Bernardo Tavares memiliki pengalaman yang solid di dunia sepak bola, termasuk di Indonesia dengan membawa PSM juara Super League pada 2022/23.
Tavares dikenal memiliki taktik menarik yang fokus pada pertahanan kuat dan serangan balik mematikan, membawa PSM menjadi tim tangguh.
Kehadiran Tavares diharapkan dapat menjadi solusi bagi Persebaya Surabaya yang sedang krisis identitas permainan, dengan harapan bisa lebih rapi dan efektif di paruh kedua Super League 2025/26.
Jakarta, IDN Times - Persebaya Surabaya resmi memiliki pelatih baru, usai mengakhiri kerja sama dengan Eduardo Perez. Sosok itu adalah Bernardo Tavares, yang sebelumnya moncer saat menangani PSM Makassar.
Peresmian status Tavares sebagai pelatih baru ini diumumkan manajemen Persebaya di akun media sosial mereka pada 22 Desember 2025 lalu. Hadirnya sosok asal Portugal ini jadi sebuah sinar cerah bagi Persebaya.
Menilik rekam jejak Tavares, sang pelatih bukanlah sosok kaleng-kaleng. Ditempa sebagai asisten pelatih tim muda di Benfica dan Sporting CP, serta sempat jadi pencari bakat di FC Porto, Tavares hapal betul akan sepak bola Asia.
Sebab, sejak 2014, Tavares sudah merasakan atmosfer sepak bola Asia bersama Al Nahda di Liga Oman. Selanjutnya, dia pernah menangani New Radiant, Benfica de Macau, hingga Churchill Brothers.
Nama Tavares dikenal di sepak bola Indonesia kala menangani PSM pada periode 2022 sampai 2025. Di bawah asuhannya, PSM menjelma jadi tim tangguh, bahkan sukses menjuarai Super League pada 2022/23.
Ciamiknya lagi, Tavares membawa PSM juara di kala situasi keuangan klub sedang tidak stabil. Dia juga konsisten membawa PSM bersaing di papan atas, meski masalah gaji selalu menghantui. Dia juga membawa PSM melaju hingga final zona ASEAN AFC Cup 2022.
Selain punya cara andal dalam memotivasi pemain, Tavares memiliki taktik menarik yang membuatnya mampu membawa tim bersaing. Sekilas, apa yang dia peragakan mirip seperti Bojan Hodak di Persib.
Tavares adalah sosok yang menitikberatkan permainan pada pertahanan yang kuat. Di PSM, dengan sosok Yuran Fernandes sebagai pemegang komando, dia menyulap tim asal Makassar itu jadi tim yang tangguh soal pertahanan.
Tidak cuma soal bertahan, tim asuhan Tavares juga dikenal memiliki serangan balik mematikan. Hal itu tampak kala dia membawa PSM juara. Fernandes dan kawan-kawan memiliki organisasi permainan yang sangat apik.
Saat menjadi juara di musim 2022/23, PSM jadi tim dengan jumlah kebobolan sedikit kedua di liga (28 kali) setelah Persija Jakarta (27 kali). Mereka juga jadi tim terproduktif ketiga di liga dengan torehan 63 gol, menandakan keseimbangan di lini serang dan pertahanan.
Saat ini, Persebaya tengah krisis identitas permainan. Mereka tidak tajam, tetapi tidak kuat juga dalam bertahan. Alhasil, mereka sangat akrab dengan hasil imbang musim ini, terbaru hasil imbang 2-2 lawan Borneo FC.
Hadirnya Bernardo Tavares akan jadi solusi bagi Persebaya, setidaknya untuk jangka pendek. Jangan heran jika kelak kalian melihat 'Bajul Ijo' jadi tim dengan organisasi permainan yang lebih rapi di paruh kedua Super League 2025/26.