Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
logo Wolverhampton Wanderers (pixabay.com/NewUnion_org)

Wolverhampton Wanderers menunjukkan performa yang begitu buruk di English Premier League 2024/2025. Hingga pekan ke-15, mereka masih terjebak di peringkat ke-19. Wolves baru meraih 9 poin dari hasil 2 menang, 3 imbang, dan 10 kalah. 

Terbaru, pada pekan ke-15, mereka takluk saat datang ke markas West Ham United. Sam Johnstone dan kolega tak berhak meraih satu poin pun lantaran tim tuan rumah mengakhiri laga dengan keunggulan 2-1. Hasil negatif tersebut sekaligus menjadi kekalahan ketiga beruntun sejak pekan ke-13.

Posisi Gary O'Neil sebagai pelatih Wolves kini terancam. Pria berusia 41 tahun tersebut dituntut untuk segera membawa anak asuhnya bangkit dan meraih kemenangan. Jika tidak, bukan tidak mungkin laga melawan Ipswich Town pada pekan ke-16 akan menjadi laga terakhirnya.

1. Pertahanan buruk menjadi salah satu faktor utama

Para pemain Wolverhampton Wanderers sejatinya tampil moncer sejauh ini. Koleksi gol mereka bahkan lebih banyak dari Nottingham Forest yang berada di posisi lima klasemen. Dari 15 laga, pasukan Gary O'Neil telah mengemas 23 gol. 

Namun, lini serang yang produktif tak diimbangi dengan pertahanan yang kokoh. Wolves menjadi tim yang paling sering kebobolan. Telah ada 38 gol yang bersarang di gawang mereka. Artinya, gawang Wolves rata-rata kebobolan 2,53 gol per pertandingan.

Laga melawan Chelsea pada pekan ke-2 menjadi salah satu performa terburuk Wolves sejauh ini. Pertahanan mereka yang rapuh dihukum enam gol oleh The Blues. Di sisi lain, Wolves yang bermain di hadapan pendukung sendiri hanya mencetak dua gol lewat aksi Matheus Cunha dan Jørgen Strand Larsen.

2. Kehilangan pemain penting pada musim panas 2024

Kepergian Maximilian Kilman dan Pedro Neto pada musim panas 2024 juga menjadi salah satu alasan performa Wolverhampton Wanderers menurun musim ini. Musim lalu, Kilman yang merupakan kapten tim tampil konsisten dalam mengawal lini pertahanan. Ia mengakhiri musim dengan menjadi pemain Wolves dengan menit bermain terbanyak.

Di sisi lain, Neto memegang peran penting sebagai motor serangan di EPL 2023/2024. performa yang impresif bahkan membuat Chelsea rela mengeluarkan dana besar untuk menebusnya. Pemain asal Portugal tersebut diboyong ke Stamford Bridge seharga 60 juta euro atau Rp1 triliun.

Wolves bisa saja mencetak lebih banyak gol musim ini. Sayangnya, mereka kehilangan Hwang Hee Chan yang harus menepi karena cedera selama beberapa pekan. Pemain asal Korea Selatan itu juga belum mengemas 1 gol pun dari 9 penampilan di EPL musim ini. Padahal, pada musim sebelumnya, ia tampil moncer dengan torehan 12 gol.

3. Jørgen Strand Larsen dan Matheus Cunha menjadi tumpuan tim

Meski Wolverhampton Wanderers tengah terpuruk, mereka memiliki beberapa pemain yang tampil melebihi ekspektasi musim ini. Mereka memiliki dua bomber dengan kemampuan yang baik dalam membobol gawang lawan. Dua pemain itu adalah Matheus Cunha dan Jørgen Strand Larsen.

Dua kemenangan yang telah diraih Wolves musim ini tak terlepas dari peran Cunha. Saat menghadapi Southampton pada pekan ke-11, ia bersinar dengan mencetak 1 gol dan 1 assist. Kemudian, pada pekan berikutnya, ia mencetak 2 gol dan 1 assist dan membawa Wolves menang 4-1 atas Fulham.

Jørgen Strand Larsen menjadi salah satu debutan yang paling mencuri perhatian di EPL 2024/2025. Pemain asal Norwegia itu tampil tajam. Ia telah mengoleksi 6 gol dan 2 assist sejauh ini. Sayangnya, Wolves belum pernah menang tiap kali ia mencetak gol.

Gary O'Neil selaku juru taktik sadar betul atas performa buruk anak asuhnya. Ia juga menegaskan, banyak hal yang perlu diperbaiki untuk menghadapi laga-laga berikutnya. Saat ini, tugasnya ialah membawa Wolves kembali ke jalur kemenangan demi menjaga asa tim untuk bertahan di kasta teratas dan membuat posisinya tetap aman sebagai pelatih.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team