam lapangan.
Meskipun postur tubuh Inzaghi yang terlalu cungkring, namun Inzaghi masih dapat menyelesaikan tugasnya di depan gawang dengan sangat sempurna. Inzaghi lahir dalam posisi offside seperti yang diucapkan Sir Alex Ferguson tentang dirinya.
Mungkin banyak yang bingung tentang Robinho sebagai pemain terbaik AC Milan dalam dua dekade terakhir. Kolektivitas gol Robinho memang tidak sebanyak pemain lainnya seperti Zlatan Ibrahimovic.
Peran Robinho sebagai pemain sayap diukur dalam kontribusinya untuk menciptakan peluang dan menjadi pemberi umpan yang baik bagi Zlatan Ibrahimovic. Alhasil, Rossoneri mampu meraih gelar scudetto di musim 2010/11 karena peran andil Robinho dalam tim.
Kesebelasan AC Milan terlahir dengan sempurna untuk meraih masa kejayaan di pentas Eropa. Wajar jika darah murni Rossoneri memang diwarisi secara sepihak untuk kembali aktif berlaga di Liga Champions. Musim ini menjadi penentuan AC Milan untuk kembali ke tempat asal mereka di Liga Champions musim berikutnya.