Jakarta, IDN Times - Situasi tak menguntungkan sedang menyelimuti Manchester City. Mereka berpotensi kehilangan manajer kesayangannya, Pep Guardiola, pada 2025 mendatang.
Masa depan Guardiola memang sedang dipertanyakan. Kontraknya tersisa hingga tahun depan dan kemungkinan bakal cabut dari Etihad Stadium, tak peduli hasil yang diraih ManCity di musim 2024/25.
Daily Mail melansir, Guardiola merasa waktunya di ManCity sudah selesai. Sebenarnya, sinyal itu juga sudah dilayangkan Guardiola usai The Citizens mengunci gelar juara Premier League usai menang atas West Ham di partai pamungkas Premier League.
"Kenyataannya adalah saya lebih cenderung pergi ketimbang bertahan (setelah musim depan). Kami sudah bicara. Saya akan bertahan musim depan dan kami akan bicara selama musim depan," kata Guardiola.
Siklus ini sebenarnya sering dialami oleh Guardiola ketika sudah mencatatkan kesuksesan bersama tim yang diasuhnya. Bersama Barcelona, Guardiola cabut ketika sudah membentuknya jadi tim monster.
Hal yang sama juga dilakukan Guardiola ketika menangani Bayern Munich. Kini, dia akan mengambil keputusan yang sama di ManCity.
"Sekarang, saya tak tahu apa motivasinya di musim depan. Susah ditemukan, ketika semua sudah dicapai. Tapi, mengetahui pemain dan saya, paham di mana posisi kami, kenapa tidak memenangkannya sekarang? Kenapa kami harus bekerja keras? Sekarang, kami harus melakukannya," ujar Guardiola.
Gak heran jika Guardiola merasa sudah sukses bersama ManCity. Faktanya, dia berhasil meraih segala macam gelar bersama ManCity.
Sebanyak enam trofi Premier League dipersembahkan Guardiola dan empat di antaranya diraih secara beruntun. Kemudian, Guardiola memberikan trofi Liga Champions pertama buat ManCity, sekaligus melengkapi raihan treble winners di musim 2022/23.
Kemudian, Guardiola juga berhasil memberikan empat trofi Piala Liga, dua Piala FA, satu Piala Dunia Klub, satu Super Eropa, dan dua Community Shields.