Gary O'Neil Pede Dipertahankan Wolverhampton meski Performa Buruk

Tekanan kepada Gary O'Neil dari para pendukung Wolverhampton Wanderers makin kencang usai dibekuk West Ham United (1-2) pada Selasa (10/12/2024) dini hari WIB. Ini menjadi kekalahan kesepuluh Wolves di English Premier League (EPL) 2024/2025. Hasilnya, tim dengan seragam kebesaran kuning itu pun masih berada di zona degradasi dengan sembilan poin.
Dalam pertandingan yang berlangsung di London Stadium, para pendukung Wolves yang hadir mengungkapkan kekecewaan mereka dengan gamblang. Mereka bahkan berharap agar sang pelatih segera angkat kaki. Namun, sosok berusia 41 tahun itu bergeming. O'Neill percaya diri akan dipertahankan sebagai pelatih Wolves.
1. Gary O'Neil dapat dukungan dari manajemen
Keyakinan Gary O'Neil soal posisinya saat ini berdasar kepada dukungan yang ia dapat dari manajemen klub. Menurut pengakuannya, jajaran petinggi Wolverhampton Wanderers masih percaya kepada dirinya. Pernyataan O'Neil tersebut memang masuk akal jika melihat durasi kontraknya saat ini. Berdasaran kesepakatan teranyar yang baru ditandatangani pada awal musim, ia akan bertahan hingga 2028.
"Orang-orang yang ada di atas aku begitu suportif. Namun, tentu saja, para pendukung ingin agar klub mereka sukses. Aku paham mereka menyalahkanku karena ini adalah timku dan aku harus bertanggung jawab," kata O'Neil, dilansir Sky Sports.
2. Gary O'Neil merasa sudah berhasil memperbaiki Wolverhampton Wanderers
Alasan lain yang membuat Gary O'Neil yakin bakal bertahan adalah karena merasa sudah berhasil memperbaiki Wolverhampton Wanderers. Ia menunjukkan fakta, pada musim lalu yang merupakan musim pertama dirinya, Wolves mampu meraih 46 poin. Sementara, semusim sebelumnya (2022/2023), mereka hanya bisa mengoleksi 41 poin.
Selain itu, O'Neil juga menyebut dirinya mampu mendatangkan keuntungan yang besar bagi Wolves. Sejak ia datang, Wolves sudah menerima pendapatan mencapai 200 juta pound sterling dari hasil penjualan pemain. Nama-nama besar memang dilepas pada era O'Neil, seperti Ruben Neves, Raul Jimenez, Pedro Neto, Maximilian Kilman, hingga Matheus Nunes.
O'Neil makin bangga karena mampu memaksimalkan talenta-talenta muda yang dimiliki klub atau merekrut para pemain potensial dengan harga murah alih-alih meminta manajemen untuk membeli pemain mahal. Menurutnya, ia dan klub telah sepakat untuk menjalankan strategi seperti ini. Itu dilakukan demi keberlangsungan klub pada masa depan.
3. Gary O'Neil dan Wolverhampton Wanderers kembali menyalahkan VAR
Gary O'Neil juga ikut menyalahkan video assistant referee (VAR) atas kekalahan dari West Ham United. Menurut O'Neil, ada tiga momen dalam pertandingan ini yang seharusnya berjalan dengan baik jika VAR bekerja lebih baik. Pertama dan yang paling krusial adalah gol kemenangan West Ham yang dicetak Jarrod Bowen pada menit 72.
O'Neil menilai gol tersebut seharusnya tidak sah karena dalam prosesnya, bek West Ham, Konstantinos Mavropanos, terlebih dahulu melanggar Santiago Bueno. Namun, VAR menilai, pelanggaran tersebut dengan gol Bowen merupakan fase permainan yang berbeda. Oleh karena itu, mereka pun tidak membatalkan gol tersebut.
O'Neil juga merasa timnya seharusnya mendapatkan dua penalti pada babak kedua. Pertama, ketika Emerson melanggar Goncalo Guedes pada menit 69. Namun, VAR menyatakan insiden terjadi di luar kotak penalti. Padahal, menurut O'Neil, kontak yang dilakukan Emerson kepada Guedes jelas terjadi di dalam kotak penalti.
Kedua, ketika Mavropanos melanggar Jean-Ricner Bellegarde pada menit 83. VAR memutuskan, kontak yang dilakukan Mavropanos tidak begitu signifikan. O'Neil setuju dengan penilaian tersebut. Namun, menurutnya, Bellegarde dua kali mendapat benturan sehingga pergerakannya jelas terganggu. Dengan begitu, VAR seharusnya memberi timnya penalti.
O'Neil, Wolves, dan VAR memang memiliki sejarah yang cukup kelam. Pada awal musim ini, Wolves sempat mengajukan pemungutan suara agar VAR dihilangkan dari EPL. Itu karena mereka berulang kali dirugikan oleh teknologi tersebut. Namun, hasil pemungutan suara menunjukkan hanya mereka yang setuju dengan ide tersebut.
O'Neil pun lebih memilih untuk menatap ke depan. Untuk itu, ia meminta para pendukung memberi kepercayaan penuh kepada dirinya maupun tim. Ia meyakinkan mereka bahwa para pemain dan dirinya sudah memberikan segalanya. Meskipun hasil akhir positif belum kunjung datang, O'Neil berjanji, mereka akan terus berjuang.
Di sisi lain, Gary O'Neil tidak perlu terlalu memikirkan tekanan para pendukung. Fokus utamanya saat ini adalah mencari cara agar Wolverhampton Wanderers bisa bangkit. Jika terus-menerus gagal, maka sangat mungkin ia akan ditendang. Pasalnya, keyakinan yang ia sampaikan di atas tidak sesuai dengan laporan yang menyebutkan bahwa manajemen Wolves sudah memulai proses untuk mencari pelatih baru.