Selain Luka Jovic, Ini 5 Penyerang Top yang Gagal di Real Madrid

Mungkin banyak yang belum tahu jika Nicholas Anelka pernah berseragam Real Madrid. Hal tersebut terjadi pada musim 1999/00 saat Anelka dibeli oleh Madrid dari Arsenal dengan harga 35 juta euro atau sebesar Rp589 miliar.

Anelka hanya bertahan semusim saja di Santiago Bernabeu dan hanya bermain sebanyak 33 pertandingan dengan mencetak 7 gol dan 6 assist. Setelah musim yang buruk tersebut, Anelka kembali ke Prancis untuk bergabung dengan Paris Saint-Germain.

Michael Owen bergabung dengan Real Madrid pada musim 2004/05 dengan status sebagai pemenang Ballon d' Or. Saat itu, Madrid menebus jasa Owen dari Liverpool seharga 12 juta euro atau sebesar Rp202 miliar.

Namun, bergabungnya Owen dengan Madrid adalah awal kehancuran dari karirnya. Owen jarang mendapatkan kesempatan menjadi starting line up.  Dari 45 pertandingan, Owen hanya mencetak 16 gol dan 4 assist. Setelah musim yang buruk di Madrid, Owen kembali ke Inggris pada musim selanjutnya untuk bergabung dengan Newcastle United.

Pada musim 2005/06, Antonio Cassano datang ke Real Madrid dengan status sebagai pemain terbaik Serie A. Namun, perilaku di luar lapangan serta beberapa kali berselisih dengan pelatihnya, Fabio Capello, membuat Cassano tak dapat tampil maksimal.

Cassano hanya bertahan semusim saja berkostum Madrid.  Dari 29 pertandingan, Cassano hanya mencetak 4 gol dan 3 assist. Setelah itu, Cassano kembali ke Italia untuk bergabung dengan Sampdoria.

Musim 2007/08 mungkin musim yang beruntung bagi Madrid karena berhasil mendatangkan 'The Next Maradona' secara gratis dari Barcelona. Pemain tersebut adalah Javier Saviola. Ternyata, sebutan tersebut hanya tinggal sebutan media saja dan tak pernah terwujud.

Saviola bermain dua musim bersama Madrid dan lebih sering duduk di bangku cadangan. Pemain asal Argentina tersebut hanya bermain sebanyak 30 pertandingan dengan 5 gol dan 1 assist. Setelah itu, Saviola hengkang ke Benfica.

Sebelum bergabung dengan Real Madrid, Klaas Jan Huntelaar tampil sangat ganas bersama Ajax dengan mencetak 76 gol dari 96 pertandingan. Melihat catatan mentereng tersebut, Huntelaar resmi berkostum Los Blancos pada Januari 2006.

Kiprah Huntelaar bersama Madrid hanya berlangsung setengah musim saja. Huntelaar hanya bermain 20 pertandingan dan hanya mencetak 6 gol saja. Setelah separuh musim yang buruk tersebut, pada Agustus 2009, Huntelaar hijrah ke AC Milan.

Itulah para penyerang top yang gagal saat berkostum Real Madrid. Ada yang kembali bersinar setelah pergi dari Santiago Bernabeu, ada pula yang karirnya semakin tenggelam. Melihat Jovic yang kembali tajam bersama Frankfurt, mungkin Jovic termasuk pemain yang akan terlahir kembali.