Perempat Final Liga Champions yang Gila

11 Apr 2024, 08:16 WIB

Potret duel ManCity vs Real Madrid. (uefa.com).

Jakarta, IDN Times - Sebanyak empat laga dari perempat final leg 1 Liga Champions musim ini sudah selesai pada Kamis dini hari WIB (11/4/2024). Sepanjang duel di leg 1, para kontestan tampil produktif dan memberikan hiburan tersendiri kepada fans.

Buktinya, dari empat laga yang berlangsung, tercipta 18 gol. Tak ada satu pun laga berakhir dengan hasil imbang dengan skor 1-1. Artinya, ini menjadi perempat final Liga Champions paling menegangkan.

Opta melansir, ini menjadi perempat final leg 1 paling menghibur sejak 2010/11. Pada periode itu pula, sebanyak 18 gol tercipta di perempat final leg 1.

Jika ditotal dengan leg 2, perempat final Liga Champions di musim tersebut mampu menghasilkan 26 gol.

1. Madrid vs ManCity paling menegangkan

Jeremy Doku (kiri) dan Bernardo Silva (kanan) (mancity.com)

Real Madrid versus Manchester City menjadi duel paling menegangkan di perempat final leg 1 musim ini. Bagaimana tidak, ada enam gol tercipta dalam duel yang digelar di Santiago Bernabeu, Rabu dini hari WIB (10/4/2024) tersebut.

Ini menjadi hasil keempat di perempat final Liga Champions yang berujung tim kandang dan tandang sukses mencetak tiga gol hanya dalam satu leg.

Menariknya, Madrid dan ManCity sebelumnya juga sempat melakukannya pada musim 2020/21. Saat itu, ManCity menang 4-3 atas Madrid.

2. Madrid dan ManCity efektif

Sebenarnya, rataan ekspektasi gol (xG) Madrid dan ManCity begitu rendah. Masing-masing cuma memiliki xG 1,5.

Jika dikombinasikan, maka xG masing-masing adalah 4,5. Jumlah tersebut menjadi yang terbesar dari 114 laga Liga Champions musim ini.

3. Atletico vs Dortmund paling sepi

Sebastien Haller (bvb.de)

Dari hasil yang muncul, Atletico Madrid versus Borussia Dortmund yang paling kecil skornya. Kedua tim hanya mampu mencetak tiga gol saat berduel di Wanda Metropolitano, Kamis dini hari WIB (11/4/2024).

Atletico menang dalam duel tersebut dengan skor 2-1. Mereka nyaris saja kena prank karena Dortmund sempat bangkit di babak kedua.